Sempat Tertunda 2 Tahun, Teater Monolog Inggit Garnasih Kembali Dipentaskan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Teater musikal monolog Inggit Garnasih akhirnya dipentaskan usai tertunda selama dua tahun lantaran pandemi Covid-19. Pertunjukan dibuka untuk umum pada 20-21 Mei 2022 di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan.
Titimangsa Foundation sebelumnya sempat mementaskan Monolog Inggit sebanyak 13 kali pada periode 2011 hingga 2014 di Jakarta dan Bandung. Pada pementasan kali ini, Titimangsa kembali menghadirkan Monolog Inggit yang kemas berbeda dengan sentuhan nuansa teater musikal.
Terinsipirasi dari roman “Kuantar Ke Gerbang” karya Ramadhan KH, musikal monolog menyuguhkan cerita Inggit Garnasih yang kala itu mendampingi perjalanan Soekarno sebelum menjadi Presiden Pertama Republik Indonesia.
Sebagai istri kedua yang bertahan dalam 20 tahun pernikahan, Inggit setia mengantar Bung Karno mulai dari mendampinginya lulus dari sekolah Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB); mendukung ekonomi keluarga saat Bung Karno memulai pergerakan di organisasi; hingga mendampingi Bung Karno dalam pengasingan di Ende dan Bengkulu.
Inggit memilih mempertahankan martabatnya sebagai perempuan dan menolak dimadu ketika Soekarno menyatakan ingin menikah lagi. Meski Inggit dijanjikan menjadi istri utama, ia memilih mengatakan tidak kepada Bung Karno.
Ratna Ayu Budiarti, selaku penulis naskah mengaku sangat terharu bisa menampilkan karyanya kembali diatas panggung. Dia juga berterimakasih kepada Happy Salma (Pemeran Inggit dan Produser) dan Wawan Sofwan (Sutradara) serta seluruh timnya.
"Saya tidak bisa keharuan dan menahan air mata, karena setelah menunggu setelah dua tahun penundaan, saya sangat berterimakasih kepada teh Happy dan kang Wawan yang sangat keras kepala untuk mempertahankan Inggit ini dipertunjukan secara Luring ya," ujar Ratna dalam jumpa pers Monolog Inggit, Kamis (19/5/2022).
Hal senada juga disampaikan Happy Salma selaku pemeran Inggit Ganarsih. Aktris 42 tahun ini mengaku bangga bisa membawa pementasan teater kembali diminati publik.
"Terimakasih teman-teman ya, penonton pun juga tidak mau pulang. Dan rasanya kita rundu dan kita betul-betul merayakan, ini akan menjadi peristiwa yang sangat penting," kata Happy Salma.
Happy Salma juga berterimakasih lantaran dipercaya memproduseri garapan Titimangsa Foundation hingga produksi ke-53.
"Saya bersungguh-sungguh menjadi Produser, saya beneran akan setia. Dan detik ini saya bisa membuktikan ini 53 produksi yang saya Produseri," ujarnya lagi.
Untuk menggelar pertunjukan ini, Titimangsa Foundation bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation dan Sleepbuddy. Selain Happy dan Wawan yang terlibat, ada pula Marsha Timothy yang menjadi co-produser.
Sementara, musik dalam pementasan ini tak lepas dari peran Dian HP sebagai komposer, Avip Priatna sebagai konduktor, dan diiringi lantunan musik Jakarta Concert Orchestra serta suara dari Batavia Madrigal Singers.
Pementasan juga dilengkapi dengan kehadiran para pemeran pendukung, seperti Ati Sriati sebagai Ibu Amsi, Jessica Januar sebagai Ratna Djuami, dan Desak Putu Pandara Btari Patavika sebagai Kartika.
Tak hanya itu, pameran lukisan “Merekam Inggit” juga turut dihadirkan beriringan dengan pementasan. Karya tersebut merupakan hasil tangan dingin Wardhana yang dikuratori oleh Agus Noor.
Lukisan-lukisan ini dibuat sebagai respon dari pementasan. Bahkan, lukisan tersebut pun dilelang dan hasilnya akan didistribusikan sebagai bentuk partisipasi untuk mewujudkan Museum Inggit.
Pameran dibuka untuk umum mulai Kamis. Pada Jumat (20/5/2022) dan Sabtu (21/5/2022) pameran dibuka pada pukul 12.00 hingga 17.00 WIB.
Ada pula artist talk terkait pameran lukisan pada Sabtu (21/5/2022) pukul 13.00 WIB. Sementara periode lelang diadakan mulai 19 hingga 31 Mei 2022.
Lihat Juga: 27 Penari Akan Tampil di Pertunjukan Teatrikal Kolosal Sabang Merauke The Indonesian Broadway
Titimangsa Foundation sebelumnya sempat mementaskan Monolog Inggit sebanyak 13 kali pada periode 2011 hingga 2014 di Jakarta dan Bandung. Pada pementasan kali ini, Titimangsa kembali menghadirkan Monolog Inggit yang kemas berbeda dengan sentuhan nuansa teater musikal.
Terinsipirasi dari roman “Kuantar Ke Gerbang” karya Ramadhan KH, musikal monolog menyuguhkan cerita Inggit Garnasih yang kala itu mendampingi perjalanan Soekarno sebelum menjadi Presiden Pertama Republik Indonesia.
Sebagai istri kedua yang bertahan dalam 20 tahun pernikahan, Inggit setia mengantar Bung Karno mulai dari mendampinginya lulus dari sekolah Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB); mendukung ekonomi keluarga saat Bung Karno memulai pergerakan di organisasi; hingga mendampingi Bung Karno dalam pengasingan di Ende dan Bengkulu.
Inggit memilih mempertahankan martabatnya sebagai perempuan dan menolak dimadu ketika Soekarno menyatakan ingin menikah lagi. Meski Inggit dijanjikan menjadi istri utama, ia memilih mengatakan tidak kepada Bung Karno.
Ratna Ayu Budiarti, selaku penulis naskah mengaku sangat terharu bisa menampilkan karyanya kembali diatas panggung. Dia juga berterimakasih kepada Happy Salma (Pemeran Inggit dan Produser) dan Wawan Sofwan (Sutradara) serta seluruh timnya.
"Saya tidak bisa keharuan dan menahan air mata, karena setelah menunggu setelah dua tahun penundaan, saya sangat berterimakasih kepada teh Happy dan kang Wawan yang sangat keras kepala untuk mempertahankan Inggit ini dipertunjukan secara Luring ya," ujar Ratna dalam jumpa pers Monolog Inggit, Kamis (19/5/2022).
Hal senada juga disampaikan Happy Salma selaku pemeran Inggit Ganarsih. Aktris 42 tahun ini mengaku bangga bisa membawa pementasan teater kembali diminati publik.
"Terimakasih teman-teman ya, penonton pun juga tidak mau pulang. Dan rasanya kita rundu dan kita betul-betul merayakan, ini akan menjadi peristiwa yang sangat penting," kata Happy Salma.
Happy Salma juga berterimakasih lantaran dipercaya memproduseri garapan Titimangsa Foundation hingga produksi ke-53.
"Saya bersungguh-sungguh menjadi Produser, saya beneran akan setia. Dan detik ini saya bisa membuktikan ini 53 produksi yang saya Produseri," ujarnya lagi.
Untuk menggelar pertunjukan ini, Titimangsa Foundation bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation dan Sleepbuddy. Selain Happy dan Wawan yang terlibat, ada pula Marsha Timothy yang menjadi co-produser.
Sementara, musik dalam pementasan ini tak lepas dari peran Dian HP sebagai komposer, Avip Priatna sebagai konduktor, dan diiringi lantunan musik Jakarta Concert Orchestra serta suara dari Batavia Madrigal Singers.
Pementasan juga dilengkapi dengan kehadiran para pemeran pendukung, seperti Ati Sriati sebagai Ibu Amsi, Jessica Januar sebagai Ratna Djuami, dan Desak Putu Pandara Btari Patavika sebagai Kartika.
Tak hanya itu, pameran lukisan “Merekam Inggit” juga turut dihadirkan beriringan dengan pementasan. Karya tersebut merupakan hasil tangan dingin Wardhana yang dikuratori oleh Agus Noor.
Lukisan-lukisan ini dibuat sebagai respon dari pementasan. Bahkan, lukisan tersebut pun dilelang dan hasilnya akan didistribusikan sebagai bentuk partisipasi untuk mewujudkan Museum Inggit.
Pameran dibuka untuk umum mulai Kamis. Pada Jumat (20/5/2022) dan Sabtu (21/5/2022) pameran dibuka pada pukul 12.00 hingga 17.00 WIB.
Ada pula artist talk terkait pameran lukisan pada Sabtu (21/5/2022) pukul 13.00 WIB. Sementara periode lelang diadakan mulai 19 hingga 31 Mei 2022.
Lihat Juga: 27 Penari Akan Tampil di Pertunjukan Teatrikal Kolosal Sabang Merauke The Indonesian Broadway
(hri)