Inspiratif, Sosok Ini Jembatani para Disabilitas hingga Bisa Bekerja Profesional

Selasa, 18 Januari 2022 - 14:41 WIB
loading...
Inspiratif, Sosok Ini Jembatani para Disabilitas hingga Bisa Bekerja Profesional
Hasnita Taslim menjembatani perusahaan yang ingin mempekerjakan kaum disabilitas seperti dirinya. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Keterbatasan fisik membuat kaum disabilitas tidak leluasa mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Mereka membutuhkan perantara yang bisa mengkomunikasikan skill yang dimiliki kepada perusahaan yang menerima tenaga kerja disabilitas.

Pemerintah sendiri melalui UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas telah memberi jaminan kepada penyandang disabilitas untuk mendapatkan kesempatan bekerja. Ketentuan ini tentu menjadi angin segar bagi penyandang disabilitas di Indonesia.

Wajib bagi Badan Usaha Milik Negara ataupun Badan Usaha Milik Daerah mempekerjakan disabilitas dengan prosentase sebanyak 2 persen. Sementara perusahaan swasta diwajibkan mempekerjakan paling sedikit 1 persen penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja normal.

Hasnita Taslim, seorang tuna daksa, melihat ini sebagai peluang untuk mendirikan perusahaan rekrutmen kerja dari kalangan penyandang disabilitas. Melalui bendera PT Disabilitas Kerja Indonesia, Hasnita menjembatani perusahaan yang ingin mempekerjakan kaum disabilitas seperti dirinya.

“Sampai saat ini banyak perusahaan yang mau mempekerjakan para disabilitas, tapi mereka bingung mau mulai dari mana. Mereka konsultasikan ke perusahaan kami. Misalnya, ada perusahaan yang mau mempekerjakan disabilitas, mau skill yang bagaimana. Oh, mereka butuh orang desain grafis atau yang mahir microsoft office. Oke untuk desain grafis, talent-nya tuna rungu, usianya 32 tahun. Perusahaan kami yang mendesainkan jenis disabilitas yang cocok bekerja di perusahaan tersebut,” tutur Hasnita dalam Live IG Nina Nugroho Solution #akuberdaya bertajuk Menjadi Disabilitas Berdaya, belum lama ini.

Tak hanya tuna rungu, disabilitas yang menggunakan kursi roda pun difasilitasi oleh perusahaan milik Hasnita.

“Awalnya banyak yang bertanya, nanti bagaimana kerjanya kalau pakai kursi roda? Jadi perusahaan kami yang mendesainkan strateginya. Sehingga yang pakai kursi roda, pakai tongkat, atau tuna rungu bisa kerja di perusahaan-perusahaan, di bank-bank,” katanya.

Sementara itu, desainer Nina Nugroho yang menjadi host untuk acara Live IG tersebut tergelitik untuk menanyakan hal-hal yang menjadi penghambat kaum disabilitas dalam mencapai keberdayaan diri.

Menurut Hasnita, semua tidak terlepas dari bagaimana para disabilitas membangun mental positif serta besarnya dukungan dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga.

Di Indonesia ada 20 juta penyandang disabilitas, namun hanya sekitar 19 persen yang bisa kuliah, 18 persen tamat SMA, serta sisanya merupakan lulusan SMP dan SD. Kebanyakan yang tidak melek pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi berada di kawasan pedesaan.

“Penyandang disabilitas yang terpenting adalah punya pemikiran yang positif. Sehingga dia nggak malu keluar rumah, cari-cari kerja. Nah pemikiran positif itu pertama-tama didapat dari dalam lingkungan rumah dulu. Kalau itu sudah ada, maka dia akan mudah cari kerja," papar Hasnita.

"Karena pemerintah sudah menyediakan lapangan kerja, kami sebagai perusahaan rekrutmen juga memfasilitasi. Bahkan penyandang yang tamatan SMP pun bisa cari kerja dengan gaji UMK. Karena klien kami mulai dari tambang, bank, perkantoran, sampai kawasan industri di Cikarang," tambahnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1691 seconds (0.1#10.140)