5 Film Thailand yang Kena Sensor di Indonesia
loading...
A
A
A
Film ini memang banyak menuai pro dan kontra, terutama untuk adegan dewasa yang ditampilkan dan juga berlawanan dengan nilai yang ada dalam masyarakat. Banyaknya adegan yang kurang layak seperti adegan prostitusi dan hubungan seksual membuat film ini terkena banyak sensor.
Baca juga : 5 Film Thailand dengan Adegan Ranjang Terpanas, Nomor 3 Paling Vulgar
3. Spell (2014)
Film Thailand berikutnya yang terkena sensor yaitu Spell. Film ini bercerita tentang Prae (Wanida Termthanaporn) yang cantik dan diincar banyak pria. Suatu hari dia diberikan obat yang misterius supaya bisa bermalam dengan pria tersebut. Bukannya obatnya bereaksi justru obat itu merasuki Prae.
Film bergenre horor ini memang memiliki cukup banyak adegan vulgar yang ditampilkan. Adegan ini tentunya tidak akan luput dari penyensoran.
4. Pitupom-Fatherland (2012)
Film ini bertemakan tentang perselisihan agama yang ada di Thailand. Seorang polisi bernama Taron Yangcheepchob (Sukollawat Kanarot) yang berasal dari Bangkok merupakan penganut agama Budha. Dia adalah polisi yang sedang ditempatkan di wilayah yang terjadi konflik antar agama Islam dengan Budha.
Taron mulai melakukan penyelidikan dan mengetahui akar dari permasalahan konflik tersebut. Semakin jauh dia mencari informasi semakin tertarik juga pada agama Islam.
Film ini memang mengangkat konten yang cukup sensitif tidak hanya di Indonesia saja namun juga beberapa negara di dunia termasuk negara pembuatnya sendiri Thailand. Sehingga film ini sempat ditarik dari peredaran.
5. Cemetery of Splendour (2015)
Film ini menceritakan tentang seorang tentara Itt (Banlop Lomnoi), yang menderita penyakit tidur dan dirawat di sebuah klinik. Suster yang bernama Jenjira (Jenjira Pongpas) di sini bertugas untuk mengawasinya.
Baca juga : 5 Film Thailand dengan Adegan Ranjang Terpanas, Nomor 3 Paling Vulgar
3. Spell (2014)
Film Thailand berikutnya yang terkena sensor yaitu Spell. Film ini bercerita tentang Prae (Wanida Termthanaporn) yang cantik dan diincar banyak pria. Suatu hari dia diberikan obat yang misterius supaya bisa bermalam dengan pria tersebut. Bukannya obatnya bereaksi justru obat itu merasuki Prae.
Film bergenre horor ini memang memiliki cukup banyak adegan vulgar yang ditampilkan. Adegan ini tentunya tidak akan luput dari penyensoran.
4. Pitupom-Fatherland (2012)
Film ini bertemakan tentang perselisihan agama yang ada di Thailand. Seorang polisi bernama Taron Yangcheepchob (Sukollawat Kanarot) yang berasal dari Bangkok merupakan penganut agama Budha. Dia adalah polisi yang sedang ditempatkan di wilayah yang terjadi konflik antar agama Islam dengan Budha.
Taron mulai melakukan penyelidikan dan mengetahui akar dari permasalahan konflik tersebut. Semakin jauh dia mencari informasi semakin tertarik juga pada agama Islam.
Film ini memang mengangkat konten yang cukup sensitif tidak hanya di Indonesia saja namun juga beberapa negara di dunia termasuk negara pembuatnya sendiri Thailand. Sehingga film ini sempat ditarik dari peredaran.
5. Cemetery of Splendour (2015)
Film ini menceritakan tentang seorang tentara Itt (Banlop Lomnoi), yang menderita penyakit tidur dan dirawat di sebuah klinik. Suster yang bernama Jenjira (Jenjira Pongpas) di sini bertugas untuk mengawasinya.