4 Cara Mengobati Kolesterol Tinggi, Mudah dan Sederhana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kolesterol tinggi dapat diobati dengan cara mengubah gaya hidup dan pengobatan. Tanpa pengobatan, kolesterol tinggi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang parah, termasuk serangan jantung dan stroke.
Karena kolesterol tinggi tidak memiliki gejala, orang biasanya mengetahui bahwa mereka memiliki kolesterol tinggi setelah menjalani tes darah di dokter yang dikenal sebagai panel lipid.
Jika hasil tes menunjukkan Anda memiliki kolesterol total yang tinggi, kolesterol jahat yang tinggi atau kolesterol baik yang rendah, pada awalnya dokter menyarankan agar melakukan beberapa perubahan gaya hidup untuk mengembalikan angka kolesterol tetap normal.
Jika perubahan ini tidak menghasilkan jumlah kolesterol normal dalam beberapa bulan, Anda perlu minum obat untuk menurunkan kolesterol. Untuk orang yang telah menderita penyakit jantung atau yang menderita diabetes atau hiperkolesterolemia familial (FH), dokter akan meresepkan obat manajemen kolesterol pada awalnya.
Untungnya, ada banyak perubahan gaya hidup yang dapat membantu mencegah kolesterol tinggi dan menurunkannya saat kadarnya meningkat, tanpa perlu pengobatan rutin. Menurut American Heart Association, kebiasaan gaya hidup ini termasuk diet jantung sehat, olahraga, dan berhenti merokok.
Gaya hidup yang lebih sehat juga dapat mencegah kadar kolesterol berubah sejak awal. Berikut ulasannya dilansir dari Everyday Health, Minggu (2/1/2022).
1. Diet
Dalam hal diet, cara terbaik untuk menurunkan kolesterol adalah dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans. Menurut Johns Hopkins, makanan yang dianggap dapat menurunkan kolesterol kaya akan lemak tak jenuh tunggal seperti kacang-kacangan dan minyak zaitun, lemak tak jenuh ganda seperti ikan dan minyak canola dan serat larut air seperti gandum, kacang-kacangan, lentil dan tumbuhan lainnya.
Banyak diet seperti diet DASH untuk menurunkan tekanan darah dan diet Mediterania baik untuk menurunkan kolesterol. Semuanya fokus pada sayuran, buah, biji-bijian, unggas, ikan, kacang-kacangan, dan minyak nabati. Diet ini juga tidak menganjurkan mengonsumsi daging merah dan olahan secara berlebihan serta makanan dan minuman dengan tambahan gula.
Karena kolesterol tinggi tidak memiliki gejala, orang biasanya mengetahui bahwa mereka memiliki kolesterol tinggi setelah menjalani tes darah di dokter yang dikenal sebagai panel lipid.
Jika hasil tes menunjukkan Anda memiliki kolesterol total yang tinggi, kolesterol jahat yang tinggi atau kolesterol baik yang rendah, pada awalnya dokter menyarankan agar melakukan beberapa perubahan gaya hidup untuk mengembalikan angka kolesterol tetap normal.
Jika perubahan ini tidak menghasilkan jumlah kolesterol normal dalam beberapa bulan, Anda perlu minum obat untuk menurunkan kolesterol. Untuk orang yang telah menderita penyakit jantung atau yang menderita diabetes atau hiperkolesterolemia familial (FH), dokter akan meresepkan obat manajemen kolesterol pada awalnya.
Untungnya, ada banyak perubahan gaya hidup yang dapat membantu mencegah kolesterol tinggi dan menurunkannya saat kadarnya meningkat, tanpa perlu pengobatan rutin. Menurut American Heart Association, kebiasaan gaya hidup ini termasuk diet jantung sehat, olahraga, dan berhenti merokok.
Gaya hidup yang lebih sehat juga dapat mencegah kadar kolesterol berubah sejak awal. Berikut ulasannya dilansir dari Everyday Health, Minggu (2/1/2022).
1. Diet
Dalam hal diet, cara terbaik untuk menurunkan kolesterol adalah dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans. Menurut Johns Hopkins, makanan yang dianggap dapat menurunkan kolesterol kaya akan lemak tak jenuh tunggal seperti kacang-kacangan dan minyak zaitun, lemak tak jenuh ganda seperti ikan dan minyak canola dan serat larut air seperti gandum, kacang-kacangan, lentil dan tumbuhan lainnya.
Banyak diet seperti diet DASH untuk menurunkan tekanan darah dan diet Mediterania baik untuk menurunkan kolesterol. Semuanya fokus pada sayuran, buah, biji-bijian, unggas, ikan, kacang-kacangan, dan minyak nabati. Diet ini juga tidak menganjurkan mengonsumsi daging merah dan olahan secara berlebihan serta makanan dan minuman dengan tambahan gula.