4 Kota Paling Banyak Janda di Jawa Timur, Nomor Terakhir Pernyebabnya Tak Disangka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kota paling banyak janda di Jawa Timur cukup menarik untuk disimak, baik dari sisi penyebab maupun jumlahnya. Mulai dari Surabaya hingga Malang.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 rupanya tak hanya berdampak pada kesehatan dan ekonomi saja, tetapi juga memicu keretakan rumah tangga. Pada Agustus 2021, tercatat sebanyak 2,79 juta wanita di Jawa Timur berstatus janda.
Selain karena angka perceraian yang tinggi, banyaknya suami yang meninggal dunia akibat Covid-19 pun menjadi alasan para wanita menyandang status janda. Berikut telah MNC Portal Indonesia rangkum dari berbagai sumber empat kota paling banyak janda di Jawa Timur, Minggu (20/2/2022).
1. Surabaya
Surabaya menempati nomor satu sebagai kota paling banyak janda di Jawa Timur. Pengadilan Agama (PA) Surabaya mencatat terdapat 5.198 kasus perceraian sejak Januari hingga November 2021.
Dari total angka perceraian itu, angka cerai gugat dari pihak istri masih mendominasi dengan 4.020 kasus. Sedangkan perceraian karena talak sebanyak 1.667 kasus. Beberapa faktor perceraian antara lain Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), judi, ekonomi hingga poligami.
2. Banyuwangi
Kota paling banyak janda di Jawa Timur kedua adalah Banyuwangi. Tercatat, mulai Januari hingga Agustus 2021 terdapat 4.027 kasus pengajuan atau permohonan cerai.
Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Banyuwangi mengatakan ribuan pemohon kasus perceraian ini tergolong dalam kategori usia muda atau produktif. Pernikahan dini diduga kuat menjadi pemicu banyaknya kasus perceraian. Sementara untuk perkara yang sudah mendapatkan keputusan dan resmi disahkan mencapai 3.602 kasus.
3. Jember
Kota paling banyak janda di Jawa Timur ketiga adalah Jember. Angka perceraian di Kabupaten Jember meningkat sepanjang bulan September 2021. Berdasarkan data Pengadilan Agama (PA) Jember, jumlah total angka perceraian mencapai 3.000 kasus, meningkat 50 persen dari bulan sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, mayoritas didominasi usia 30 hingga 50 tahun. Sedangkan, gugatan cerai rata-rata dari pihak perempuan. Alasan perceraian ini rata-rata karena persoalan ekonomi. Pihak perempuan menggugat cerai suaminya karena dianggap tidak mampu memberi nafkah.
4. Malang
Kota paling banyak janda di Jawa Timur terakhir adalah Malang. Pada tahun 2021, jumlah putusan kasus cerai talak 621 kasus dan putusan cerai gugat mencapai 1.736 kasus.
Sehingga, total jumlah janda baru di 2021 ada sebanyak 2.357 orang. Beberapa penyebab diantaranya didominasi oleh perselingkuhan serta masalah ekonomi.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 rupanya tak hanya berdampak pada kesehatan dan ekonomi saja, tetapi juga memicu keretakan rumah tangga. Pada Agustus 2021, tercatat sebanyak 2,79 juta wanita di Jawa Timur berstatus janda.
Selain karena angka perceraian yang tinggi, banyaknya suami yang meninggal dunia akibat Covid-19 pun menjadi alasan para wanita menyandang status janda. Berikut telah MNC Portal Indonesia rangkum dari berbagai sumber empat kota paling banyak janda di Jawa Timur, Minggu (20/2/2022).
1. Surabaya
Surabaya menempati nomor satu sebagai kota paling banyak janda di Jawa Timur. Pengadilan Agama (PA) Surabaya mencatat terdapat 5.198 kasus perceraian sejak Januari hingga November 2021.
Dari total angka perceraian itu, angka cerai gugat dari pihak istri masih mendominasi dengan 4.020 kasus. Sedangkan perceraian karena talak sebanyak 1.667 kasus. Beberapa faktor perceraian antara lain Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), judi, ekonomi hingga poligami.
2. Banyuwangi
Kota paling banyak janda di Jawa Timur kedua adalah Banyuwangi. Tercatat, mulai Januari hingga Agustus 2021 terdapat 4.027 kasus pengajuan atau permohonan cerai.
Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Banyuwangi mengatakan ribuan pemohon kasus perceraian ini tergolong dalam kategori usia muda atau produktif. Pernikahan dini diduga kuat menjadi pemicu banyaknya kasus perceraian. Sementara untuk perkara yang sudah mendapatkan keputusan dan resmi disahkan mencapai 3.602 kasus.
3. Jember
Kota paling banyak janda di Jawa Timur ketiga adalah Jember. Angka perceraian di Kabupaten Jember meningkat sepanjang bulan September 2021. Berdasarkan data Pengadilan Agama (PA) Jember, jumlah total angka perceraian mencapai 3.000 kasus, meningkat 50 persen dari bulan sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, mayoritas didominasi usia 30 hingga 50 tahun. Sedangkan, gugatan cerai rata-rata dari pihak perempuan. Alasan perceraian ini rata-rata karena persoalan ekonomi. Pihak perempuan menggugat cerai suaminya karena dianggap tidak mampu memberi nafkah.
4. Malang
Kota paling banyak janda di Jawa Timur terakhir adalah Malang. Pada tahun 2021, jumlah putusan kasus cerai talak 621 kasus dan putusan cerai gugat mencapai 1.736 kasus.
Sehingga, total jumlah janda baru di 2021 ada sebanyak 2.357 orang. Beberapa penyebab diantaranya didominasi oleh perselingkuhan serta masalah ekonomi.
(hri)