4 Obat Darah Tinggi yang Aman Dikonsumsi, Nomor Terakhir Tetap Ada Efek Sampingnya
loading...
A
A
A
2. ARB
Kemudian ada Angiotensin-2 receptor blocker (ARB). Obat ini bekerja dengan cara yang mirip dengan ACE inhibitor. ARB ini sering direkomendasikan atau menjadi alternatif jika ACE inhibitor menimbulkan efek samping yang mengganggu. Meski begitu, ARB juga mempunyai efek samping seperti pusing, sakit kepala, dan gejala seperti pilek atau flu.
3. Beta blocker
Beta blocker dapat mengurangi tekanan darah dengan membuat jantung Anda berdetak lebih lambat. Obat yang satu ini merupakan pengobatan yang populer untuk pasien tekanan darah tinggi. Namun, sekarang cenderung digunakan hanya ketika pengobatan lain tidak berhasil.
Sebab, beta blocker dianggap kurang efektif dibandingkan obat tekanan darah lainnya.
4. Diuretik
Terakhir ialah diuretik atau kerap dikenal sebagai ‘pil air’. Diuretik ini bekerja dengan membuang kelebihan air dan garam dari tubuh melalui air kencing. Kemungkinan efek samping yakni pusing saat berdiri, rasa haus yang meningkat, sering ke toilet, dan ruam. Pasien yang mengonsumsi ini mungkin juga mendapatkan kalium dan natrium rendah setelah penggunaan jangka panjang.
Mengubah gaya hidup
Selain mengonsumsi obat-obatan, pasien hipertensi atau darah tinggi juga perlu mengubah gaya hidup. Di antaranya yakni mengurangi asupan garam, mengonsumsi makanan-makanan rendah lemak, kurangi alkohol, kurangi kafein, berhenti merokok, dan mulai aktif berolahraga.
Kemudian ada Angiotensin-2 receptor blocker (ARB). Obat ini bekerja dengan cara yang mirip dengan ACE inhibitor. ARB ini sering direkomendasikan atau menjadi alternatif jika ACE inhibitor menimbulkan efek samping yang mengganggu. Meski begitu, ARB juga mempunyai efek samping seperti pusing, sakit kepala, dan gejala seperti pilek atau flu.
3. Beta blocker
Beta blocker dapat mengurangi tekanan darah dengan membuat jantung Anda berdetak lebih lambat. Obat yang satu ini merupakan pengobatan yang populer untuk pasien tekanan darah tinggi. Namun, sekarang cenderung digunakan hanya ketika pengobatan lain tidak berhasil.
Sebab, beta blocker dianggap kurang efektif dibandingkan obat tekanan darah lainnya.
4. Diuretik
Terakhir ialah diuretik atau kerap dikenal sebagai ‘pil air’. Diuretik ini bekerja dengan membuang kelebihan air dan garam dari tubuh melalui air kencing. Kemungkinan efek samping yakni pusing saat berdiri, rasa haus yang meningkat, sering ke toilet, dan ruam. Pasien yang mengonsumsi ini mungkin juga mendapatkan kalium dan natrium rendah setelah penggunaan jangka panjang.
Mengubah gaya hidup
Selain mengonsumsi obat-obatan, pasien hipertensi atau darah tinggi juga perlu mengubah gaya hidup. Di antaranya yakni mengurangi asupan garam, mengonsumsi makanan-makanan rendah lemak, kurangi alkohol, kurangi kafein, berhenti merokok, dan mulai aktif berolahraga.
(hri)