8 Minuman Penyebab Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Setiap Hari
loading...
A
A
A
6. Minuman Manis
Foto/Getty Images
Minuman yang dimaniskan dengan gula seperti minuman buah dengan tambahan gula, teh manis, dan lainnya juga memengaruhi kolesterol. Hanya dengan sedikit minum minuman ini, bisa memberikan dampak negatif. Menurut sains, soda dan minuman manis menjadi salah satu minuman terburuk yang menyebabkan kolesterol tinggi.
7. Soda
Foto/Getty Images
Soda, bahkan jenis diet, adalah hal yang mengerikan untuk diminum. Hanya perlu sedikit untuk berdampak negatif pada kolesterol. Baru-baru ini pada 2020, sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA menemukan bahwa orang dewasa yang minum satu atau lebih soda setiap hari memiliki risiko lebih besar untuk kolesterol tinggi.
8. Milkshake
Foto/Eat This
Makan banyak lemak jenuh dapat meningkatkan jumlah kolesterol jahat dalam darah dan menurunkan kolesterol baik. Efeknya terjadi segera, bahkan setelah hanya sekali memanjakan diri dengan lemak tinggi, seperti milkshake, menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Laboratory Investigation.
Foto/Getty Images
Minuman yang dimaniskan dengan gula seperti minuman buah dengan tambahan gula, teh manis, dan lainnya juga memengaruhi kolesterol. Hanya dengan sedikit minum minuman ini, bisa memberikan dampak negatif. Menurut sains, soda dan minuman manis menjadi salah satu minuman terburuk yang menyebabkan kolesterol tinggi.
7. Soda
Foto/Getty Images
Soda, bahkan jenis diet, adalah hal yang mengerikan untuk diminum. Hanya perlu sedikit untuk berdampak negatif pada kolesterol. Baru-baru ini pada 2020, sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA menemukan bahwa orang dewasa yang minum satu atau lebih soda setiap hari memiliki risiko lebih besar untuk kolesterol tinggi.
8. Milkshake
Foto/Eat This
Makan banyak lemak jenuh dapat meningkatkan jumlah kolesterol jahat dalam darah dan menurunkan kolesterol baik. Efeknya terjadi segera, bahkan setelah hanya sekali memanjakan diri dengan lemak tinggi, seperti milkshake, menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Laboratory Investigation.
Baca Juga