Cepat Menyebar, Omicron Disebut Tidak Lebih Ganas dari Varian Delta

Jum'at, 24 Desember 2021 - 12:01 WIB
loading...
Cepat Menyebar, Omicron...
dua penelitian di Inggris mendapatkan beberapa bukti yang bisa menegaskan bahwa Omicron tidak lebih ganas daripada Delta. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Sudah 8 kasus varian Omicron dikonfirmasi di Indonesia. Semuanya adalah imported case atau kasus yang berasal dari luar negeri. Sampai saat ini penyebaran lokal belum terjadi.

Kedelapan kasus Omicron Indonesia pun "terperangkap" di RSD Wisma Atlet, Jakarta. Artinya, belum ada kasus Omicron yang berada di luar Wisma Atlet, dan dengan begitu penanganan pencegahan virus tidak menyebar bisa dimaksimalkan.

Bicara soal Omicron, banyak orang yang kini mempertanyakan seberapa parah jika seseorang terinfeksi varian B.1.1.529 ini. Apakah benar lebih ringan dibandingkan varian Delta yang menyebabkan gelombang kedua di Indonesia pada Juli 2021?

Baca juga: Sederet Artis Indonesia Punya Rumah di Luar Negeri, Nomor 3 Bergaya Vintage Yunani

Laporan terbaru yang dirilis Fox News, dua penelitian di Inggris mendapatkan beberapa bukti yang bisa menegaskan bahwa Omicron tidak lebih ganas daripada Delta. Meski begitu, informasi soal Omicron menyebar lebih cepat adalah hal yang benar dan ini tetap harus jadi kewaspadaan bersama.

"Omicron tidak berbahaya seperti varian Delta. Tapi, penyebaran Omicron lebih cepat dibandingkan Delta," kata Manuel Ascano Jr, seorang ahli biokimia dari Universitas Vanderbilt, dikutip MNC Portal dari Fox News, Jumat (24/12/2021).

Lebih lanjut, analisis dari Imperial College London pun menjelaskan bahwa risiko rawat inap akibat paparan Omicron sangat kecil. Kasus di Inggris, misalnya, orang yang terpapar Omicron 20% lebih kecil kemungkinannya masuk rumah sakit dibandingkan varian Delta.

Analisis tersebut mencakup semua kasus Covid-19 yang dikonfirmasi tes PCR di Inggris sejak awal Desember, yang mana negara tersebut mengidentifikasi 56.000 kasus Omicron dan 269.000 kasus Delta.

Studi terpisah yang dilakukan di Skotlandia oleh peneliti University of Edinburgh dan ahli lainnya mengatakan bahwa risiko rawat inap akibat Omicron 2/3 lebih rendah dibandingkan Delta.

"Tapi, penelitian di Skotlandia ini menunjukkan bahwa hampir 24.000 kasus Omicron didominasi orang dewasa muda berusia 20-39 tahun," ungkap laporan tersebut.

Karena angka kasus tersebut, menjadi alasan juga mengapa Omicron lebih rendah risikonya dibandingkan Delta untuk dirawat di rumah sakit. Pasalnya, orang yang berusia muda memang jauh lebih kecil kemungkinannya alami gejala parah akibat virus corona.

Hal ini yang menjadi perhatian utama Matthew Binnicker, direktur virologi klinis di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, bahwa karena kasus di Skotlandia banyaknya anak muda yang memang tidak begitu berisiko alami gejala parah akibat Covid-19, temuan peneliti bisa menjadi bias.

"Kesimpulan yang dibuat peneliti bisa menjadi bias, karena presentasi kasusnya memang didominasi usia muda," kata dia.

Meski begitu, hasil temuan Skotlandia dianggap menarik. Namun, menjadi catatan bersama bahwa karena karakter Omicron yang mudah menyebar, kewaspadaan melonjaknya jumlah kasus, walau tidak parah, tetap harus diperhatikan.

Baca juga: Viral! Terobos Banjir, Sebuah Mobil Bikin Tukang Sayur Terguling: Tanggung Jawab Woi

Studi ini diketahui belum ditinjau oleh ahli yang merupakan gold standar suatu penelitian ilmiah bisa dipercaya secara utuh.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1208 seconds (0.1#10.140)