MotoGP 2022 Berpotensi Picu Penularan Covid-19? Begini Penjelasan Kemenkes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa potensi penularan Covid-19 terjadi jika banyak orang berkumpul di tempat atau acara tertentu, seperti MotoGP 2022 . Penularan bisa terjadi karena positivity rate masih tinggi saat ini yakni 14 persen.
"Potensi penularan kasus itu bisa terjadi karena angka positivity ratenya masih 14 persen jadi masih tinggi, potensinya bisa saja terjadi," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam webinar Trijaya FM, Sabtu (12/3/2022).
Namun, ada kunci dalam mengendalikan kasus Covid-19 dengan dua hal. Pertama percepatan vaksinasi sehingga kelompok rentan dapat terlindungi, sebab kasus terberat menyasar pada kelompok-kelompok rentan.
Kedua dengan menyiapkan mitigasi atau upaya pencegahan lain. Siti Nadia menegaskan tidak akan membebani fasilitas kesehatan (faskes) atau pelayanan kesehatan ketika terjadinya kelonjakan Covid-19.
"Artinya mitigasi itu bagaimana kita melihat bagaimana orang positif cenderung kan tidak bergejala atau ringan. Jadi terpenting adalah peningkatan kasus itu dapat kita tangani dengan baik sehingga tidak membebani pelayanan kesehatan," jelas Siti Nadia.
Selain itu, Kemenkes juga akan melakukan evaluasi dalam mengupayakan dalam pencegahan Covid-19. Di sisi lain, Kemenkes mengungkapkan hingga Jumat, 11 Maret 2022, vaksinasi dosis satu telah diberikan kepada 193.118.158 (92,73 persen) penduduk.
Kemudian pemberian vaksinasi dosis dua juga telah dilakukan kepada 150.481.249 (72,25 persen) penduduk. Selain itu vaksinasi dosis tiga atau booster sudah diberikan kepada 14.211.590 (6,82 persen) penduduk.
"Potensi penularan kasus itu bisa terjadi karena angka positivity ratenya masih 14 persen jadi masih tinggi, potensinya bisa saja terjadi," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam webinar Trijaya FM, Sabtu (12/3/2022).
Namun, ada kunci dalam mengendalikan kasus Covid-19 dengan dua hal. Pertama percepatan vaksinasi sehingga kelompok rentan dapat terlindungi, sebab kasus terberat menyasar pada kelompok-kelompok rentan.
Kedua dengan menyiapkan mitigasi atau upaya pencegahan lain. Siti Nadia menegaskan tidak akan membebani fasilitas kesehatan (faskes) atau pelayanan kesehatan ketika terjadinya kelonjakan Covid-19.
"Artinya mitigasi itu bagaimana kita melihat bagaimana orang positif cenderung kan tidak bergejala atau ringan. Jadi terpenting adalah peningkatan kasus itu dapat kita tangani dengan baik sehingga tidak membebani pelayanan kesehatan," jelas Siti Nadia.
Selain itu, Kemenkes juga akan melakukan evaluasi dalam mengupayakan dalam pencegahan Covid-19. Di sisi lain, Kemenkes mengungkapkan hingga Jumat, 11 Maret 2022, vaksinasi dosis satu telah diberikan kepada 193.118.158 (92,73 persen) penduduk.
Kemudian pemberian vaksinasi dosis dua juga telah dilakukan kepada 150.481.249 (72,25 persen) penduduk. Selain itu vaksinasi dosis tiga atau booster sudah diberikan kepada 14.211.590 (6,82 persen) penduduk.
(dra)