5 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Tak Memakai Celana Dalam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bagi banyak orang, memutuskan untuk tak memakai celana dalam mungkin tampak seperti pilihan yang aneh. Pasalnya, bagi sebagian orang, mengenakan pakaian dalam adalah rutinitas yang sama seperti bernapas.
Anda memakainya di bawah pakaian setiap hari sebelum berangkat kerja, sekolah, atau olahraga. Namun, saat ini semakin banyak wanita memilih untuk melepas pakaian dalam demi kenyamanan, kesehatan atau penampilan.
"Tidak ada satu penjelasan pun mengapa orang memakai pakaian dalam, tetapi alasan paling umum adalah karena itu dipandang sebagai norma masyarakat," kata Dr. Elizabeth Eden kepada Good Housekeeping.
Meskipun mengenakan pakaian dalam memiliki manfaatnya, tetapi keputusan untuk mengenakan pakaian dalam atau tidak pada akhirnya tergantung pada preferensi pribadi.
"Secara medis, area vagina Anda paling bahagia dan sehat ketika memiliki kesempatan untuk bernafas," jelas Dr. Lisa Masterson dari The Doctors pada PopSugar.
Berikut yang akan terjadi pada tubuh saat berhenti memakai celana dalam seperti dilansir dari The List, Selasa (19/4/2022).
1. Kurangi Risiko Infeksi
Berhenti mengenakan celana dalam dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi saluran kemih (ISK) atau jamur, terutama bagi Anda yang sering mengalami infeksi vagina. Menurut Dr. Nini Mai, DACM, celana dalam dapat menjebak kelembapan dan mikroba berlebih.
Kondisi ini dapat menciptakan lingkungan yang lembab di mana candida, jamur yang menyebabkan infeksi ragi, tumbuh subur. Ini bisa terjadi saat Anda sedang tidur atau olahraga, terutama jika Anda mengenakan celana dalam yang tidak menyerap keringat.
2. Istirahat Lebih Nyenyak
Tidak menggunakan celana dalam saat tidur dipercaya dapat membantu wanita istirahat lebih nyenyak. Sederhananya, terkadang vagina Anda membutuhkan udara segar dan harus terpapar udara, sama seperti area lain di tubuh lainnya.
Hal ini bisa sangat membantu wanita yang rentan terhadap infeksi vagina. Pasalnya, celana dalam dapat menjebak kelembapan dan lingkungan basah itu adalah tempat bakteri tumbuh sehingga menyebabkan infeksi jamur atau vaginosis bakteri.
3. Minim Iritasi
Berhenti menggunakan celana dalam juga bisa membantu Anda minim risiko iritasi dan lecet. Dengan pakaian dalan yang terlalu ketat, iritasi dan gesekan pada area vagina bisa terjadi akibat gesekan yang ditimbulkan.
Gesekan biasanya terjadi ketika pakaian dalam yang Anda kenakan terbuat dari kain buatan, yang dapat mengiritasi kulit, termasuk labia. Ini juga bisa membuat Anda mengalami pendarahan atau cedera.
4. Pertimbangkan Apa yang Digunakan
Memang benar bahwa tidak memakai celana dalam dapat membantu mencegah lecet dan iritasi di bagian bawah, namun, itu juga tergantung pada celana yang Anda kenakan. Jika Anda mengenakan piyama longgar atau sesuatu yang nyaman, tidak mengenakan celana dalam akan baik-baik saja.
Namun, jika Anda mengenakan celana ketat seperti jeans tanpa celana dalam, bisa membuat Anda lebih teriritasi karena kain yang keras dapat bergesekan dan memberi tekanan pada vulva. Terutama karena Anda tidak memiliki penghalang tambahan seperti celana dalam untuk melindungi.
5. Bau
Jika Anda memilih untuk berhenti mengenakan celana dalam saat olahraga, risiko bau tidak sedap pada vagina akan terjadi. Ini karena keringat memungkinkan bakteri kulit di area yang ditumbuhi rambut, termasuk area genital, menyebabkan bau badan.
Jika Anda tidak menggunakan celana dalam, tidak ada penghalang antara vagina dan celana pendek atau legging olahraga, alih-alih keringat mengenai pakaian dalam, keringat langsung masuk ke celana menyebabkan bau.
Anda memakainya di bawah pakaian setiap hari sebelum berangkat kerja, sekolah, atau olahraga. Namun, saat ini semakin banyak wanita memilih untuk melepas pakaian dalam demi kenyamanan, kesehatan atau penampilan.
"Tidak ada satu penjelasan pun mengapa orang memakai pakaian dalam, tetapi alasan paling umum adalah karena itu dipandang sebagai norma masyarakat," kata Dr. Elizabeth Eden kepada Good Housekeeping.
Meskipun mengenakan pakaian dalam memiliki manfaatnya, tetapi keputusan untuk mengenakan pakaian dalam atau tidak pada akhirnya tergantung pada preferensi pribadi.
"Secara medis, area vagina Anda paling bahagia dan sehat ketika memiliki kesempatan untuk bernafas," jelas Dr. Lisa Masterson dari The Doctors pada PopSugar.
Berikut yang akan terjadi pada tubuh saat berhenti memakai celana dalam seperti dilansir dari The List, Selasa (19/4/2022).
1. Kurangi Risiko Infeksi
Berhenti mengenakan celana dalam dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi saluran kemih (ISK) atau jamur, terutama bagi Anda yang sering mengalami infeksi vagina. Menurut Dr. Nini Mai, DACM, celana dalam dapat menjebak kelembapan dan mikroba berlebih.
Kondisi ini dapat menciptakan lingkungan yang lembab di mana candida, jamur yang menyebabkan infeksi ragi, tumbuh subur. Ini bisa terjadi saat Anda sedang tidur atau olahraga, terutama jika Anda mengenakan celana dalam yang tidak menyerap keringat.
2. Istirahat Lebih Nyenyak
Tidak menggunakan celana dalam saat tidur dipercaya dapat membantu wanita istirahat lebih nyenyak. Sederhananya, terkadang vagina Anda membutuhkan udara segar dan harus terpapar udara, sama seperti area lain di tubuh lainnya.
Hal ini bisa sangat membantu wanita yang rentan terhadap infeksi vagina. Pasalnya, celana dalam dapat menjebak kelembapan dan lingkungan basah itu adalah tempat bakteri tumbuh sehingga menyebabkan infeksi jamur atau vaginosis bakteri.
3. Minim Iritasi
Berhenti menggunakan celana dalam juga bisa membantu Anda minim risiko iritasi dan lecet. Dengan pakaian dalan yang terlalu ketat, iritasi dan gesekan pada area vagina bisa terjadi akibat gesekan yang ditimbulkan.
Gesekan biasanya terjadi ketika pakaian dalam yang Anda kenakan terbuat dari kain buatan, yang dapat mengiritasi kulit, termasuk labia. Ini juga bisa membuat Anda mengalami pendarahan atau cedera.
4. Pertimbangkan Apa yang Digunakan
Memang benar bahwa tidak memakai celana dalam dapat membantu mencegah lecet dan iritasi di bagian bawah, namun, itu juga tergantung pada celana yang Anda kenakan. Jika Anda mengenakan piyama longgar atau sesuatu yang nyaman, tidak mengenakan celana dalam akan baik-baik saja.
Namun, jika Anda mengenakan celana ketat seperti jeans tanpa celana dalam, bisa membuat Anda lebih teriritasi karena kain yang keras dapat bergesekan dan memberi tekanan pada vulva. Terutama karena Anda tidak memiliki penghalang tambahan seperti celana dalam untuk melindungi.
5. Bau
Jika Anda memilih untuk berhenti mengenakan celana dalam saat olahraga, risiko bau tidak sedap pada vagina akan terjadi. Ini karena keringat memungkinkan bakteri kulit di area yang ditumbuhi rambut, termasuk area genital, menyebabkan bau badan.
Jika Anda tidak menggunakan celana dalam, tidak ada penghalang antara vagina dan celana pendek atau legging olahraga, alih-alih keringat mengenai pakaian dalam, keringat langsung masuk ke celana menyebabkan bau.
Baca Juga
(dra)