Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasan Para Ahli
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Pertanyaan itu banyak dilontarkan masyarakat Indonesia yang gemar mengkonsumsinya selama Ramadhan, khususnya saat berbuka puasa.
Tim Humanity Medical Service Aksi Cepat Tanggap (ACT), Dokter Jati Satriyo mengatakan, kandungan dalam satu buah gorengan berbeda-beda. Bisa mencapai 100 hingga 200 kalori, hal ini setara dengan dua lembar roti gandum dan dua sampai tiga kali lipat sayuran yang lebih sehat dan mengenyangkan.
Berbagai penelitian telah menyepakati, bahwasannya terlalu sering makan gorengan akan berdampak terhadap kesehatan tubuh. Di antaranya dapat menyebabkan kelebihan berat badan, meningkatkan resiko penyakit yang terkait organ jantung, meningkatkan risiko terkena diabetes, memperbesar risiko munculnya kanker, dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi.
Dilansir dari laman Health Line, meskipun dapat menjadi makanan yang menyenangkan pada acara-acara khusus,namun makanan berminyak dapat berdampak negatif pada tubuh. Khususnya kesehatan Anda baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Mengonsumsi makanan cepat saji, yang tidak hanya mencakup makanan berminyak tetapi juga minuman manis, menyebabkan asupan kalori tinggi, penambahan berat badan. Selain itu kontrol gula darah yang buruk, dan peningkatan peradangan.
Sementara itu, Dokter spesialis gizi Raissa E Djuanda mengatakan boleh saja makan gorengan ketika berbuka puasa, asalkan mempertimbangkan jumlah asupan minyak harian. Batas maksimal seseorang mengonsumsi makanan yang digoreng pada satu hari tak boleh melebihi 5 sendok makan.
"Boleh, asalkan (asupan) minyak harian enggak lebih dari 5 sendok makan, dan minyak yang dipakai bukan minyak yang dipakai berulang kali, bisa menimbulkan penyakit seperti kolesterol," katanya.
Ia menyarankan, sebelum memakan gorengan, dr Raissa menyarankan sebaiknya terlebih dulu mengganti energi yang sudah habis selama puasa dengan makanan manis seperti kurma sebanyak 2 hingga 3 butir.
"Energi tubuh yang sudah habis diganti, jadi boleh makanan manis-manis, jangan berlebihan misalnya kurma 2 sampai 3 butir atau buka dengan sirup buah, makanan seperti kolak pisang," terangnya.
Tim Humanity Medical Service Aksi Cepat Tanggap (ACT), Dokter Jati Satriyo mengatakan, kandungan dalam satu buah gorengan berbeda-beda. Bisa mencapai 100 hingga 200 kalori, hal ini setara dengan dua lembar roti gandum dan dua sampai tiga kali lipat sayuran yang lebih sehat dan mengenyangkan.
Berbagai penelitian telah menyepakati, bahwasannya terlalu sering makan gorengan akan berdampak terhadap kesehatan tubuh. Di antaranya dapat menyebabkan kelebihan berat badan, meningkatkan resiko penyakit yang terkait organ jantung, meningkatkan risiko terkena diabetes, memperbesar risiko munculnya kanker, dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi.
Dilansir dari laman Health Line, meskipun dapat menjadi makanan yang menyenangkan pada acara-acara khusus,namun makanan berminyak dapat berdampak negatif pada tubuh. Khususnya kesehatan Anda baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Mengonsumsi makanan cepat saji, yang tidak hanya mencakup makanan berminyak tetapi juga minuman manis, menyebabkan asupan kalori tinggi, penambahan berat badan. Selain itu kontrol gula darah yang buruk, dan peningkatan peradangan.
Sementara itu, Dokter spesialis gizi Raissa E Djuanda mengatakan boleh saja makan gorengan ketika berbuka puasa, asalkan mempertimbangkan jumlah asupan minyak harian. Batas maksimal seseorang mengonsumsi makanan yang digoreng pada satu hari tak boleh melebihi 5 sendok makan.
"Boleh, asalkan (asupan) minyak harian enggak lebih dari 5 sendok makan, dan minyak yang dipakai bukan minyak yang dipakai berulang kali, bisa menimbulkan penyakit seperti kolesterol," katanya.
Ia menyarankan, sebelum memakan gorengan, dr Raissa menyarankan sebaiknya terlebih dulu mengganti energi yang sudah habis selama puasa dengan makanan manis seperti kurma sebanyak 2 hingga 3 butir.
"Energi tubuh yang sudah habis diganti, jadi boleh makanan manis-manis, jangan berlebihan misalnya kurma 2 sampai 3 butir atau buka dengan sirup buah, makanan seperti kolak pisang," terangnya.
(hri)