Penyebab Hidrosefalus pada Janin, Kelainan Bawaan hingga Kurang Asam Folat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyebab Hidrosefalus pada janin sebaiknya diketahui untuk mencegah bayi mengalami hal ini. Seperti dilansir laman Medical News Today, hidrosefalus atau adanya air pada otak adalah kondisi penyakit terkait dengan penumpukan cairan serebrospinal (CSF) di dalam atau di sekitar otak.
Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan peregangan jaringan otak, yang secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada bayi dan anak-anak, kondisi hidrosefalus membuat lingkar kepala mereka membesar. Untuk itu perlu diketahui Penyebab Hidrosefalus pada bayi dalam kandungan. Berikut ini penyebab hidrosefalus pada janin:
1. Kelainan Bawaan
Hidrosefalus paling sering terjadi karena kelainan bawaan yang disebabkan oleh infeksi toksoplasmosis di dalam kandungan. Infeksi ini mampu menembus janin, mengakibatkan peradangan otak, serta menginfeksi jaringan saraf otak.
2. Virus Rubella
Hidrosefalus juga bisa disebabkan adanya infeksi tertentu selama masa kehamilan. Infeksi inilah yang lantas memicu peradangan pada otak janin, seperti rubella (campak Jerman) atau sifilis.
3. Kelainan Saraf
Penyebab lainnya adalah adanya aliran cairan serebrospinal yang terhambat pada system saraf. Seringkali hal ini terjadi tanpa sepengetahuan sang ibu selama proses kehamilan.
Bila terdeteksi lebih awal kelainan saraf ini hidrosefalus bisa dicegah. Saat ini ada banyak metode canggih USG untuk mendeteksi perkembangan janin dalam kandungan dengan lebih akurat.
4. Kekurangan Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan untuk perkembangan janin selama dalam kandungan. Asa folat dipercaya memiliki peran penting dalam fase pembentukan sistem saraf pusat, serta mencegah terjadinya kecacatan pada bayi. Salah satunya hidrosefalus.
5. Genetik
Gen turunan juga bisa menjadi salah satu penyakit ini. Salah satu cara Lakukanlah pemeriksaan teratur guna mendeteksi sejak awal, serta mampu mengatasi dengan cepat.
Bagaimana Hidrosefalus Didiagnosis Selama Kehamilan?
Hidrosefalus biasanya terdeteksi melalui USG prenatal antara 15 dan 35 minggu kehamilan. Spesialis Kehamilan dapat memastikan diagnosis ini dengan pemeriksaan pencitraan resonansi magnetik janin (MRI), yang memberikan gambar otak yang lebih detail.
Bagaimana Hidrosefalus Dikelola & Diobati Selama Kehamilan?
Selama kehamilan, hidrosefalus biasanya dikelola dengan observasi. Saat ini, tidak ada pengobatan janin untuk gangguan ini. Jika bayi Anda telah didiagnosis menderita hidrosefalus, Tim medis akan mengawasi mereka dengan cermat untuk mengetahui tanda-tanda yang yang membahayakan bayi, yang mungkin mengindikasikan perlunya persalinan dini.
Lihat Juga: Cordlife Gelar Trisomy Awareness Bash 2024, Ada Ajang Unjuk Talenta Anak-Anak dengan Down Syndrome
Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan peregangan jaringan otak, yang secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada bayi dan anak-anak, kondisi hidrosefalus membuat lingkar kepala mereka membesar. Untuk itu perlu diketahui Penyebab Hidrosefalus pada bayi dalam kandungan. Berikut ini penyebab hidrosefalus pada janin:
1. Kelainan Bawaan
Hidrosefalus paling sering terjadi karena kelainan bawaan yang disebabkan oleh infeksi toksoplasmosis di dalam kandungan. Infeksi ini mampu menembus janin, mengakibatkan peradangan otak, serta menginfeksi jaringan saraf otak.
2. Virus Rubella
Hidrosefalus juga bisa disebabkan adanya infeksi tertentu selama masa kehamilan. Infeksi inilah yang lantas memicu peradangan pada otak janin, seperti rubella (campak Jerman) atau sifilis.
3. Kelainan Saraf
Penyebab lainnya adalah adanya aliran cairan serebrospinal yang terhambat pada system saraf. Seringkali hal ini terjadi tanpa sepengetahuan sang ibu selama proses kehamilan.
Bila terdeteksi lebih awal kelainan saraf ini hidrosefalus bisa dicegah. Saat ini ada banyak metode canggih USG untuk mendeteksi perkembangan janin dalam kandungan dengan lebih akurat.
4. Kekurangan Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan untuk perkembangan janin selama dalam kandungan. Asa folat dipercaya memiliki peran penting dalam fase pembentukan sistem saraf pusat, serta mencegah terjadinya kecacatan pada bayi. Salah satunya hidrosefalus.
5. Genetik
Gen turunan juga bisa menjadi salah satu penyakit ini. Salah satu cara Lakukanlah pemeriksaan teratur guna mendeteksi sejak awal, serta mampu mengatasi dengan cepat.
Bagaimana Hidrosefalus Didiagnosis Selama Kehamilan?
Hidrosefalus biasanya terdeteksi melalui USG prenatal antara 15 dan 35 minggu kehamilan. Spesialis Kehamilan dapat memastikan diagnosis ini dengan pemeriksaan pencitraan resonansi magnetik janin (MRI), yang memberikan gambar otak yang lebih detail.
Bagaimana Hidrosefalus Dikelola & Diobati Selama Kehamilan?
Selama kehamilan, hidrosefalus biasanya dikelola dengan observasi. Saat ini, tidak ada pengobatan janin untuk gangguan ini. Jika bayi Anda telah didiagnosis menderita hidrosefalus, Tim medis akan mengawasi mereka dengan cermat untuk mengetahui tanda-tanda yang yang membahayakan bayi, yang mungkin mengindikasikan perlunya persalinan dini.
Lihat Juga: Cordlife Gelar Trisomy Awareness Bash 2024, Ada Ajang Unjuk Talenta Anak-Anak dengan Down Syndrome
(wur)