Unjuk Gigi di Piala AFF, Catalyst Meister Ortuseight Tampil Prima

Rabu, 06 Juli 2022 - 23:56 WIB
loading...
Unjuk Gigi di Piala AFF, Catalyst Meister Ortuseight Tampil Prima
Ortuseight meluncurkan Catalyst Meister, sepatu bola pertama dengan material full kangaroo leather. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Ortuseight meluncurkan Catalyst Meister, sepatu bola pertama yang merupakan produk special edition dengan material full kangaroo leather. Seri catalyst pertama yang menggunakan kulit kangguru ini membuat pertanyaan di benak para pemain bola di Indonesia lantaran kenapa baru hadir sekarang.

“Begitu banyak pemain profesional yang lebih menyukai kulit kangguru daripada kulit sintetis, terbukti dari banyaknya pemain top yang disponsori oleh merek besar melakukan kolaborasi ketika sepatu yang diusung menggunakan bahan tersebut,” kata Teguh Sarwoko selaku Product Development Manager Ortuseight melalui siaran resminya, Rabu (6/7/2022).

Diketahui pula bahwa bahan utama baju balap contohnya, banyak menggunakan material kangaroo leather. Produsen baju balap unggulan menggunakan material utama K-Lea (kangaroo leather) karena kekuatan, elastisitas dan tekstur kulit kanguru yang memiliki kekuatan tinggi namun fleksibel, hal ini dinilai lebih memudahkan para desainer untuk membuat pola baju balap.

Bahan baku ini juga tidak mudah robek karena pada irisan tertipisnya masih memiliki kelenturan dan kekuatan hingga 60 persen dibanding kulit sapi yang mencapai 4 persen. “Namun dengan segala kelebihannya, material K-Lea yang tersertifikasi juga kami pertimbangkan berulang kali karena harganya sangat tinggi dipasaran,” jelas Teguh.

Catalyst Meister mendapatkan inspirasi dari kata maestro atau meister yang berarti master pada Bahasa Jerman, yang mana pada dunia olahraga kata meister juga sering direferensikan penggunaannya pada kejuaraan nasional, eropa dan dunia. Ortuseight mengharapkan pemberian nama ini berdampak pada pemakainya agar menjadi master dan juara pada tiap titik perjuangan dilapangan.

Latar belakang pemilihan palet warna sepatu ini juga menarik untuk disimak. Diciptakan dengan warna netral dengan gradien warna silver-gold, dominasi warna putih dipilih bukan tanpa alasan. “Pemilihan warna putih untuk Catalyst Meister ini berdasarkan filosofi warna tersebut yang merupakan representasi kehadiran awal seluruh warna dasar, kemurnian dan kesempurnaan," ujar Octrisany Dwi Putra selaku Head of Product Design Ortuseight.


"Karena Catalyst Meister digambarkan seperti handcrafted yang pula identik dengan simbolisasi kenyamanan ditutup sentuhan gradasi warna silver dan emas yang lux untuk memberi kesan eksklusif," tambahnya.

Dibuat secara terbatas hanya sejumlah 888 pasang saja. Angka 888 juga dipilih karena mempunyai arti yang sangat mendalam bagi Ortuseight di mana selain angka delapan secara literal merupakan bagian dari nama brand Ortus-Eight, selain itu pula angka ini dimaknai sebagai pembawa kebaikan yang tidak ada putusnya.

Selain angka ini diharapkan dapat membawa kesuksesan yang terus mengalir tanpa henti dan tidak berkesudahan, bentuk tipografi angka delapan juga dianggap indah karena terjelma dari sebuah tarikan garis yang tak terputus dan konsisten, angka delapan tetap akan terlihat sama dilihat dari sudut manapun. Arti dari pemilihan nama sekaligus jumlah produksi ini diharapkan akan memberikan hasil akhir sebaik filosofi yang disandangnya.

Catalyst Meister dicoba pertama kali oleh Rizky Ridho Ramadhani yang bermain impresif selama event AFF 2020 di Singapura pada posisi bek tengah. Atlet kelahiran Surabaya, 21 November 2001 dengan tinggi 183 cm ini menuturkan bahwa sepatu terasa sangat nyaman dan tidak membutuhkan waktu lama untuk penyesuaian.

“Sebelumnya (sepatu lain) butuh penyesuaian normal seperti sepatu-sepatu baru pada umumnya, kalau yang ini langsung saya pakai tidak masalah,” ujar Rizky Ridho.

Sosok Rizki sukses dipanggil memperkuat Timnas Indonesia U-19 hingga menjadi kapten Piala AFF U-19 2019 di bawah asuhan pelatih Fakhri Husaini. Rizki juga menjadi salah satu pemain muda Persebaya Surabaya yang ikut serta membela Timnas U23 Indonesia di SEA Games 2021. Rizky mengakui bahwa Catalyst Meister sangat ringan, empuk dan tidak licin karena pull sepatu yang tinggi.


“Semua pemain (bola) mungkin bisa nyoba dan merasakan bedanya seperti yang saya rasakan,” papar Rizky.

Catalyst Meister yang membutuhkan waktu kurang lebih delapan bulan dari proses ide konseptualisasi desain hingga menjadi final produk ini memang digadang cocok untuk digunakan oleh segala posisi di lapangan. Hal unik lain pada sepatu ini adalah terdapatnya quote bahasa latin disisi sepatu, Hoe Non Pereo Habebo Fortior Me yang diartikan 'Yang tidak membunuh kita pasti membuat kita lebih kuat'. Ini merupakan pesan yang dirasa paling mewakili semangat Catalyst Meister.

Sementara highlight Ortuseight pada seri Catalyst Meister untuk sisi teknis terdapat pada bagian upper di mana disematkannya teknologi QuickFit yang terdapat di dalam sepatu dengan material pelapis dalam super lembut, bertujuan agar fitting sepatu pas dan langsung mengikuti bentuk kaki pemakai.

Sepatu pun akan terasa langsung nyaman ketika digunakan, bahkan pada pemakaian pertama tanpa butuh penyesuaian terlebih dahulu. Ortuseight juga menginfused teknologi Ort-Knit, yaitu material rajutan yang lentur dan lembut untuk memberikan kelenturan yang menyesuaikan bentuk kaki. Ort-Knit juga memberikan kenyamanan karena memiliki ventilasi untuk menciptakan sirkulasi udara yang baik.

Teknologi Ort-Knit pada bagian upper Catalyst Meister dipadukan dengan teknologi OrtTrex, di mana Ort-TreX adalah system pul/stud pada outsole yang dirancang secara khusus dan ditempatkan dengan seksama serta sistematis untuk memberikan traksi dan respon kepada pemakainya agar dapat bermanuver dengan cepat.

Sementara OrtSpine di outsole merupakan teknologi yang terletak pada bagian tengah outsole berfungsi untuk menjaga kekuatan dan bentuk dari outsole tersebut, sehingga tetap kuat namun fleksibel untuk menopang beban pemain yang memakainya.

Ada pula OrtShox pada bagian sockliner di mana OrtShox adalah insole yang didesain sedemikian rupa dengan teknologi 3D molded untuk memberikan kenyamanan dan grip maksimal pada telapak kaki agar pemain dapat memberikan gerakan spontan yang tidak terduga. Product Development Ortuseight menegaskan bahwa sifat dan bentuknya yang memberikan kenyamanan pada saat pemain melakukan perlawanan, contohnya seperti saat menendang bola, energi dapat didistribusikan secara merata di sekitar area benturan atau tumbukan.

Hal ini menghindari retakan mikro pada serat yang dapat berkembang menjadi retakan pada kulit dalam jangka panjang. Kemudian material ini juga kuat secara daya tahan karena sifatnya yang seperti perisai, bagian atas kulit kanguru cenderung bertahan lebih lama dari pada yang sintetis. Pada sisi kekuatan dan bobot, berkat karakteristik molekuler yang prima, kulit kanguru tidak perlu dibelah untuk mengurangi ketebalannya seperti jenis kulit lainnya.

Karena sifatnya yang secara alami tipis dan kuat, memungkinkan bagian atas kulit lebih tahan lama dan ringan. Kemudian, Catalyst Meister juga memiliki tailor-made feel, karena bahannya memiliki karakteristik menyerupai sekelompok serat tali kecil yang terjalin, K-Lea mengalami ekspansi halus di seluruh kontur di sekitar kaki. Jadi setelah beberapa kali digunakan, sepatu akan terasa seperti sepatu yang dibuat khusus. Terakhir sifat kulit kangguru yang nol-interferensi, dimana lebih sedikit materi antara kulit kaki pemain dan kontak pada bola, yang membuat sensasi bermain menjadi lebih alami dan 'nyata' saat mengontrol bola.

Cataylst Meister dibanderol pada angka Rp1.199.000 dengan warna white atau platinum, merupakan sepatu Ortuseight pertama dengan harga di atas Rp1 juta dan sepatu pertama
bermaterial full K-Lea.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1233 seconds (0.1#10.140)