Mengenal Burnout dan Cara Mengatasinya, Ini Kata Akademisi

Rabu, 30 Maret 2022 - 01:05 WIB
loading...
Mengenal Burnout dan Cara Mengatasinya, Ini Kata Akademisi
Sribuu dan Amartha baru saja menghadirkan acara webinar edukatif secara gratis bertajuk #Fiercenancial Fest. Foto/Tangkapan layar Zoom Meet
A A A
JAKARTA - Akademisi dan praktisi bisnis, Rhenald Kasali, mendefinisikan Strawberry Generation sebagai generasi yang penuh dengan gagasan kreatif, tetapi cenderung rapuh atau "gampang mengkerut", seperti layaknya buah stroberi. Hal ini tentu ada sisi baiknya, generasi yang sering menggunakan kata-kata toxic relationship, burnout , dan healing ini pun memang lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental.

Burnout yang sering disebut-sebut oleh Strawberry Generation ini ternyata banyak dialami oleh banyak pekerja di Indonesia. Menurut sebuah survei dari CNN Indonesia, 77,3 persen pekerja di Indonesia mengaku pernah mengalami burnout. Bahkan studi dari Montreal University menemukan bahwa wanita lebih berisiko mengalami burnout dalam pekerjaan dibandingkan pria karena cenderung mendapatkan posisi yang lebih kecil dan lebih mudah frustasi.

Masalah finansial pun dapat menambahkan stress yang terjadi dalam kehidupan pekerja wanita di Indonesia.Nyatanya data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2019, mengatakan indeks literasi keuangan perempuan masih lebih rendah dari laki-laki, yaitu 36,13 persen. Melihat adanya berbagai masalah yang dialami oleh perempuan Indonesia ini, Sribuu dan Amartha baru saja menghadirkan acara webinar edukatif secara gratis bertajuk #Fiercenancial Fest.

"Kegiatan ini dalam merayakan hari perempuan internasional dan bertujuan untuk mewujudkan perempuan Indonesia yang fierce dan powerful," kata Nadia Amalia, CEO Sribuu dalam keterangan persnya kepada SINDOnews.com, Selasa (29/3/2022).



Salah satu sesi webinar #Fiercenancial Fest yang berjudul “Sukses Berkarir tanpa Burnout” yang diisi oleh pembicara Agata Paskarista dan dipandu oleh Sydney Azzahra selaku moderator, memberikan edukasi tentang pentingnya mengenali burnout dan cara mengatasinya.

Lantas apa itu burnout?

Agata Paskarista, seorang content creator, career coach dan mental health practitioner dalam jumpa pers virtualnya, menjelaskan burnout sebagai bentuk kelelahan yang disebabkan oleh perasaan kelelahan yang dialami terus menerus. “Lelah pada kehidupan sangat wajar, tetapi jika terjadi terus menerus hal tersebut akan berubah menjadi burnout yang terjadi karena stress yang berlebihan,” jelas Agata.

Lalu bagaimana cara menghindari burnout?

1. Tingkatkan Skill Adaptasi.
Selama masa pandemi ini tercatat bahwa tingkat stress pekerja meningkat, hal ini disebabkan karena banyak perubahan yang terjadi. Maka dari itu dengan mengembangkan skill adaptasi, kita dapat menghadapi situasi tanpa burnout.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1964 seconds (0.1#10.140)