Covid-19 BA.4 dan BA.5 Sebagai Variant of Concern, Ini Penjelasan Dokter Reisa

Senin, 20 Juni 2022 - 14:07 WIB
loading...
Covid-19 BA.4 dan BA.5...
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro mengatakan jika keduanya sudah dilabelkan sebagai variant of concern (VoC) oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Foto/Dok.Sindonews
A A A
JAKARTA - Varian baru Covid-19 BA.4 dan BA.5 di Indonesia tengah diwaspadai dapat menyebabkan kenaikan kasus Covid-19. Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro mengatakan jika keduanya sudah dilabelkan sebagai variant of concern (VoC) oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

Dia mengatakan untuk menghadapi kenaikan kasus Covid-19, bisa dengan vaksinasi booster. Menurutnya vaksin booster dapat menurunkan angka kesakitan dan kefatalan bila terinfeksi Covid-19.

"Mari saling bekerjasama dan bergotong- royong untuk meningkatkan capaian vaksinasi booster untuk menghadapi covid-19 terutama dengan adanya variant of concern ini (BA.4 dan BA.5)," ujar dr Reisa Broto Asmoro di YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Senin (20/6/2022)

Dia mengimbau agar masyarakat belajar dengan pengalaman sebelumnya, di mana pernah mengalami gelombang Covid-19 varian Delta dan Omicron. Dengan demikian, ia mengajak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) seperti 3 M.



Menurutnya prokes mampu memberikan perlindungan kedua untuk melawan Covid-19. "karena mita harus belajar dari pengalaman bahwa dapat kita simpulkan bersama (3M). mulai Penggunaan masker dengan benar, mencuci tangan rutin, dan menjaga jarak," jelasnya

"Kemudian vaksinasi booster dan melakukan gaya hidup sehat dan bersih, terbukti efektif sangat menekan penularan di tengah masyarakat," imbuhnya

Sekadar informasi, VoC adalah klasifikasi varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19. Di mana Reisa juga mengungkapkan tingkat kematian dari varian BA.4 dan BA.5 sepersepuluh dari varian Omicron awal.

"Diketahui jumlah kematian yang diakibatkan sepersepuluh dibandingkan varian omicron awal. Hingga kini dari jumlah pasien yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan, hanya ada 1 yang mengalami gejala sedang dengan keluhan batuk, sesak napas, sakit kepala, mual muntah dan nyeri perut," ungkap dr Reisa.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2395 seconds (0.1#10.140)