4 Negara dengan Janda Terbanyak, Pernikahan Dini dan Pandemi Jadi Penyebab Tertinggi

Selasa, 05 Juli 2022 - 12:44 WIB
loading...
4 Negara dengan Janda Terbanyak, Pernikahan Dini dan Pandemi Jadi Penyebab Tertinggi
Maladewa adalah salah satu negara dengan janda terbanyak Foto/State Gov
A A A
JAKARTA - Sedikitnya ada empat negara dengan janda terbanyak yang bisa diketahui. Berbagai penyebab tingginya kasus perceraian di tiap negara juga berbeda beda. Mulai dari masalah keuangan, kekerasan rumah tangga, kurangnya komitmen hingga perbedaan kepercayaan.

Penyumbang perceraian yang tinggi di suatu negara adalah kalangan muda yang menjalani pernikahan dini . Tak hanya itu saja, pandemi covid-19 juga termasuk kedalam faktor yang mempengaruhi tingkat perceraian. Pandemi ini berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi seseorang, sehingga angka perceraian disebabkan masalah ekonomi sangat tinggi.

Baca juga : 5 Negara dengan Jumlah Janda Terbanyak, Nomor Terakhir Bikin Kaget

Melansir dari worldpopulationreview, terdapat beberapa cara untuk menghitung tingkat perceraian ini adalah dengan menggunakan data sensus. Metrik ini biasanya dinyatakan sebagai angka per 1000 orang. Misalnya, jika 100.000 orang tinggal di suatu negara dan ada 500 perceraian dalam setahun, tingkat perceraian akan menjadi lima perceraian per 1.000 penduduk.

Berikut empat negara dengan janda terbanyak :

1. Maladewa

Bercerai di Maladewa ini merupakan hal yang prosesnya cukup mudah untuk diatur. Bahkan seorang suami bisa saja menceraikan istrinya dan mengurus prosesnya nanti.

Tak hanya bercerai, proses pernikahan disana juga merupakan hal yang sederhana, tak seperti negara lain yang harus mengeluarkan banyak biaya dalam prosesnya. Karena di Maladewa laki laki yang akan menikah hanya membayar mas kawin untuk calon istrinya dalam jumlah yang kecil.

Menurut data dari world population review, Maladewa menempati posisi tertinggi dan memiliki janda terbanyak dengan angka perceraian 5.52 per 1000 orang sepanjang tahun 2020 sampai 2021.

2. Kazakhstan
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1536 seconds (0.1#10.140)