Covid-19 Belum Selesai, India Kini Diserang Flu Tomat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah kasus Covid-19 yang belum selesai, India kini dilaporkan diserang flu tomat . Penyakit ini menyerang anak di bawah usia 5 tahun dan tercatat sudah ada 80 kasus flu tomat di negara tersebut.
Direktur Pendiri Grup Rumah Sakit Ujala Cygnus Dr Shuchin Bajaj mengatakan flu tomat penyakit langka yang belum diketahui penyebabnya. Masih diperdebatkan, apakah penyakit ini adalah demam virus atau efek samping dari chikungunya atau demam berdarah.
"Flu tomat adalah demam tak dikenal yang telah terdeteksi di beberapa bagian Kerala. Penyakit virus langka itu telah menginfeksi lebih dari 80 anak di negara bagian yang berusia di bawah 5 tahun, sejauh ini," kata Bajaj dilansir The Indian Express, Jumat (13/5/2022).
Anak-anak yang terinfeksi flu tomat dilaporkan mengalami ruam, iritasi kulit dan dehidrasi. Hal ini menyebabkan lecet pada beberapa bagian tubuh, bentuk lepuhan berwarna merah. Sementara itu, flu tomat juga memiliki beberapa gejala.
Di antaranya ruam dan iritasi, kelelahan, nyeri sendi, demam tinggi, nyeri tubuh, perubahan warna tangan, lutut, bokong, kram perut, mual dan muntah, diare, bersin dan batuk. Meski demikian, flu tomat bisa dicegah dan diobati.
Dalam hal ini, Bajaj menyarankan anak mencegah menggaruk lepuhan akibat flu karena dapat memperparahnya, istirahat dan menjaga kebersihan yang baik. Asupan cairan juga harus ditingkatkan untuk mengatasi dehidrasi.
Selian itu, orang tua harus segera berkonsultasi dengan dokter jika terjadi salah satu gejala. Seperti jenis flu lainnya, demam tomat juga menular. Jadi, jika seseorang terinfeksi harus diisolasi.
Direktur Pendiri Grup Rumah Sakit Ujala Cygnus Dr Shuchin Bajaj mengatakan flu tomat penyakit langka yang belum diketahui penyebabnya. Masih diperdebatkan, apakah penyakit ini adalah demam virus atau efek samping dari chikungunya atau demam berdarah.
"Flu tomat adalah demam tak dikenal yang telah terdeteksi di beberapa bagian Kerala. Penyakit virus langka itu telah menginfeksi lebih dari 80 anak di negara bagian yang berusia di bawah 5 tahun, sejauh ini," kata Bajaj dilansir The Indian Express, Jumat (13/5/2022).
Anak-anak yang terinfeksi flu tomat dilaporkan mengalami ruam, iritasi kulit dan dehidrasi. Hal ini menyebabkan lecet pada beberapa bagian tubuh, bentuk lepuhan berwarna merah. Sementara itu, flu tomat juga memiliki beberapa gejala.
Di antaranya ruam dan iritasi, kelelahan, nyeri sendi, demam tinggi, nyeri tubuh, perubahan warna tangan, lutut, bokong, kram perut, mual dan muntah, diare, bersin dan batuk. Meski demikian, flu tomat bisa dicegah dan diobati.
Dalam hal ini, Bajaj menyarankan anak mencegah menggaruk lepuhan akibat flu karena dapat memperparahnya, istirahat dan menjaga kebersihan yang baik. Asupan cairan juga harus ditingkatkan untuk mengatasi dehidrasi.
Selian itu, orang tua harus segera berkonsultasi dengan dokter jika terjadi salah satu gejala. Seperti jenis flu lainnya, demam tomat juga menular. Jadi, jika seseorang terinfeksi harus diisolasi.
Baca Juga
(dra)