Hadapi New Normal, Masyarakat Harus Disiplin Ikuti Protokol Kesehatan

Kamis, 11 Juni 2020 - 13:18 WIB
loading...
Hadapi New Normal, Masyarakat Harus Disiplin Ikuti Protokol Kesehatan
Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Siap tidak siap masyarakat harus menghadapi new normal . Tentunya protokol kesehatan dan langkah pencegahan penyebaran harus tetap ketat dilakukan. Di atas kertas, sudah banyak penelitian yang memperkirakan kapan pandemi Covid 19 di Indonesia akan berakhir.

Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga telah diperlonggar. Secara bertahap dimulai fase pertama pada 1 Juni lalu, dimana telah dibuka kembali operasional industri dan jasa bisnis serta pusat perbelanjaan.

Meski begitu, Presiden Joko Widodo meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Sampai ditemukan vaksin yang efektif, masyarakat harus hidup berdamai dengan Covid 19 untuk beberapa waktu ke depan. (Baca: Masa Transisi, Positif Covid-19 di Gresik Terus Naik)

Tak dimungkiri, potensi munculnya gelombang kedua pandemi Covid 19 sangat tinggi. Contohnya Wuhan, dimana muncul kasus baru di kota itu setelah sebulan nol kasus. Ini tentu menjadi alarm untuk tetap waspada. Apalagi para ahli menyebut penemuan vaksin Covid 19 masih panjang.

Dr. dr. Erlina Burhan, SpP, Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan menegaskan, bila PSBB tidak dapat dijalankan dengan disiplin dan masyarakat lengah menjalankan protokol kesehatan, diperkirakan terjadi gelombang kedua pandemi Covid 19 di Indonesia setelah bulan Juni 2020.

"Kebiasaan yang sudah dijalankan saat pandemi Covid 19 harus terus dijalankan. Pertama adalah disiplin PSBB, antara lain tidak bepergian, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, hidup bersih, dan sehat, termasuk meningkatkan daya tahan tubuh," jelas dr. Erlina dalam Diskusi Online ASTHIN yang diadakan SOHO. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, masyarakat harus makan dan istirahat yang cukup, kelola stres, minum vitamin, dan sebagainya. (Baca juga: KPAI: Tanpa Perbaikan, Pembelajaran Jarak Jauh Tak Efektif)

"Untuk mereka yang tidak begitu yakin apakah makanan yang dikonsumsi sudah cukup mengandung vitamin, maka mereka bisa melengkapinya dengan mengonsumsi produk vitamin atau suplemen," saran dr. Erlina.

Ia menyambung, ada beberapa langkah pencegahan penyebaran yang bisa dilakukan. Di tempat kerja misalnya, pastikan tempat kerja bersih dan berventilasi baik, menggunakan masker, menerapkan etika batuk dan bersin, pengadaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, kurangi menyentuh peralatan bersama, jaga jarak minimal satu meter, edukasi tanda dan gejala serta higienitas respirasi kepada pekerja, dan jika sakit maka bekerja dari rumah dan segera ke fasilitas kesehatan bila gejala memburuk.

Antioksidan Untuk Tangkal Virus

Diakui Spesialis Alergi-imunologi, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI, Covid 19 merupakan suatu virus pandemik yang menimbulkan ketakutan banyak orang. Kondisi ini akhirnya membuat masyarakat rajin mengonsumsi berbagai suplemen. Terlebih tidak sedikit produk yang mengklaim dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta mencegah virus. Menyikapi hal ini Prof. Iris menyarankan untuk memilih produk yang sudah terbukti secara ilmiah dan mengandung antioksidan.

"Terpenting pada kondisi seperti ini adalah antioksidan. Karena proses di dalam tubuh, seperti makanan dan segala macam, akan terbentuk oksidan-oksidan. Jadi, antioksidan itu adalah salah satu yang meningkatkan imun sistem. Antioksidan ada di vitamin A, C, dan E. Kalau ada yang sejenis itu yang bisa kita konsumsi, itu bagus sekali, seperti Astaxanthin misalnya. Ini bisa dijadikan suplementasi untuk kecukupan antioksidan dalam tubuh," urai Prof. Iris. (Baca juga: Delapan Kelurahan di Depok Dinyatakan Bebas Covid-19)

Ia melanjutkan, bukan hanya pada saat Covid-19, sehari-hari pun kita butuh antioksidan. Apalagi, dengan kondisi Covid-19 dimana setiap orang butuh sistem imun yang baik. Astaxanthin bisa didapat dari suplemen kesehatan Asthin®.

Dijelasakan VP Research & Development SOHO Global Health DR. Raphael Aswin Susilowidodo, M.Si, Asthin® series sering digunakan sebagai terapi suportif yang berfungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. "Asthin® mengandung bahan aktif natural Astaxanthin yang berasal dari mikroalga spesies Haemustococcus pluvalis. Sebagai salah satu senyawa golongan karotenoid, astaxanthin memiliki potensi antioksidan yang sangat kuat," bebernya. Potensi antioksidan Astaxanthin adalah 6000x lebih kuat bila dibandingkan dengan vitamin C, 500x lebih kuat bila dibandingkan dengan vitamin E, 550x lebih kuat bila dibandingkan dengan EGCG (kandungan pada teh hijau). (Sri Noviarni)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1539 seconds (0.1#10.140)