Benarkah Anosmia Jarang Terjadi pada Gejala Omicron? Ini Penjelasan Kemenkes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gejala Omicron masih dianggap hampir sama dengan flu pada umumnya. Tapi, jika dibedah dengan detail, ada perbedaan yang jelas di antara dua penyakit tersebut.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan beberapa gejala Omicron yang paling banyak dilaporkan.
"Gejala Omicron yang paling banyak dilaporkan itu antara lain sakit tenggorokan, hidung meler, dan nyeri badan," terang Siti Nadia dalam konferensi pers virtual, belum lama ini.
Ia melanjutkan, selain itu ada juga beberapa gejala Omicron yang dilaporkan tapi kasusnya tidak terlalu banyak namun tetap ada di masyarakat. "Adalah batuk dan demam. Dua gejala itu sedikit dilaporkan oleh pasien Omicron," tambahnya.
Ada juga gejala yang pada Covid-19 origin dan Delta terjadi namun di Omicron kasusnya sangat sedikit. "Untuk gejala anosmia, itu kasusnya jarang sekali, tidak seperti pada Covid-19 di awal ataupun Delta," katanya.
Siti Nadia dalam kesempatan itu juga menjelaskan soal berapa lama sih pasien Omicron bisa kembali sembuh setelah terinfeksi. Menurutnya, itu kembali kepada gejala yang diidap si pasien.
"Berapa hari penyembuhan gejala-gejalanya itu sangat tergantung kasus per kasus, karena setiap orang berbeda," jawabnya.
"Pada pasien Omicron OTG atau bergejala ringan misalnya, mereka bisa saja gejalanya sudah sembuh pada 5 hari. Tapi, ya, ada juga pasien konfirmasi positif Covid-19 yang sampai 10-14 hari agar gejalanya hilang," tambah Siti Nadia.
Lihat Juga: Terungkap, dr. Aulia Risma Dimintai Uang hingga Rp40 Juta per Bulan untuk Kebutuhan Senior
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan beberapa gejala Omicron yang paling banyak dilaporkan.
"Gejala Omicron yang paling banyak dilaporkan itu antara lain sakit tenggorokan, hidung meler, dan nyeri badan," terang Siti Nadia dalam konferensi pers virtual, belum lama ini.
Ia melanjutkan, selain itu ada juga beberapa gejala Omicron yang dilaporkan tapi kasusnya tidak terlalu banyak namun tetap ada di masyarakat. "Adalah batuk dan demam. Dua gejala itu sedikit dilaporkan oleh pasien Omicron," tambahnya.
Ada juga gejala yang pada Covid-19 origin dan Delta terjadi namun di Omicron kasusnya sangat sedikit. "Untuk gejala anosmia, itu kasusnya jarang sekali, tidak seperti pada Covid-19 di awal ataupun Delta," katanya.
Siti Nadia dalam kesempatan itu juga menjelaskan soal berapa lama sih pasien Omicron bisa kembali sembuh setelah terinfeksi. Menurutnya, itu kembali kepada gejala yang diidap si pasien.
"Berapa hari penyembuhan gejala-gejalanya itu sangat tergantung kasus per kasus, karena setiap orang berbeda," jawabnya.
"Pada pasien Omicron OTG atau bergejala ringan misalnya, mereka bisa saja gejalanya sudah sembuh pada 5 hari. Tapi, ya, ada juga pasien konfirmasi positif Covid-19 yang sampai 10-14 hari agar gejalanya hilang," tambah Siti Nadia.
Lihat Juga: Terungkap, dr. Aulia Risma Dimintai Uang hingga Rp40 Juta per Bulan untuk Kebutuhan Senior
(hri)