Seni Grafis: Sejarah, Karakteristik, Jenis , dan Fungsinya

Selasa, 08 Maret 2022 - 16:44 WIB
loading...
Seni Grafis: Sejarah,...
Jika kamu ingin mulai berkaya dalam seni grafis tapi masih belum ada banyak modal untuk mencetak karyamu, kamu bisa mulai menjual karya seni versi digital di *pasar seni NFT Indonesia* seperti Tokomall.
A A A
JAKARTA - Apa Anda pernah menyablon baju atau menggunakan baju sablonan? Sablon baju merupakan salah satu adaptasi dari seni grafis. Seni grafis adalah suatu jenis seni rupa dua dimensi, di mana teknik yang digunakan dalam proses pembuatannya adalah teknik cetak.

Seni jenis grafis ini memiliki esensi di dalamnya. Kesenian grafis menciptakan sebuah media yang dapat Anda gunakan untuk memindahkan gambar ke media karya. Media yang digunakan umumnya berupa kain, kertas, media keras seperti dinding, dan lainnya.

Sejarah Seni Grafis
Kesenian jenis ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Sejarah seni grafis bermula dari bahasa Yunani, secara etimologi, kata grafis berasal dari “graphein” dengan arti menggambar atau menulis. Sedangkan kata graph atau graphic dalam bahasa Inggris berarti tulisan atau lukisan yang digoreskan.

Siapa penemu seni grafis? Yang pertama tercatat dalam sejarah adalah ketika bangsa Tionghoa mengaplikasikan seni grafis ke dalam naskah-naskah religius. Pada zaman itu mereka mengukir batang pohon dengan sedemikian rupa, lalu mereka mentransfer pada kertas. Kertas sudah ditemukan pada tahun 105 Masehi.

Teknik seni grafis dengan cetakan kayu juga banyak dipakai oleh bangsa-bangsa Asia Timur lain, seperti Korea dan Jepang. Selain itu, bangsa Romawi juga telah mengaplikasikan seni seperti ini pada jubah atau pakaian perang mereka dengan teknik stempel.

Teknik grafis seperti ini kurang berkembang di Eropa karena pada masa itu belum ditemukan kertas sebagai media cetak. Teknik ini baru muncul di sekitaran abad ke-13, saat ditemukannya kertas di Italia setelah masa Renaissance dan mesin cetak muncul.

Sejarah seni jenis ini juga diperkirakan telah muncul di Sulawesi ketika banyak cetak cap tangan di goa-goa prasejarah. Esensi untuk memindahkan cetakan dari tangan ke dinding goa memiliki kesamaan dengan grafis modern.

Karakteristik Karya Seni Grafis
Karya kesenian grafis memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan jenis karya seni
lainnya. Karakteristiknya dapat Anda simak sebagai berikut.

a. Karena menggunakan media cetak, maka hasil seni ini akan sama dan stabil. Karya yang dihasilkan dapat dicetak lebih dari satu.
b. Karya semacam ini ditentukan oleh masing-masing teknik dan proses cetakannya. Maka hasilnya akan memiliki karakteristik yang berbeda.
c. Selain itu, karakteristiknya juga ditentukan oleh media yang digunakan selama proses.

Jenis Karya Seni Grafis
Kesenian grafis dalam perkembangannya memiliki beragam jenis yang dapat Anda dapatkan penjelasannya di bawah ini.

1. Cetak Tembus atau Cetak Saring
Jenis yang pertama adalah contoh seni grafis yang biasa Anda sebut dengan sablon. Media sablon adalah kain berpori tipis atau yang disebut silkscreen. Teknik sablon ini dapat Anda aplikasikan pada kain
atau kertas dengan tinta khusus.

2. Cetak Tinggi atau Relief
Pada cetak tinggi, alat cetak memiliki dua bagian, area pencetakan gambar yang memiliki bagian menonjol seperti relief dan area non-image yang tidak terkena gambar. Area tersebut dicukil sedemikian rupa sehingga tidak tembus tinta.

Jenis cetak tinggi memiliki teknik yang mirip dengan stempel, dengan mencungkil media cetak menyesuaikan dengan bentuk atau gambar yang diinginkan. Teknik ini juga disebut woodcut, karena pada masa-masa awal media cetak yang dicungkil adalah kayu.

Bahan kayu pada perkembangannya tergantikan dengan bahan karet bernama lino. Bahan ini lebih lunak dan lebih mudah untuk dicungkil, sehingga pembuatan cetakan lebih mudah dan bagus.

3. Cetak Datar atau Litografi
Selanjutnya adalah cetak datar, yang menggunakan bahan kimia untuk menahan tinta masuk. Litografi
merupakan sebuah teknik untuk melakukan cetak dasar. Teknik ini ditemukan tahun 1798 oleh seorang
bernama Alois Senefelder.

Awalnya, teknik ini menggunakan batuan jenis litografi sebagai media gambar tempat cetak. Lalu reaksi kimia minyak yang terpisah dari air digunakan sebagai pewarnanya. Batu tersebut akan dilapisi cairan kimia untuk mendapatkan warna yang timbul.

4. Cetak Dalam
Jenis cetak terakhir adalah cetak dalam yang merupakan kebalikan dari jenis cetak tinggi. Cetak ini menggunakan bahan keras seperti alumunium atau kuningan yang permukaannya ditoreh agak dalam. Lalu, tinta akan dituang pada media, sehingga masuk ke dalam bekas torehan, selanjutnya dibersihkan. Cetak dalam memiliki jenis atau nama lain, seperti etsa, mezzotint, drypoint, dan sebagainya.

Fungsi Karya Seni Grafis
Dalam seni grafis cetak, terdapat fungsi-fungsi yang dapat Anda simak sebagai berikut.
a. Karya kesenian grafis menjadi bentuk monumen bersejarah yang penting dalam perkembangan ilmu
seni.
b. Sebagai bentuk yang menggambarkan karya seni zaman dahulu
c. Sebagai media penghubung komunikasi antar pelaku seni, antara pembuat dan penikmat karya.
d. Sebagai keindahan suatu media
e. Sebagai sebuah ungkapan dari ekspresi seni.

Fungsi lainnya adalah fungsi estetis yang selalu dapat Anda tangkap dari sebuah karya seni apapun,
termasuk seni jenis grafis ini.

Karya kesenian grafis merupakan warisan budaya yang saat ini berkembang dan terus menghasilkan karya seni. Seni grafis juga dapat memiliki nilai jual yang tinggi di tangan para pelaku seni. Ini menandakan bahwa banyak orang menghargai karya seni grafis.

Membuat karya seni grafis membutuhkan modal untuk membeli bahan baku dan waktu untuk membuatnya. Jika kamu ingin mulai berkaya dalam seni grafis tapi masih belum ada banyak modal untuk mencetak karyamu, kamu bisa mulai menjual karya seni versi digital di pasar seni NFT Indonesia seperti Tokomall. CM
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2239 seconds (0.1#10.140)