Vape atau Rokok Konvensional, Manakah yang Lebih Berbahaya?
loading...
A
A
A
3. Kandungan aerosol dan bahan kimia berbahaya
Selain nikotin, rokok elektrik menyebabkan terbentuknya aerosol yang berisiko menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Aerosol mengandung bahan kimia berupa partikel yang berukuran sangat kecil yang dapat menjadi faktor risiko kanker karena dapat terhirup sampai jauh ke dalam paru.
Aerosol juga merupakan salah satu media pertumbuhan dan penyebaran kuman sumber penyakit, seperti contohnya adalah legionella spp yang dapat menyebabkan legionellosis.
Bagaimanapun, rokok tradisional atau rokok elektrik sama-sama menimbulkan efek buruk kesehatan bagi penggunanya dan juga bagi perokok pasif yang berada di sekitar mereka.
Baca juga: Bikin Bruce Willis Pensiun dari Dunia Hiburan, Apa Itu Afasia?
Jika bisa memilih untuk tidak merokok, mengapa harus merokok? Jangan ragu berkonsultasi terhadap masalah kesehatan Anda, dan jika merasa Anda mengalami adiksi rokok, jangan ragu untuk hubungi Dokter RSUI untuk berkonsultasi.
Ema Fiki Munaya, MKM
dr. Irandi Putra Pratomo, Ph.D, Sp.P(K), FAPSR
Selain nikotin, rokok elektrik menyebabkan terbentuknya aerosol yang berisiko menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Aerosol mengandung bahan kimia berupa partikel yang berukuran sangat kecil yang dapat menjadi faktor risiko kanker karena dapat terhirup sampai jauh ke dalam paru.
Aerosol juga merupakan salah satu media pertumbuhan dan penyebaran kuman sumber penyakit, seperti contohnya adalah legionella spp yang dapat menyebabkan legionellosis.
Bagaimanapun, rokok tradisional atau rokok elektrik sama-sama menimbulkan efek buruk kesehatan bagi penggunanya dan juga bagi perokok pasif yang berada di sekitar mereka.
Baca juga: Bikin Bruce Willis Pensiun dari Dunia Hiburan, Apa Itu Afasia?
Jika bisa memilih untuk tidak merokok, mengapa harus merokok? Jangan ragu berkonsultasi terhadap masalah kesehatan Anda, dan jika merasa Anda mengalami adiksi rokok, jangan ragu untuk hubungi Dokter RSUI untuk berkonsultasi.
Ema Fiki Munaya, MKM
dr. Irandi Putra Pratomo, Ph.D, Sp.P(K), FAPSR
(nug)