Korea Selatan Negara No 1 dengan Tingkat Bunuh Diri Tertinggi, Penyebabnya Bikin Ngelus Dada

Senin, 09 Mei 2022 - 11:04 WIB
loading...
Korea Selatan Negara No 1 dengan Tingkat Bunuh Diri Tertinggi, Penyebabnya Bikin Ngelus Dada
Korea Selatan merupakan negara No 1 dengan tingkat bunuh diri tertinggi. Korea menduduki negara dengan kasus bunuh diri tertinggi selama 13 tahun lamanya. Foto/Japan Times
A A A
JAKARTA - Korea Selatan merupakan negara No 1 dengan tingkat bunuh diri tertinggi. Tak tanggung-tanggung, Korea Selatan sendiri menduduki puncak tertinggi negara dengan kasus bunuh diri tertinggi selama 13 tahun lamanya, sejak 2003 hingga 2016.

Kemudian, predikat tersebut direbut Lithuania pada 2017 namun kembali ditempati oleh Korea Selatan pada 2018. Menurut data yang dirilis OECD, 23 dari 100 ribu orang di Korea Selatan bunuh diri.

"Angka tersebut dua kali lipat dari rata-rata kasus bunuh diri di negara-negara OECD yaitu 11,5 dari 100.000 penduduk," ungkap laporan tersebut dilansir dari Allkpop, Senin (9/5/2022).

Berdasarkan jenis kelamin, kasus bunuh diri di Korea Selatan ternyata didominasi oleh laki-laki, yaitu 35,1 dari 100 ribu penduduk. Sementara perempuan Korea Selatan yang bunuh diri sebanyak 12,8 dari 100 ribu penduduk.


"Alasan bunuh diri pada pria kebanyakan adalah masalah kesehatan mental, masalah kesehatan fisik, dan masalah keuangan," jelasnya.

Selain alasan tersebut, orang-orang Korea Selatan memilih bunuh diri karena selalu merasa kurang. Ada semacam 'virus' yang menyebar di masyarakat, di mana selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Dari kebiasaan tersebut, membuat pelaku bunuh diri merasa tertekan jika mengetahui ada orang yang jauh di atasnya. Tekanan tersebut yang kemudian menyebabkan seseorang memutuskan bunuh diri.

Tak hanya itu, depresi akibat pandemi Covid-19 pun diperkirakan akan jadi penyebab bunuh diri berikutnya. Hal ini disadari pemerintah Korea Selatan yang kemudian memberikan layanan konseling psikologis cuma-cuma ke masyarakat.


Di sisi lain, panggilan darurat pun diterbitkan termasuk juga didirikan pusat dukungan pemulihan bagi mereka yang terpapar Covid-19 atau keluarganya.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1564 seconds (0.1#10.140)