Mengenal Cerebral Palsy, Penyakit yang Kabarnya Hanya Bisa Diatasi Ganja Medis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ganja medis baru-baru ini ramai diperbincangkan oleh publik usai Andien mengungkapkan pengalamannya setelah bertemu dengan seorang ibu bernama Santi yang anaknya mengidap Cerebral Palsy.
Santi memperjuangkan ganja medis legal di Indonesia demi pengobatan anaknya bernama Pika. Diketahui, ternyata Pika mengalami penyakit Cerebral Palsy.
Apa itu Cerebral Palsy?
Cerebral Palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada koordinasi dan gerakan otot tubuh. Dalam banyak kasus, cerebral palsy juga mempengaruhi panca indera seperti penglihatan, pendengaran, serta peraba.
Menurut data yang dihimpun dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat bahwa empat dari 1.000 anak di seluruh dunia mengidap Celebral Palsy.
Penyebab Cerebral Palsy
Dalam kebanyakan kasus, penyebab penyakit Cerebral Palsy hingga kini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, menurut CDC, sebagian besar kasus Cerebral Palsy disebabkan karena penyakit bawaan.
Selain itu, Cerebral Palsy juga bisa terjadi karena disebabkan hal-hal lain diantaranya cedera kepala akibat kecelakaan mobil, pendarahan di otak, meningitis atau infeksi selaput otak, hingga mutasi genetik yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan otak.
Gejala Cerebral Palsy
Adapun gejala Cerebral Palsy biasanya tidak langsung terlihat langsung sejak bayi. Gejala akan mulai terlihat ketika bayi menginjak usia 2 sampai 3 tahun.
Berikut gejala cerebral palsy yang dilansir dari Healthline, Senin (27/6/2022):
1. Keterlambatan dalam keterampilan motorik, seperti berguling, duduk sendiri, merangkak, hingga
kesulitan berjalan.
2. Variasi tonus otot, seperti terlalu terkulai atau terlalu kaku kelenturan, atau otot kaku dan refleks berlebihan
serta kurangnya koordinasi otot.
3. Tremor atau gerakan yang tidak disengaja
keterlambatan perkembangan bicara dan kesulitan berbicara
air liur berlebihan dan masalah menelan
4. Menyukai satu sisi tubuh, seperti meraih dengan satu tangan
masalah neurologis, seperti kejang , cacat intelektual , dan kebutaan.
Seberapa besar ganja bisa berpengaruh pada penyakit Cerebral Palsy?
Secara medis, cerebral palsy merupakan sekelompok gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak, sulit menjaga keseimbangan dan juga postur.
Kecacatan motorik yang paling umum di masa kanak-kanak ini mempengaruhi otot dan saraf sejak lahir. Penderitanya cenderung kesulitan untuk berjalan atau bahkan tidak dapat berjalan sama sekali.
Pada tahun 2011, hasil penelitian tentang pengobatan nyeri pada penderita cerebral palsy diterbitkan oleh National Institutes of Health (NIH). Sebanyak 83 orang dewasa dengan cerebral palsy berpartisipasi dalam penelitian ini, yang terdiri dari mencoba 23 obat berbeda untuk nyeri, termasuk ganja medis.
Hasilnya, studi tersebut melaporkan kaki, punggung bawah, dan pinggul sebagai area nyeri yang paling umum dirasakan penderita dapat sedikit teratasi.
Lihat Juga: Mengenal Penyakit Scabies yang Sering Dialami Santri: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Santi memperjuangkan ganja medis legal di Indonesia demi pengobatan anaknya bernama Pika. Diketahui, ternyata Pika mengalami penyakit Cerebral Palsy.
Apa itu Cerebral Palsy?
Cerebral Palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada koordinasi dan gerakan otot tubuh. Dalam banyak kasus, cerebral palsy juga mempengaruhi panca indera seperti penglihatan, pendengaran, serta peraba.
Menurut data yang dihimpun dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat bahwa empat dari 1.000 anak di seluruh dunia mengidap Celebral Palsy.
Penyebab Cerebral Palsy
Dalam kebanyakan kasus, penyebab penyakit Cerebral Palsy hingga kini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, menurut CDC, sebagian besar kasus Cerebral Palsy disebabkan karena penyakit bawaan.
Selain itu, Cerebral Palsy juga bisa terjadi karena disebabkan hal-hal lain diantaranya cedera kepala akibat kecelakaan mobil, pendarahan di otak, meningitis atau infeksi selaput otak, hingga mutasi genetik yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan otak.
Gejala Cerebral Palsy
Adapun gejala Cerebral Palsy biasanya tidak langsung terlihat langsung sejak bayi. Gejala akan mulai terlihat ketika bayi menginjak usia 2 sampai 3 tahun.
Berikut gejala cerebral palsy yang dilansir dari Healthline, Senin (27/6/2022):
1. Keterlambatan dalam keterampilan motorik, seperti berguling, duduk sendiri, merangkak, hingga
kesulitan berjalan.
2. Variasi tonus otot, seperti terlalu terkulai atau terlalu kaku kelenturan, atau otot kaku dan refleks berlebihan
serta kurangnya koordinasi otot.
3. Tremor atau gerakan yang tidak disengaja
keterlambatan perkembangan bicara dan kesulitan berbicara
air liur berlebihan dan masalah menelan
4. Menyukai satu sisi tubuh, seperti meraih dengan satu tangan
masalah neurologis, seperti kejang , cacat intelektual , dan kebutaan.
Seberapa besar ganja bisa berpengaruh pada penyakit Cerebral Palsy?
Secara medis, cerebral palsy merupakan sekelompok gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak, sulit menjaga keseimbangan dan juga postur.
Kecacatan motorik yang paling umum di masa kanak-kanak ini mempengaruhi otot dan saraf sejak lahir. Penderitanya cenderung kesulitan untuk berjalan atau bahkan tidak dapat berjalan sama sekali.
Pada tahun 2011, hasil penelitian tentang pengobatan nyeri pada penderita cerebral palsy diterbitkan oleh National Institutes of Health (NIH). Sebanyak 83 orang dewasa dengan cerebral palsy berpartisipasi dalam penelitian ini, yang terdiri dari mencoba 23 obat berbeda untuk nyeri, termasuk ganja medis.
Hasilnya, studi tersebut melaporkan kaki, punggung bawah, dan pinggul sebagai area nyeri yang paling umum dirasakan penderita dapat sedikit teratasi.
Lihat Juga: Mengenal Penyakit Scabies yang Sering Dialami Santri: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
(hri)