Sebut Medina Zein Idap Bipolar Akut Tingkat Tinggi, Razman Arif Nasution Disentil Organisasi Kesehatan Mental
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan pengacara Medina Zein, Razman Arif Nasution, mengundang kritik dari organisasi kesehatan mental terkait bipolar. Hal tersebut bermula kala Razman menyebut kliennya itu mengidap bipolar akut tingkat tinggi.
“Bipolar Medina Zein adalah bipolar akut tahap tertentu. Tapi bukan gila ya, ingat itu. Tapi bipolar akut tahap tinggi,” kata Razman Arif Nasution saat ditemui media di Jakarta Selatan, Sabtu (14/5/2022).
Pernyataan tersebut rupanya menjadi perhatian organisasi kesehatan mental Bipolar Care Indonesia. Melalui media sosial Instagram, @bipolarcare.indonesia menyayangkan pernyataan itu.
Terlebih pernyataan tersebut ditelan bulat-bulat tanpa ada kroscek kepada tenaga profesional terkait.
“Kami belum pernah dengar istilah bipolar akut tingkat tinggi. Alangkah lebih baik jika beritanya diimbangi dengan pendapat profesional,” kata akun tersebut, dikutip dari Instagram Story-nya, Senin (16/5/2022).
“Apakah bipolar tipe ini ada di panduan diagnosa atau ini sekedar narasi saja?” sambungnya.
Akun tersebut juga menerangkan bahwa orang yang didiagnosa dengan bipolar saja memerlukan waktu tertentu untuk menerimanya. Sementara, pernyataan tersebut dikhawatirkan dapat membuat bingung pengidap bipolar lain.
“FYI, orang yang didiagnosa bipolar disorder perlu waktu untuk menerima bahwa mereka didiagnosa bipolar disorder. Harap jangan ada narasi yang membuat mereka tambah bingung,” tulis akun tersebut.
Sebagai informasi, Medina Zein saat ini sedang berhadapan dengan sejumlah kasus hukum. Terbaru, Uya Kuya dan Denise Chariesta mengaku menjadi korban dugaan penipuan Medina Zein hingga puluhan juta rupiah. Tak lama setelah kasus itu, wanita 29 tahun tersebut diklaim mengidap bipolar.
“Bipolar Medina Zein adalah bipolar akut tahap tertentu. Tapi bukan gila ya, ingat itu. Tapi bipolar akut tahap tinggi,” kata Razman Arif Nasution saat ditemui media di Jakarta Selatan, Sabtu (14/5/2022).
Pernyataan tersebut rupanya menjadi perhatian organisasi kesehatan mental Bipolar Care Indonesia. Melalui media sosial Instagram, @bipolarcare.indonesia menyayangkan pernyataan itu.
Terlebih pernyataan tersebut ditelan bulat-bulat tanpa ada kroscek kepada tenaga profesional terkait.
“Kami belum pernah dengar istilah bipolar akut tingkat tinggi. Alangkah lebih baik jika beritanya diimbangi dengan pendapat profesional,” kata akun tersebut, dikutip dari Instagram Story-nya, Senin (16/5/2022).
“Apakah bipolar tipe ini ada di panduan diagnosa atau ini sekedar narasi saja?” sambungnya.
Akun tersebut juga menerangkan bahwa orang yang didiagnosa dengan bipolar saja memerlukan waktu tertentu untuk menerimanya. Sementara, pernyataan tersebut dikhawatirkan dapat membuat bingung pengidap bipolar lain.
“FYI, orang yang didiagnosa bipolar disorder perlu waktu untuk menerima bahwa mereka didiagnosa bipolar disorder. Harap jangan ada narasi yang membuat mereka tambah bingung,” tulis akun tersebut.
Sebagai informasi, Medina Zein saat ini sedang berhadapan dengan sejumlah kasus hukum. Terbaru, Uya Kuya dan Denise Chariesta mengaku menjadi korban dugaan penipuan Medina Zein hingga puluhan juta rupiah. Tak lama setelah kasus itu, wanita 29 tahun tersebut diklaim mengidap bipolar.
(tsa)