Pandangan Pakar Terkait Ganja Medis di Podcast Aksi Nyata

Minggu, 10 Juli 2022 - 19:28 WIB
loading...
Pandangan Pakar Terkait...
Ketua Bidang Hukum Internal DPP Partai Perindo Christophorus Taufik turut menyoroti ganja medis dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia, Minggu (10/7/2022). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Isu legalisasi ganja untuk keperluan medis menjadi pembahasan hangat belakangan ini. Itu bermula ketika penyanyi Andien Aisyah mengunggah pertemuannya dengan seorang ibu bernama Santi yang membawa poster bertuliskan "Tolong, Anakku Butuh Ganja Medis” dalam kegiatan car free day.

Pasalnya, anak Santi yang mengidap cerebral palsy membutuhkan minyak CBD (cannabidiol) yang merupakan senyawa dari ganja untuk pengobatan. Ketua Bidang Hukum Internal DPP Partai Perindo Christophorus Taufik turut menyoroti hal ini.

Taufik mengaku, simpati dan memastikan semua orangtua akan melakukan hal serupa demi kesehatan anaknya. Oleh karena itu, menurutnya, apabila ditujukan untuk kemanusiaan, penggunaan ganja untuk medis seharusnya sah-sah saja. Asalkan, tegas Taufik, untuk medis, bukan untuk rekreasi semata.



"Sebenarnya bukan sekarang saja, UU 35 tahun 2009 tentang narkotika kalau kita baca, di pertimbangannya sudah jelas ada, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat perlu dilakukan upaya peningkatan di bidang pengobatan dan pelayanan kesehatan," ujar Taufik dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia, Minggu (10/7/2022).

Taufik menambahkan, dalam pasal 7 pun sudah dijelaskan jika narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, legalisasi ganja untuk keperluan medis seharusnya diperbolehkan.

"Jadi yang mau saya sampaikan, sebenarnya undang-undang ini sudah mengakomodir," katanya.



Taufik juga berpendapat jika penggunaan ganja untuk medis memang patut dieksplorasi. Karena, hal itu memberi dampak baik untuk masyarakat. Namun harus digarisbawahi di sini, tambah Taufik, legalisasi ganja ini untuk medis, bukan hal lain.

"Ganja untuk medis itu patut untuk dieksplor, tapi kalau untuk rekreasi teler-teleran gitu, jangan. Itu adalah pintu masuk ke hal-hal lain. Jadi sekali kita coba kayak knocking door, buka pintu lain. Nah itulah yang harus ditutup," tandas Taufik.

Jadi pada intinya, manfaat tanaman ganja ini tergantung pada penggunanya. Jika disalahgunakan bisa memicu dampak negatif, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Sebaliknya, jika ganja digunakan secara tepat, maka dapat memberi manfaat.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2268 seconds (0.1#10.140)