Gejala Kolesterol Tinggi yang Bisa Berujung pada Kematian, Kenali Sebelum Terlambat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gejala kolesterol tinggi bisa berujung pada kematian jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Karenanya setiap orang penting untuk mengenali gejala kolesterol sebelum terlambat.
Pasalnya, kolesterol tinggi bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti stroke hingga penyakit jantung . Selain itu, kolesterol tinggi juga bisa diturunkan secara genetik yang mempengaruhi cara tubuh memproses kolesterol.
Dilansir dari Express, Senin (31/1/2022) kondisi yang dikenal sebagai hiperkolesterolemia familial ini mencegah tubuh membuang kolesterol jahat. Kondisi itu akan hadir sejak seseorang dilahirkan daripada berkembang di kemudian hari.
Akibatnya, mereka yang memiliki kondisi kolesterol ini akan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan mengalami serangan jantung. Gejala hiperkolesterolemia familial biasanya dimulai pada masa kanak-kanak.
Jika kondisi ini tidak diobati, maka orang yang lahir dengan kondisi tersebut kemungkinan akan meninggal sebelum usia 20 tahun. Untuk alasan ini, mengetahui gejalanya seperti yang ada di kulit, mata, dan tendon, sangat penting.
Hiperkolesterolemia familial, akan menunjukkan dirinya dalam simpanan kolesterol. Di kulit, endapan ini paling sering ditemukan di tangan, siku, dan lutut. Seperti disebutkan, endapan hiperkolesterolemia familial juga dapat ditemukan di tendon.
Secara khusus, tendon achilles, yang akan tumbuh lebih besar ukurannya, dan tendon di tangan. Dalam kasus hiperkolesterolemia familial ini dapat menyebabkan arkus kornea. Ini adalah kondisi munculnya cincin putih atau abu-abu di sekitar iris mata.
Untungnya, ada perawatan yang tersedia untuk orang dengan kondisi ini, terutama melalui pengobatan. Statin, Ezetimibe, inhibitor PCSK9 adalah semua obat yang dirancang untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dan mengobati hiperkolesterolemia familial.
Perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan, makan makanan yang sehat dan seimbang, olahraga teratur dan berhenti merokok juga dianjurkan baik untuk pasien yang memiliki dan tidak memiliki hiperkolesterolemia familial.
Pasalnya, kolesterol tinggi bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti stroke hingga penyakit jantung . Selain itu, kolesterol tinggi juga bisa diturunkan secara genetik yang mempengaruhi cara tubuh memproses kolesterol.
Dilansir dari Express, Senin (31/1/2022) kondisi yang dikenal sebagai hiperkolesterolemia familial ini mencegah tubuh membuang kolesterol jahat. Kondisi itu akan hadir sejak seseorang dilahirkan daripada berkembang di kemudian hari.
Akibatnya, mereka yang memiliki kondisi kolesterol ini akan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan mengalami serangan jantung. Gejala hiperkolesterolemia familial biasanya dimulai pada masa kanak-kanak.
Jika kondisi ini tidak diobati, maka orang yang lahir dengan kondisi tersebut kemungkinan akan meninggal sebelum usia 20 tahun. Untuk alasan ini, mengetahui gejalanya seperti yang ada di kulit, mata, dan tendon, sangat penting.
Hiperkolesterolemia familial, akan menunjukkan dirinya dalam simpanan kolesterol. Di kulit, endapan ini paling sering ditemukan di tangan, siku, dan lutut. Seperti disebutkan, endapan hiperkolesterolemia familial juga dapat ditemukan di tendon.
Secara khusus, tendon achilles, yang akan tumbuh lebih besar ukurannya, dan tendon di tangan. Dalam kasus hiperkolesterolemia familial ini dapat menyebabkan arkus kornea. Ini adalah kondisi munculnya cincin putih atau abu-abu di sekitar iris mata.
Untungnya, ada perawatan yang tersedia untuk orang dengan kondisi ini, terutama melalui pengobatan. Statin, Ezetimibe, inhibitor PCSK9 adalah semua obat yang dirancang untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dan mengobati hiperkolesterolemia familial.
Perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan, makan makanan yang sehat dan seimbang, olahraga teratur dan berhenti merokok juga dianjurkan baik untuk pasien yang memiliki dan tidak memiliki hiperkolesterolemia familial.
(dra)