Kasus Covid-19 Lagi, IDI Minta Pemerintah Daerah Tingkatkan Cakupan Vaksin Booster

Rabu, 22 Juni 2022 - 09:09 WIB
loading...
Kasus Covid-19 Lagi, IDI Minta Pemerintah Daerah Tingkatkan Cakupan Vaksin Booster
Dokter Spesialis Paru dr Erlina Burhan, Sp.P yang merupakan anggota PB IDI memberikan keterangan pada wartawan di Jakarta, Selasa (21/6/2022). Foto/MPI/Muhammad Sukardi
A A A
JAKARTA - Kenaikan kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir di atas 1.000 kasus. Merebaknya BA.4 dan BA.5 dianggap jadi pemicu lonjakan kasus tersebut.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyikapi kenaikan kasus tersebut dengan meminta kepada pemerintah daerah, gubernur maupun bupati untuk meningkatkan cakupan vaksin dosis ketiga. Upaya tersebut dianggap bisa menekan penyebaran BA.4 dan BA.5, selagi imbauan memperketat protokol kesehatan disampaikan lagi ke masyarakat.

Menurut Dokter Spesialis Paru dr Erlina Burhan, Sp.P yang merupakan anggota PB IDI, itu bisa mencegah BA.4 dan BA.5 menyebabkan gelombang keempat yang diprediksi akhir Juli 2022.



"Kami mengimbau kepada gubernur dan bupati seluruh Indonesia untuk meningkatkan cakupan vaksin booster yang hingga sekarang baru 23%. Vaksin booster bisa meningkatkan kadar imunitas dan dengan begitu perlawanan terhadap BA.4 dan BA.5 bisa lebih maksimal," kata dr Erlina Burhan saat diwawancarai di Kantor PB IDI, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022).

Vaksinasi bukan senjata satu-satunya untuk melawan Covid-19 yang masih ada sampai sekarang. Itu kenapa, PB IDI pun sekarang meminta lagi kepada masyarakat dan pemerintah agar mau menggunakan masker lagi sekali pun di luar ruangan.

Langkah pencegahan tersebut, kata dr Erlina, amat penting terlebih karena BA.4 dan BA.5 mudah masuk ke saluran pernapasan. Lagi pula, kondisi sekarang berbeda dengan situasi sebelumnya yang lebih stabil.

Di sisi lain, apakah vaksin dosis ketiga perlu diwajibkan bagi masyarakat?



Menurut dr Erlina, mewakili PB IDI, pihaknya tidak menginginkan adanya pemaksaan. Artinya, sampai saat ini pemberian vaksin booster masih berdasar pada kesadaran masyarakat sendiri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2713 seconds (0.1#10.140)