Teh Jenis Ini Tingkatkan Risiko 6 Jenis Kanker, Setara Merokok 100 Batang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Teh jenis tertentu diketahui bisa meningkatkan risiko enam jenis kanker sekaligus. Risiko ini bahkan disebut setara dengan merokok sebanyak 100 batang.
Satu teh herbal asli Amerika Selatan, telah dikaitkan dengan enam bentuk kanker yang berbeda. Teh bernama yerba mate ini merupakan teh herbal yang secara tradisional disajikan dalam labu dengan sedotan logam.
Teh ini dipercaya mengandung antioksidan yang tinggi. Selain itu, minuman ini juga sering disamakan dengan teh hijau dengan beberapa sumber mengklaim bahwa teh hijau mengandung 90 persen lebih banyak antioksidan.
Dilansir dari Express, Senin (28/2/2022) tetapi meskipun mengandung mineral dan vitamin yang banyak, dan antioksidan, penelitian menunjukkan minuman tersebut dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
”Dosis tinggi dan penggunaan teh mate dalam waktu lama dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat, kandung kemih, mulut, esofagus, paru-paru, serta kepala dan leher," kata Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering.
Teh mengandung hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang juga ditemukan dalam daging panggang dan asap tembakau. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan karsinogen dapat memiliki implikasi serius bagi sistem kekebalan, reproduksi dan neurologis.
“Mereka juga dapat menyebabkan efek perkembangan dan meningkatkan risiko kanker,” jelas Healthline.
Dalam satu studi awal yang dilakukan di Uruguay, peneliti menemukan peminum mate berat 60 persen kali lebih mungkin untuk menyebabkan kanker paru-paru bila dibandingkan dengan peminum ringan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology Biomarker and Prevention, dilakukan pada sampel 1.000 orang dewasa Uruguay. Temuan menunjukkan bahwa minuman tersebut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker pernapasan atau pencernaan.
Mereka juga mengungkapkan pasien lebih mungkin didiagnosis dengan kanker paru-paru sel kecil, yang merupakan bentuk penyakit yang kurang umum. Kanker paru-paru sel kecil sangat terkait dengan merokok, tetapi para peneliti mengendalikan variabel ini dalam penelitian ini.
Temuan mengarahkan penulis ke saran bahwa mate bisa bertanggung jawab untuk sebanyak satu dari lima kasus kanker ini di Amerika Selatan. Hasilnya konsisten dengan penelitian lebih lanjut yang diterbitkan dalam jurnal yang sama pada 2003, yang mengamati sampel 800 orang dewasa.
Kali ini, hasil penelitian mengungkapkan bahwa minum mate dapat melipatgandakan risiko kanker kerongkongan. Makalah yang diterbitkan dalam jurnal peer-review of Environmental Science and Technology pada 2012 juga menunjukkan bahwa risiko minuman ini setara dengan asap 100 batang rokok.
"Bukti terbaru menunjukkan bahwa minum mate menjadi sumber utama paparan PAH, menyebabkan paparan sebanyak merokok tembakau. Berasumsi bahwa penggunaan rata-rata 50 gram daun, maka minum secangkir rata-rata mate dengan cara tradisional akan memaparkan konsumen pada konten yang setara asap dari 100 batang rokok (lima bungkus)," bunyi makalah tersebut.
Satu teh herbal asli Amerika Selatan, telah dikaitkan dengan enam bentuk kanker yang berbeda. Teh bernama yerba mate ini merupakan teh herbal yang secara tradisional disajikan dalam labu dengan sedotan logam.
Teh ini dipercaya mengandung antioksidan yang tinggi. Selain itu, minuman ini juga sering disamakan dengan teh hijau dengan beberapa sumber mengklaim bahwa teh hijau mengandung 90 persen lebih banyak antioksidan.
Dilansir dari Express, Senin (28/2/2022) tetapi meskipun mengandung mineral dan vitamin yang banyak, dan antioksidan, penelitian menunjukkan minuman tersebut dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
”Dosis tinggi dan penggunaan teh mate dalam waktu lama dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat, kandung kemih, mulut, esofagus, paru-paru, serta kepala dan leher," kata Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering.
Teh mengandung hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang juga ditemukan dalam daging panggang dan asap tembakau. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan karsinogen dapat memiliki implikasi serius bagi sistem kekebalan, reproduksi dan neurologis.
“Mereka juga dapat menyebabkan efek perkembangan dan meningkatkan risiko kanker,” jelas Healthline.
Dalam satu studi awal yang dilakukan di Uruguay, peneliti menemukan peminum mate berat 60 persen kali lebih mungkin untuk menyebabkan kanker paru-paru bila dibandingkan dengan peminum ringan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology Biomarker and Prevention, dilakukan pada sampel 1.000 orang dewasa Uruguay. Temuan menunjukkan bahwa minuman tersebut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker pernapasan atau pencernaan.
Mereka juga mengungkapkan pasien lebih mungkin didiagnosis dengan kanker paru-paru sel kecil, yang merupakan bentuk penyakit yang kurang umum. Kanker paru-paru sel kecil sangat terkait dengan merokok, tetapi para peneliti mengendalikan variabel ini dalam penelitian ini.
Temuan mengarahkan penulis ke saran bahwa mate bisa bertanggung jawab untuk sebanyak satu dari lima kasus kanker ini di Amerika Selatan. Hasilnya konsisten dengan penelitian lebih lanjut yang diterbitkan dalam jurnal yang sama pada 2003, yang mengamati sampel 800 orang dewasa.
Kali ini, hasil penelitian mengungkapkan bahwa minum mate dapat melipatgandakan risiko kanker kerongkongan. Makalah yang diterbitkan dalam jurnal peer-review of Environmental Science and Technology pada 2012 juga menunjukkan bahwa risiko minuman ini setara dengan asap 100 batang rokok.
"Bukti terbaru menunjukkan bahwa minum mate menjadi sumber utama paparan PAH, menyebabkan paparan sebanyak merokok tembakau. Berasumsi bahwa penggunaan rata-rata 50 gram daun, maka minum secangkir rata-rata mate dengan cara tradisional akan memaparkan konsumen pada konten yang setara asap dari 100 batang rokok (lima bungkus)," bunyi makalah tersebut.
(dra)