Belajar Menerima The New Normal Versi Rayi RAN

Sabtu, 20 Juni 2020 - 12:28 WIB
loading...
Belajar Menerima “The New Normal” Versi Rayi RAN
Rayi Putra Rahardjo telah berbagi dengan Letter F mengenai pandangannya terhadap ‘The New Normal’ dan itu memberi inspirasi selama #dirumahaja. Foto/The F Thing.
A A A
JAKARTA - Anggota RAN satu ini dikenal sangat produktif, dari mulai menciptakan lagu, duet bareng para penyanyi muda dan senior. Dia adalah Rayi Putra Rahardjo.

Rayi berbagai dengan Letter F mengenai pandangannya terhadap ‘The New Normal’ yang disebabkan oleh pandemi Covid19 dan musisi berbakat ini telah memberi inspirasi selama #dirumahaja.

So, apa saja rutinitas Anda selama ngurung diri di rumah?
“Dari bangun, lanjut sarapan, abis itu nemenin Budi sarapan dan kita pasti sempatkan keluar untuk naik sepeda. Jam 9 pagi biasanya Budi ada sekolah online, jadinya pasti selalu nemenin dia sekolah dan bantu buat tugas prakarya sampai jam 12. Nah, setelah itu kita bebas melakukan kegiatan masing-masing. Gue kadang main game, atau bikin lagu kalau lagi merasa terinpirasi. Lanjut nemenin Budi baca buku dongeng sampai dia tidur dan tentu saja saya menghabiskan waktu berkualitas bersama istri saya di malam hari untuk nonton film atau series sambil ngobrol sampai tidur.”

Supaya enggak bosan, apa yang biasa kalian lakukan?
“Iya, saya kadang keluar untuk beli makanan take away dan itu saya bawa tempat sendiri untuk mengurangi packaging makanan dan plastik yang mereka kasih. Karena kita juga udah punya restoran-restoran langganan yang kita jadikan rutinitas untuk beli makanan take away. Selain itu tetap berkarya, tetap bikin lagu, tetap belajar musik juga dari online platforms termasuk YouTube untuk hal maupun informasi baru.” (Baca juga: Body Positivity Itu Harus ).

WFH ada enak dan nggaknya, nih. Yang paling sering diungkapkan beberapa orang: terkadang jadi malas. Nah, biasanya apa yang dilakukan untuk menghindari rasa malas?
“Bener banget, sih, WFH bisa bikin kita males dan sering banget procrastinate. Karena kebetulan saya seorang musisi, cara saya untuk menanggulangi itu adalah tetap berkarier dan berkarya. Saya nyalain komputer dan peralatan musik saya untuk memaksakan diri pokoknya saya harus bikin sesuatu. Apakah itu akan jadi atau nggak, bukan masalah. Yang penting tetap berusaha untuk memaksa otak bekerja. Nah, setelah saya berhasil mendapatkan sebuah karya, biasanya otak dan badan saya jadi bergairah untuk mengerjakan hal-hal lainnya juga. Mungkin karena terstimulasi.”

Corona sudah berlangsung dari akhir Maret dan masih sampai saat ini, ada yang bilang supaya stay sane terima aja bahwa memang ini definisi dari “normal yang baru”. Pendapat Anda?
"Yes, memang mau nggak mau kita harus menerima bahwa ini the new normal, setidaknya untuk saat ini. Kita nggak ada yang tahu pastinya kapan kita akan kembali ke kehidupan yang normal. Jadi, saya cukup setuju untuk menerima keadaan dan nggak denial.

Jika mengelek dari masalah ini, tentu tidak membantu, malah jadi berdampak negatif bagi diri kita sendiri. Jadi, mending kita berusaha untuk terus positif, terus berusaha menerima keadaan dan tetap nggak menyerah.

Harus diingat kalau ikhtiar dan pasrah adalah dua hal yang berbeda. Pasrah itu menyerah dan nggak mau berusaha, sedangkan sekarang banyak dari kita sedang berusaha untuk tetap positif, berusaha untuk tetap melakukan hal-hal yang bisa memberikan dampak bagi diri kita ataupun orang lain. Apapun bisa kita usahakan asalkan kita ada niat, jadi untuk tetap positif, penting untuk tetap menerima dan berusaha, that’s why I do.”
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2043 seconds (0.1#10.140)