Bisa Akibatkan Komplikasi Serius, Begini Cara Mencegah Penyakit Tangan Kaki dan Mulut

Selasa, 10 Mei 2022 - 10:53 WIB
loading...
Bisa Akibatkan Komplikasi...
Secara umum, penyakit tangan kaki dan mulut (HFMD) atau yang dikenal flu Singapura tidak begitu berbahaya. / Foto: ilustrasi/lifepack
A A A
JAKARTA - Secara umum, penyakit tangan kaki dan mulut (HFMD) atau yang dikenal flu Singapura tidak begitu berbahaya. Akan tetapi, apabila tidak ditangani dengan benar, bisa mengakibatkan komplikasi serius.

Penyakit yang dalam dunia medis disebut Hand Foot and Mouth Disease (HFMD) ini mudah dikenali dari gejala yang ditimbulkan. Di antaranya tubuh demam dan muncul ruam-ruam di area tangan, kaki, dan mulut.

Oleh karena mengacu pada gejala klinis yang muncul di tubuh, kenapa nama penyakitnya disebut penyakit tangan kaki dan mulut.

Baca juga: Libur Lebaran Selesai, Waspada Gangguan Mental Post Holiday Blues

Penularan HFMD melalui kontak langsung dengan si pasien, bisa lewat air liur, cairan pada kulit yang melepuh, hingga kotoran pasien. Kebersihan diri menjadi kunci pencegahan paling utama.

Soal komplikasi dari penyakit tangan kaki dan mulut, epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebutkan, terdapat penyakit serius yang mengintai jika HFMD tidak ditangani dengan baik dan benar.

"Pada beberapa kasus serius, HFMD menyebabkan komplikasi seperti aseptic meningitis, encephalitis, pulmonary edema, hingga myocarditis," jelasnya saat dihubungi MNC Portal, Selasa (10/5/2022).

Dicky pun menegaskan jika penyakit tangan kaki dan mulut jangan dianggap enteng. Pasalnya, penularannya sangat cepat, dan ini membahayakan lingkungan masyarakat jika sudah ada yang terpapar.



Upaya pencegahan perlu dilakukan dengan membiasakan cuci tangan. Cuci tangan sejatinya sudah diperkenalkan di era pandemi Covid-19 sebagai bagian dari kebiasaan dan hal ini jangan ditinggalkan.

"Cuci tangan itu bukan hanya mencegah Covid-19, tapi penyakit lain termasuk HFMD ini. Makanya, kebiasaan cuci tangan harus terus diterapkan di masyarakat," ungkapnya.

Baca juga: Hepatitis Akut di Indonesia Bertambah 15 Kasus, Ini Kata Menkes Budi

Dia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya orangt ua, agar tidak membiarkan anaknya pergi ke sekolah jika demam. "Kalau demam, sudah di rumah saja, diobati. Jangan dipaksa masuk sekolah," imbuhnya.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1216 seconds (0.1#10.140)