Penyebab Anak Tidur Mendengkur dan Cara Menghilangkannya
loading...
A
A
A
Radang tenggorokan atau faringitis merupakan peradangan yang terjadi pada tenggorokan atau faring. Faringitis bisa terjadi bersamaan dengan tonsilitis atau radang amandel yang sering disebut juga dengan faringotonsilitis.
Penyebab faringitis adalah infeksi virus, bakteri, jamur, alergi, sinusitis, kanker, cedera, bahan iritan, dan gastroesophageal reflux disease (GERD).
Gejala yang dapat timbul saat anak mengalami faringitis antara lain nyeri tenggorokan, peradangan kelenjar di sekitar leher, suara serak atau perubahan suara, demam, nyeri kepala, mual dan muntah, serta tidur mendengkur.
Dengkuran bisa menjadi kondisi yang mengganggu, terlebih jika Anda masih tidur dengan anak. Berikut cara menghilangkan ngorok pada anak saat tidur:
Mengganjal kepala anak dengan bantal. Sebagai orang tua, cermatilah kondisi tidur anak dengan lebih saksama. Jika anak tidur mendengkur karena sedang pilek, Anda tak perlu begitu khawatir. Cara menghilangkan dengkuran anak dengan mengganjalkan bantal di bawah kepalanya bisa membantu.
Memberikan obat atau alat pelega napas. Hal ini dapat membantu mengurangi keluhan mendengkur
Hindari makan terlalu berat sebelum tidur. Terkadang, mendengkur saat malam hari juga bisa disebabkan karena anak makan malam terlalu berat sebelum tidur. Mungkin orang tua bisa menyiasatinya dengan memberikan makanan yang lebih ringan
Hindari obesitas.Salah satu penyebab terjadinya OSA yaitu karena obesitas. Perhatikan berat badan anak agar tetap ideal, berikan makanan yang sehat, dan usahakan untuk beraktivitas fisik rutin 30 menit setiap harinya.
Gunakan penyaring udara. Apabila anak Anda mengalami alergi, penggunaan air purifier atau penyaring udara dapat membantu mengurangi alergen seperti debu, pollen, maupun bulu binatang dari udara.
Irigasi hidung. Jika penyebab mendengkur pada anak adalah hidung tersumbat, melegakan saluran hidung secara rutin dengan cairan saline dapat membantu meredakan gejala hidung tersumbat yang memicu terjadinya mendengkur pada anak.
Apabila keluhan mendengkur pada anak berlangsung terus menerus hingga mengganggu anak, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
Penyebab faringitis adalah infeksi virus, bakteri, jamur, alergi, sinusitis, kanker, cedera, bahan iritan, dan gastroesophageal reflux disease (GERD).
Gejala yang dapat timbul saat anak mengalami faringitis antara lain nyeri tenggorokan, peradangan kelenjar di sekitar leher, suara serak atau perubahan suara, demam, nyeri kepala, mual dan muntah, serta tidur mendengkur.
Dengkuran bisa menjadi kondisi yang mengganggu, terlebih jika Anda masih tidur dengan anak. Berikut cara menghilangkan ngorok pada anak saat tidur:
Mengganjal kepala anak dengan bantal. Sebagai orang tua, cermatilah kondisi tidur anak dengan lebih saksama. Jika anak tidur mendengkur karena sedang pilek, Anda tak perlu begitu khawatir. Cara menghilangkan dengkuran anak dengan mengganjalkan bantal di bawah kepalanya bisa membantu.
Memberikan obat atau alat pelega napas. Hal ini dapat membantu mengurangi keluhan mendengkur
Hindari makan terlalu berat sebelum tidur. Terkadang, mendengkur saat malam hari juga bisa disebabkan karena anak makan malam terlalu berat sebelum tidur. Mungkin orang tua bisa menyiasatinya dengan memberikan makanan yang lebih ringan
Hindari obesitas.Salah satu penyebab terjadinya OSA yaitu karena obesitas. Perhatikan berat badan anak agar tetap ideal, berikan makanan yang sehat, dan usahakan untuk beraktivitas fisik rutin 30 menit setiap harinya.
Gunakan penyaring udara. Apabila anak Anda mengalami alergi, penggunaan air purifier atau penyaring udara dapat membantu mengurangi alergen seperti debu, pollen, maupun bulu binatang dari udara.
Irigasi hidung. Jika penyebab mendengkur pada anak adalah hidung tersumbat, melegakan saluran hidung secara rutin dengan cairan saline dapat membantu meredakan gejala hidung tersumbat yang memicu terjadinya mendengkur pada anak.
Apabila keluhan mendengkur pada anak berlangsung terus menerus hingga mengganggu anak, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).