Rancang Ketahanan Sistem Kesehatan Global, Menkes Budi: Harus Ada Cadangan Dana

Selasa, 07 Juni 2022 - 13:28 WIB
loading...
Rancang Ketahanan Sistem...
Menkes Budi menyatakan pihaknya tengah merancang ketahanan sistem kesehatan secara global. Dalam membangun sistem tersebut, Kemenkes berfokus pada mobilisasi sumber daya keuangan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Foto/YouTube Kemenkes
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah merancang ketahanan sistem kesehatan secara global. Dalam membangun sistem tersebut, Kemenkes berfokus pada tiga, yakni pertama mobilisasi sumber daya keuangan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.

“Jadi kalau ada pandemi lagi ke depannya harus ada cadangan dananya,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat memimpin Health Working Group kedua, dikutip dari laman Kemenkes, Selasa (7/6/2022)

Menkes Budi mau memformalkan pembentukan dana persiapan pandemi. Kemudian, fokus ketiga yaitu optimalisasi pengawasan genomik dan penguatan mekanisme berbagi data terpercaya untuk memberikan insentif bagi kesehatan masyarakat global yang kuat.

Dengan menggunakan platform berbagi data universal (model GISAID+). Maka harus dibangun struktur dan mekanisme untuk memobilisasi sumber daya secara cepat dan adil.



"Sehingga tindakan medis darurat dapat diakses oleh semua negara saat krisis kesehatan terjadi, baik saat ini maupun jika terjadi ancaman kesehatan lain di masa mendatang,” katanya.

Platform GISAID+ guna memudahkan semua negara G20 untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dan data, tidak hanya untuk pandemi saat ini, tetapi juga pada patogen global lainnya memiliki potensi pandemi di masa depan.

Gagasan tersebut, telah mendapat dukungan sepenuhnya oleh negara-negara seperti Italia, China, Argentina, Korea dan European Union.

Sementara Amerika Serikat, India, Perancis dan Afrika Selatan juga mendukung dengan sejumlah rekomendasi, seperti mekanisme pembiayaan yang lebih detail dan penekanan pada pentingnya keadilan akses pada tindakan medis esensial.

"Perlu mengkonsolidasikan dan memastikan model saat ini dapat diubah menjadi pendekatan yang lebih permanen, global, dan inklusif,” jelas Budi

Di berharap dapat diperoleh persetujuan oleh seluruh negara anggota G20 untuk mengakui penggunaan GISAID sebagai platform universal.

“Kita mau memastikan ada persetujuan agar semua Lab di dunia bisa berbagi data patogen kalau ada pandemi berikutnya,” tutur Budi.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1345 seconds (0.1#10.140)