Indonesia Catat Rekor Kesembuhan Tertinggi untuk Kali Pertama sejak Awal Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untuk kali pertama sejak awal pandemi Covid-19, Indonesia mencatatkan angka kesembuhan tertinggi . Kementerian Kesehatan RI mengumumkan bahwa rekor angka kesembuhan harian tertinggi ini sebesar 61.361.
Angka tersebut melampaui rekor sebelumnya yang terjadi pada 6 Agustus 2021 yang sempat menyentuh angka 48.832.
"Hari ini kita mencatat sejumlah indikator penanganan pandemi menunjukkan angka positif. Mulai dari angka kesembuhan, kasus harian, positivity rate, dan juga angka pasien Covid-19 yang dirawat," jelas Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., seperti dikutip dari siaran media resmi Kemenkes, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Raih Viral Song of The Year di TikTok Awards 2021, Kaleb J Tak Henti Ungkap Syukur
Sebagaimana disebut dr. Nadia, tak hanya angka kesembuhan, catatan data hari ini juga memperlihatkan penurunan angka kasus positif harian.
Jumlah kasus harian hari ini turun menjadi 49.447 dari sebelumnya 57.426 kasus per Kamis 24 Februari 2022.
Tren pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit hari ini diketahui juga ikut melandai di angka 37 persen dari total kapasitas nasional. Menurun 1 persen dibandingkan Kamis, 24 Februari 2022, yang ada di posisi 38 persen.
Selain itu, tren melandai secara nasional ini diikuti pula dengan menurunnya positivity rate di beberapa daerah di Indonesia yakni DKI Jakarta, Banten, Bali, Kalimantan Selatan, NTB, Maluku, Papua, dan Papua Barat dalam kurun waktu 15-24 Februari 2022.
Menurut data positivity rate Kementerian Kesehatan, untuk DKI Jakarta menurun menjadi 16 persen, Banten 20,7 persen, Bali menjadi 10,4 persen, Kalimantan Selatan menjadi 13,8 persen, NTB di 9,4 persen, Maluku menjadi 4,1 persen, Papua menjadi 11,8 persen, dan terakhir Papua Barat turun menjadi 12,8 persen.
Dokter Nadia menekankan, salah satu upaya untuk terus menurunkan angka kasus dan memutus rantai penyebaran yakni dengan peningkatan laju vaksinasi, baik untuk dosis primer maupun lanjutan (booster).
Dia mengingatkan agar masyarakat jangan memilih-memilih vaksin, karena yang utama saat ini adalah membentuk imunitas masyarakat.
"Membangun imunitas penduduk dengan vaksinasi dan protokol kesehatan. Khususnya bagi lansia ketika divaksinasi lengkap dan mampu mengontrol komorbid, maka risiko keparahan akibat Covid-19 akan jauh lebih rendah," ujarnya.
Baca juga: Minuman Ini Mampu Mengurangi Efek Kelelahan bagi Penyintas Covid-19
"Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak usah memilih-milih vaksin, apapun jenis vaksinnya selama telah memperoleh EUA dari BPOM dan rekomendasi ITAGI, aman untuk digunakan," tambah dr. Nadia.
Angka tersebut melampaui rekor sebelumnya yang terjadi pada 6 Agustus 2021 yang sempat menyentuh angka 48.832.
"Hari ini kita mencatat sejumlah indikator penanganan pandemi menunjukkan angka positif. Mulai dari angka kesembuhan, kasus harian, positivity rate, dan juga angka pasien Covid-19 yang dirawat," jelas Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., seperti dikutip dari siaran media resmi Kemenkes, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Raih Viral Song of The Year di TikTok Awards 2021, Kaleb J Tak Henti Ungkap Syukur
Sebagaimana disebut dr. Nadia, tak hanya angka kesembuhan, catatan data hari ini juga memperlihatkan penurunan angka kasus positif harian.
Jumlah kasus harian hari ini turun menjadi 49.447 dari sebelumnya 57.426 kasus per Kamis 24 Februari 2022.
Tren pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit hari ini diketahui juga ikut melandai di angka 37 persen dari total kapasitas nasional. Menurun 1 persen dibandingkan Kamis, 24 Februari 2022, yang ada di posisi 38 persen.
Selain itu, tren melandai secara nasional ini diikuti pula dengan menurunnya positivity rate di beberapa daerah di Indonesia yakni DKI Jakarta, Banten, Bali, Kalimantan Selatan, NTB, Maluku, Papua, dan Papua Barat dalam kurun waktu 15-24 Februari 2022.
Menurut data positivity rate Kementerian Kesehatan, untuk DKI Jakarta menurun menjadi 16 persen, Banten 20,7 persen, Bali menjadi 10,4 persen, Kalimantan Selatan menjadi 13,8 persen, NTB di 9,4 persen, Maluku menjadi 4,1 persen, Papua menjadi 11,8 persen, dan terakhir Papua Barat turun menjadi 12,8 persen.
Dokter Nadia menekankan, salah satu upaya untuk terus menurunkan angka kasus dan memutus rantai penyebaran yakni dengan peningkatan laju vaksinasi, baik untuk dosis primer maupun lanjutan (booster).
Dia mengingatkan agar masyarakat jangan memilih-memilih vaksin, karena yang utama saat ini adalah membentuk imunitas masyarakat.
"Membangun imunitas penduduk dengan vaksinasi dan protokol kesehatan. Khususnya bagi lansia ketika divaksinasi lengkap dan mampu mengontrol komorbid, maka risiko keparahan akibat Covid-19 akan jauh lebih rendah," ujarnya.
Baca juga: Minuman Ini Mampu Mengurangi Efek Kelelahan bagi Penyintas Covid-19
"Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak usah memilih-milih vaksin, apapun jenis vaksinnya selama telah memperoleh EUA dari BPOM dan rekomendasi ITAGI, aman untuk digunakan," tambah dr. Nadia.
(nug)