Indra Kenz Kena Semprot Netizen Gara-Gara Bahas Privilege

Sabtu, 22 Januari 2022 - 17:17 WIB
loading...
Indra Kenz Kena Semprot Netizen Gara-Gara Bahas Privilege
Indra Kenz, selebgram tajir melintir dari Medan, kena semprot netizen. Pernyataannya soal privilege dianggap blunder. Foto/Instagram
A A A
JAKARTA - Indra Kenz , selebgram tajir melintir dari Medan, kena semprot netizen . Pernyataannya soal privilege dianggap blunder.

Indra Kenz menuliskan pernyataan di Instagram bahwa terlahir miskin adalah privilege. Pemahaman tersebut kemudian diserbu netizen hingga menjadi salah satu topik hangat di Twitter.



"Sebenarnya lahir miskin itu juga privilege sih, bisa merasakan berjuang dan jadi sukses. Kalau lahir dari keluarga yang sudah kaya, tekanan mental lebih besar. Kalau sudah terlahir kaya, enggak bisa jadi miskin, harus jadi lebih kaya lagi dan itu yang berat," terang Indra Kenz, dikutip Sabtu (22/1/2022).

Akun @arsipaja membagikan ulang pernyataan Indra Kenz tersebut dan kini unggahannya di komentari lebih dari 6 ribu netizen. 40,2 ribu di antaranya menyukai unggahan tersebut dan nyaris 6 ribu netizen membagikan ulang.



Beberapa netizen langsung bersikap keras terhadap pernyataan Indra Kenz tersebut.

"Lu pernah pengen mati karena saking miskinnya kagak bang? Pernah sehari cuma makan tempat buat sekeluarga kagak? Kemiskinan (sama dengan) privilege? Bacotttt," kata @casehpgenz.

"Iya bos, saya doakan semoga anak kamu terlahir miskin, supaya dapat privilege, bisa belajar berjuang tanpa mendapat tekanan besar untuk menjadi lebih kaya. Aamiin," doa @monyyyca_.

"Terlahir kaya enggak apa-apa bang, enggak ada tekanan batin lah! Kalau pun enggak bisa sekaya orangtuanya, ya, anggap saja dia cacat atau produk gagal. Enggak berhasil. Sudah, close! Tapi seenggaknya sampai mati pun dia tetap kaya, dapat warisan, dll. Begitu bedanya bang," celetuk @ajipujorahardian.

Indra Kenz Kena Semprot Netizen Gara-Gara Bahas Privilege


Lantas, sebetulnya apa itu privilege?

Ada beberapa definisi soal privilege ini. Pertama jika mengacu pada arti secara harfiah, privilege adalah hak istimewa.

Pada beberapa padanan arti, menurut laman Merriam-Webster, privilege dimaknai sebagai keuntungan yang dimiliki orang kaya atau mereka yang punya kuasa atas orang lain dalam suatu masyarakat.

Privilege dimiliki oleh anak-anak yang terlahir dari keluarga orang kaya dengan status sosial yang tinggi.

Dalam paparan Ernesto R. Gantman dalam buku Capitalism, Social Privilege, and Managerial Ideologies, privilege adalah hak istimewa yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang namun tidak dimiliki pihak lain.

"Hak tersebut bisa muncul dari hasil stratifikasi sosial dengan adanya perbedaan akses untuk memperoleh barang dan mendapatkan layanan yang sama," terang buku tersebut.

Encyclopedia of social problems bahkan menyatakan bahwa privilege terkait erat dengan diskriminasi serta muncul karena adanya kesenjangan ekonomi yang mempengaruhi kesenjangan sosial.

Lebih lanjut lagi, laman Hive learning mengkategorikan 5 privilege yang ada di kehidupan ini:

1. White privilege

Di beberapa negara, memiliki kulit putih menjadi keuntungan tersendiri bagi mereka. Hal ini cukup terasa di Amerika Serikat, sekalipun mereka yang berkulit gelap saat ini sudah mulai dilihat di masyarakat.

2. Religion privilege

Hal ini berkaitan dengan mudahkan agama tertentu mencari tempat ibadah dan merasakan perayaan agama tanpa ada hal yang ditutup-tutupi.

3. Gender privilege

Pada beberapa negara, gender privilege begitu terasa di masyarakat. Keuntungan menjadi pria lebih besar dibandingkan perempuan.

Pada banyak kasus, pria dianggap lebih super daripada perempuan, ini terlihat di beberapa bidang kehidupan seperti di dunia pekerjaan misalnya.

Tapi, semakin ke sini kesetaraan gender semakin tampak di masyarakat. Meskipun, masih banyak di beberapa negara perempuan tidak memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki.

4. Heterosexual privilege

Hal ini berkaitan dengan orientasi seksual seseorang. Mereka yang transgender misalnya, di beberapa negara sulit mendapatkan pelayanan sebagai masyarakat suatu negara.

Ada diskriminasi yang begitu terasa pada kelompok transgender, dibandingkan kelompok heteroseksual yang dipermudah segala urusannya.

5. Socio-economic privilege

Ini yang lebih sering terlihat di masyarakat, bahwa si kaya bisa memiliki apapun yang dia mau, sedangkan si miskin tidak memiliki keistimewaan tersebut.

Tapi, ternyata konsep ini tidak melulu soal duit. Pada kasus magang misalnya, sekalipun mereka tidak mendapatkan uang dari magangnya, tapi seseorang mendapatkan pengalaman yang besar di tempatnya belajar bekerja.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2315 seconds (0.1#10.140)