5 Fakta Alat Tes Covid-19 Buatan BRIN yang Mampu Deteksi Omicron

Senin, 17 Januari 2022 - 18:55 WIB
loading...
5 Fakta Alat Tes Covid-19 Buatan BRIN yang Mampu Deteksi Omicron
Alat tes Covid-19 BRIN diharapkan bisa menjadi alternatif skrining di masyarakat. Foto Ilustrasi/Istimewa
A A A
JAKARTA - Alat tes Covid-19 RT-LAMP yang dikembangkan Pusat Riset Kimia - Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN ) sudah mengantongi izin edar Kementerian Kesehatan. Artinya, alat ini sudah bisa dipakai oleh masyarakat.

Namun, belum ada kabar lebih lanjut apakah alat ini akan dimanfaatkan di seluruh Puskesmas, sama seperti tes antigen Covid-19. Meski begitu, RT-LAMP dipastikan efektivitasnya dalam pengujian Covid-19 sebaik RT-PCR.



Alat tes Covid-19 BRIN ini diharapkan bisa menjadi alternatif skrining di masyarakat. Terlebih, banyak hal menarik di balik RT-LAMP.

Menurut Peneliti Kimia BRIN Tjandrawati Mozef, ada beberapa hal yang perlu diketahui masyarakat soal RT-LAMP. MNC Portal coba merangkumnya dalam paparan berikut ini:





1. Dikembangkan sejak awal pandemi Covid-19

Alat ini mulai dikembangkan sejak Maret 2020 bersama mitra PT Biosains Medika Indonesia. Ide awalnya bermula dari menyadari bahwa alat PCR di Indonesia masih sangat terbatas, hanya dimiliki laboratorium besar. Pun soal reagen yang didatangkan dari luar negeri.

2. Hasil keluar kurang dari satu jam

Salah satu keunggulan dari tes ini adalah hasil tes sudah dapat diketahui kurang dari satu jam. Kecepatan waktu yang dimiliki alat tes ini bahkan tidak memerlukan banyak alat.

"Ini adalah hasil buatan anak bangsa. Kami bangga tentunya bisa menciptakan inovasi alat tes Covid-19 RT-LAMP ini," papar Tjandrawati dalam Webinar BRIN, Senin (17/1/2022).

3. Sampel diambil lewat swab hidung dan air liur

Alat ini mendeteksi sampel RNA virus yang diambil dari hidung dengan cara swab. Teknik ini memungkinkan hasil pemeriksaan yang akurat karena sampel diambil dari 'sumbernya', yaitu sistem pernapasan.

Tapi, menariknya RT-LAMP juga bisa mendeteksi Covid-19 pada sampel air liur atau saliva.

"Ini dilakukan hanya pada kondisi lebih lanjut. Artinya, sampel saliva tidak diperuntukkan bagi skrining awal karena hasil studi kami menunjukkan sampel saliva pada kasus awal Covid-19 tidak membaca hasil dengan baik," papar Tjandrawati.

"Pada sampel saliva yang diambil dari pasien Covid-19 dengan gejala serius, RT-LAMP dengan sampel saliva mampu membaca hasil dengan baik," tambahnya.

4. Bisa deteksi Omicron

Alat tes Covid-19 BRIN yang diberi nama dagang Qi-LAMP-O tersebut dikatakan mampu secara baik mendeteksi Omicron maupun varian Covid-19 lain seperti Delta.

5. Tidak untuk menggantikan RT-PCR

Tjandrawati menegaskan bahwa inovasi RT-LAMP ini bukan untuk menggantikan RT-PCR.

"Kami inisiatif menciptakan inovasi untuk mengembangkan dan melengkapi tes skrining Covid-19 di Indonesia yang mana masih banyak daerah yang tidak memiliki alat PCR sehingga tes masih sulit untuk dilakukan," tegasnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2556 seconds (0.1#10.140)