Stunting dan Obesitas Pengaruhi Generasi Penerus, Ini Upaya untuk Mengatasinya

Selasa, 18 Januari 2022 - 19:54 WIB
loading...
Stunting dan Obesitas...
Masalah gizi yang meliputi stunting dan obesitas dampak jangka pendek dan dampak jangka panjangnya bisa menjadi konsekuensi serius. / Foto: ilustrasi/dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Masalah gizi yang meliputi stunting dan obesitas dampak jangka pendek dan dampak jangka panjangnya bisa menjadi konsekuensi serius.

Kedua masalah itu menjadi indikator pembangunan kesehatan bangsa karena dampak jangka panjangnya berpengaruh pada generasi penerus.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Direktur Gizi Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr. Dhian Probhoyekti Dipo, SKM, MA, dalam acara Temu Media Peringatan Hari Gizi Nasional ke-62 bertema Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas, Selasa (18/1/2022).

Baca juga: 5 Obat Kolesterol Generik, Murah dan Ampuh Turunkan Lemak Jahat

dr. Dhian menjelaskan bahwa stunting dan obesitas dapat menyebabkan sejumlah dampak terhadap kesehatan. Beberapa di antaranya gagal tumbuh, gangguan perkembangan kognitif, dan gangguan metabolisme tubuh.

1. Gagal Tumbuh

Berat lahir rendah, pendek, kurus, daya tahan rendah, mudah sakit, menurunkan produktivitas di masa depan.

2. Gangguan Perkembangan Kognitif

Berdampak pada nilai sekolah dan keberhasilan pendidikan, sumber daya manusia yang tidak berdaya.

3. Gangguan Metabolisme Tubuh

Risiko obesitas dan terkena penyakit tidak menular.

"Perbaikan gizi lebih diarahkan pada gizi seimbang sebagai solusi menurunkan stunting dan mencegah angka obesitas naik. Gizi seimbang bermakna luas berlaku pada semua kelompok umur," papar dr. Dhian.

Lebih lanjut, penerapan gizi seimbang dilakukan dengan beberapa cara, seperti dengan mengonsumsi aneka ragam makanan, membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, mempertahankan berat badan normal, dan melakukan aktivitas fisik di semua kelompok umur.

Kementerian Kesehatan pun melakukan intervensi spesifik untuk melaksanakan penerapan gizi seimbang.

"Saat ini memang kita berfokus pada remaja dan 1.000 hari pertama kehidupan dengan tujuan memperkuat intervensi," ujarnya.

Dalam intervensi spesifik terdapat 6 intervensi yang kita lakukan, di antaranya promosi dan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA), promosi dan konseling menyusui, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kemudian, pemberian suplemen tablet tambah darah (TTD) bagi ibu hamil dan remaja serta pemberian vitamin A, penanganan masalah gizi dan pemberian makanan tambahan, serta tata laksana gizi buruk.

Baca juga: 4 Herbal Penurun Kolesterol Tinggi, Nomor 3 Sering Dipakai Masak

"Intervensi spesifik diikuti dengan strategi peningkatan kapasitas SDM, peningkatan kualitas program, penguatan edukasi gizi dan penguatan manajemen intervensi gizi di Puskesmas dan Posyandu. Selain upaya pemerintah, peran keluarga terutama ibu berperan penting dalam mencegah anak stunting dan obesitas," pungkasnya.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1914 seconds (0.1#10.140)