5 Fase Wabah Seperti Pandemi Covid-19, Indonesia Masuk Tahapan Mana?

Senin, 14 Maret 2022 - 17:15 WIB
loading...
5 Fase Wabah Seperti...
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan kondisi Indonesia sebelum memasuki endemi, perlu melewati fase atau tahapan-tahapan. Foto/Tangkapan layar/Kevi Laras
A A A
JAKARTA - Indonesia saat ini sedang mengalami perbaikan dengan jumlah kasus COVID-19 semakin mengalami penurunan. Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan kondisi Indonesia sebelum memasuki endemi, perlu melewati fase atau tahapan-tahapan.

Dia menerangkan bahwa terdapat 5 fase, bila dikaitkan dengan sebuah virus yang menular seperti COVID-19. Fase endemi berada ditingkat tiga, di mana ada satu fase yang harus dilewati terlebih dahulu sebelum ke status endemi.

"Dalam satu pandemi penyakit menular. Ada 5 fase sebenarnya yang dilalui," kata dr Reisa dalam Siaran Sehat bersama RRI, Senin (14/3/2022)

Dalam penjelasannya, ia mengatakan fase kelima telah dilewati oleh Indonesia yaitu Pandemi. Fase yang menggambarkan terjadinya peningkatan jumlah kasus secara tak terduga.



Di mana virus menular ke berbagai daerah bahkan sampai global. Lalu, fase keempat yakni Deselarisasi, menggambarkan penurunan jumlah kasus baru secara global serta adanya varian baru dan terbentuknya imunitas.

"Indonesia sedang memasuki fase di bawah satu tingkat pandemi dan di atas endemi yaitu Deselarisasi," jelasnya.

Kemudian, dia mengatakan fase ketiga yaitu Endemi, situasi penyebaran virus terjadi secara konsisten, ada tapi terbatas di wilayah tertentu saja. Tidak berada di level yang tidak mendistrupsi kehidupan publik serta dapat diprediksi dan stabil.

Dia menegaskan bahwa fase ini, masyarakat sudah bisa hidup berdampingan dengan virus yang terkendali. Harus tahu cara mengatasi dan mengobati sehingga tidak membebankan faskes atau pelayanan kesehatan.

Sedangkan, fase kedua yaitu menggambarkan adanya penurunan hingga nol kasus di sebuah wilayah. Di fase banyak intervensi atau tekanan agar dapat mengontrol dan mempertahankan kondisi capaian nol kasus.

"Eliminasi fase penurunan hingga nolnya kasus di sebuah wilayah geografis tertentu,sebagai hasil intervensi yang terus dilakukan secara menerus," ucap dr Reisa.

Terakhir ialah fase Eradikasi, di mana kondisi kasus tidak ditemukan lagi secara permanen di seluruh dunia. Sehingga tidak diperlukan lagi intervensi apa pun.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1894 seconds (0.1#10.140)