Alasan Kurma Harus Dimakan Ganjil, Bisa Melindungi Otak dari Peradangan

Selasa, 19 April 2022 - 21:06 WIB
loading...
Alasan Kurma Harus Dimakan Ganjil, Bisa Melindungi Otak dari Peradangan
Kurma disarankan dimakan dalam jumlah ganjil seperti satu, tiga, lima dan seterusnya. Dalam hadits dijelaskan makan kurma tujuh butir terhindar dari racun. Foto/Eko Purwanto
A A A
JAKARTA - Kurma disarankan dimakan dalam jumlah ganjil seperti satu, tiga, lima dan seterusnya. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa siapa yang makan kurma tujuh butir maka akan terhindar dari racun dan sihir.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Musthafa Mohamed Essa, PhD selaku pakar Biochemistry Nutrition and Neuropharmacology, Sultan Qaboos University, Oman.

Dikutip dalam akun YouTube Ya Karim Channel, Selasa (19/4/2022), penelitian ini membuktikan bahwa mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil akan mengubah kurma menjadi karbohidrat yang baik bagi tubuh.

Sebaliknya, jika kurma dikonsumsi dalam hitungan genap seperti dua, empat, dan seterusnya membuat kurma diubah menjadi gula dalam darah dan potasium tanpa menghasilkan energi.


Selain itu, penelitian tersebut juga membuktikan kurma dapat melindungi otak dari stres oksidatif dan peradangan. Kadar vitamin B6 dalam buah kurma diyakini dapat meningkatkan kesehatan dan kinerja otak.

Musthafa juga menjelaskan buah kurma mengandung fenolat total dan antioksidan alami. Zat-zat tersebut dapat membantu menghindarkan diri dari penyakit Alzheimer.

Buah kurma juga bisa mengurangi risiko stroke. Penelitian yang dilakukan membuktikan risiko stroke berkurang signifikan jika kita rutin mengonsumsi kurma.

Selain itu, rutin makan kurma juga bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Pasalnya, kurma mengandung serat larut dan tidak larut yang dapat membersihkan sistem pencernaan. Hal ini memungkinkan usus besar bekerja pada tingkat efisiensi yang lebih tinggi.


Kandungan serat dalam kurma juga dapat membantu mengatasi susah buang air besar atau sembelit. Di samping itu, kurma juga mengurangi risiko kolitis, kanker usu besar, dan wasir.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1277 seconds (0.1#10.140)