Tetap Eksis saat Pandemi, Adelle Jewellery Gelar Festival Wedding Virtual

Senin, 22 Juni 2020 - 18:08 WIB
loading...
Tetap Eksis saat Pandemi, Adelle Jewellery Gelar Festival Wedding Virtual
Adelle Jewellery untuk kali pertama menggelar wedding festival virtual bertajuk Adelles Live Wedding Festival. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Adelle Jewellery melakukan sejumlah langkah antisipatif guna menyiasati keberlangsungannya di tengah pandemi Covid-19 . Meski berada di tengah pandemi, Adelle Jewellery tidak mengalami penurunan omzet penjualan, justru sebaliknya, mereka mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

(Baca juga: Aktris Hollywood Pilih Perhiasan Indonesia )

CEO Adelle Jewellery, Michael Surya mengungkapkan bahwa dirinya pada awalnya syok dengan adanya pandemi Covid-19. Pasalnya, tujuh store Adelle Jewellery (AJ) terpaksa tutup, menyusul adanya aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) guna menekan penyebaran Covid-19.

"Namun, saat itulah kami melakukan tiga poin penting untuk bangkit dan meningkatkan jumlah penjualan, yaitu melakukan empati, development terus menerus dan melakukan inovasi," ucap Michael melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (22/6).

Michael memaparkan, langkah empati yang dilakukannya, yakni empati internal dan eksternal. Empati internal yang dilakukan adalah saling menjaga dan membantu setiap tim AJ, sementara manajemen memberikan bantuan sembako kepada karyawan. Selain itu juga diberikan vitamin, masker dan alat pelindung diri (APD) kepada karyawan AJ agar tetap sehat dalam bekerja di masa pandemi Covid-19.

Untuk empati eksternal, kata Michael, pihaknya mengajak seluruh customer AJ bersama-sama berdonasi ke ratusan tempat fasilitas kesehatan seluruh Indonesia. "Ada customer AJ yang berprofesi dokter yang ikut berdonasi. Di masa pandemi ini kami tetap menjalin komunikasi dengan customer untuk mengajak hal-hal baik seperti ini," ungkap Michael.

(Baca juga: Makeup Habis Saat Social Distancing? Akali dengan Cara Ini! )

Langkah berikutnya adalah langkah development atau pengembangan, baik development sistem maupun development karyawan AJ. Ini dilakukan agar manajemen dan karyawan mendapatkan banyak pengetahuan dan selalu berpikir positif. "Di masa pandemi ini banyak sekali pelatih-pelatih sukses memberikan pelatihan gratis di online Youtube. Saya telah kasih target ke karyawan untuk mengikuti program ini, sehingga kompetensi karyawan dan soft skill-nya meningkat," tutur Michael.

Menurutnya, melalui pengembangan sistem ini, banyak perbaikan sistem sehingga bisa efektif dan efisien. Banyak kegiatan produktif yang bisa ditekankan ke tim, sehingga menghasilkan banyak pengetahuan baru dan strategi-strategi baru. Selanjutnya, langkah ketiga yang tak kalah pentingnya adalah melakukan inovasi yang membuat AJ tetap bertahan

"Kenapa kita masih bertahan, karena kita banyak melakukan inovasi baru, yaitu melakukan penjualan perhiasan secara online, seperti di antaranya penjualan online di media sosial Instagram. Dalam waktu 1,5 jam, hampir 15 piece barang perhiasan berlian di atas harga Rp10 juta kebanyakan yang terjual. Ada juga perhiasan dengan harga per piece Rp40 juta, Rp50 juta, sampai Rp60 juta, yang terjual," ungkap Michael.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3424 seconds (0.1#10.140)