Menjelajahi Ribuan Kilometer, Menembus Tiga Provinsi di Kanada
loading...
A
A
A
Kami pun melewati Highway 400 yang menembus wilayah Berrie, Parry Sound, lanjut ke Highway 69 dan Highway 17 saat melewati Sudbury. Jalur ini terbilang ramai dengan kendaraan juga tempat beristirahat yang terdapat stasiun pengisian bahan bakar dan restoran. Hanya setelah Parry Sound dan mendekati Sudbury lalu lintas mulai sepi serta tidak ada lagi tempat beristirahat apalagi stasiun pengisian bahan bakar.
Tebing batu cadas menuju Danau Huron. Foto/Achmad Faisal Nasution
Anak-anak memilih tidur sepanjang perjalanan karena suasana di sekitar jalan yang kami lewati telah mereka kenali. Sebab, kami pernah melakukan perjalanan serupa ke Sudbury untuk mengunjungi kediaman seorang teman beberapa tahun lalu. Kami melewati kawasan pertanian, permukiman, danau-danau berukuran kecil dan besar. Namun, pemandangan berubah total kala mendekati Sudbury. Di kiri dan kanan jalan terdapat batu cadas dan beberapa jalan dibuat dengan membelah tebing batu.
Saat itu hari sudah sore, tetapi kami harus mengejar waktu untuk tiba di Kota Sault Ste Marie walau malam telah larut. Lebih dari tiga jam berkendara kami pun tiba di motel yang telah dipesan beberapa hari sebelum berangkat. Pagi harinya, setelah sarapan dengan lauk rendang yang dimasak istri sebagai bekal perjalanan, kami pun tancap gas menuju Thunder Bay. Sepanjang jalan anak-anak tak henti berdecak kagum melihat pemandangan. Di kiri kanan jalan yang berkelak-kelok serta menanjak dan menurun terdapat danau berukuran kecil maupun besar. Provinsi Ontario memang memang dikenal memiliki danau yang indah. Terdapat 250.000 danau di provinsi yang beribukota di Toronto ini.
Delapan jam kemudian kami pun sampai di Thunder Bay. Matahari masih bersinar terang karena kami berangkat lebih awal. Musim panas di sini menjadikan siang lebih panjang. Sang Surya baru tenggelam di ufuk barat sekitar pukul 09.30 malam. Kami pun punya banyak waktu untuk beristirahat. Keesokan harinya kami menyempatkan diri menyusuri sudut-sudut kota ini dan berhenti di Marina Park. Namun, tak berlama-lama menikmati sejuknya udara di taman yang berada di Lake Superior, danau terbesar di Kanada, kami melanjutkan perjalanan keluar dari Provinsi Ontario menuju Winnipeg, Provinsi Manitoba.
Kami memutuskan berhenti di Tugu Selamat Datang di Provinsi Ontario yang berada di perbatasan antara Ontario dan Manitoba. Pemerintah Provinsi Ontario membangun rest area yang dilengkapi dengan toilet, toko sovenir, dan taman yang terdapat meja dan tempat duduk untuk bersantai. Sepertinya hanya Ontario yang memiliki tempat seperti ini di daerah perbatasannya. Di provinsi lain terdapat tugu selamat datang saja.
Nah, benar kata seorang teman warga Kanada, Robinson. Dia bilang kepada saya untuk bersiap membuang rasa bosan ketika masuk di wilayah Manitoba hingga menuju wilayah Saskatchewan karena pemandangan di kiri kanan jalan hanya padang rumput yang terhampar luas.
Tidak banyak kendaraan yang lalu-lalang serta jalanan yang lurus sesekali menanjak dan turunan, juga kecepatan maksimum 110 kilometer per jam benar-benar sedikit menjemukan. beruntung, sinyal radio setempat yang kuat ditangkap antena radio di mobil sehingga untaian lagu cukup menghibur. Kami pun tertawa sambil menimpali lagu If I Had A Million Dollars yang dilantunkan Barenaked Ladies diputar stasiun radio tersebut. “Menghayal,” celetukku tertawa.
Tebing batu cadas menuju Danau Huron. Foto/Achmad Faisal Nasution
Anak-anak memilih tidur sepanjang perjalanan karena suasana di sekitar jalan yang kami lewati telah mereka kenali. Sebab, kami pernah melakukan perjalanan serupa ke Sudbury untuk mengunjungi kediaman seorang teman beberapa tahun lalu. Kami melewati kawasan pertanian, permukiman, danau-danau berukuran kecil dan besar. Namun, pemandangan berubah total kala mendekati Sudbury. Di kiri dan kanan jalan terdapat batu cadas dan beberapa jalan dibuat dengan membelah tebing batu.
Saat itu hari sudah sore, tetapi kami harus mengejar waktu untuk tiba di Kota Sault Ste Marie walau malam telah larut. Lebih dari tiga jam berkendara kami pun tiba di motel yang telah dipesan beberapa hari sebelum berangkat. Pagi harinya, setelah sarapan dengan lauk rendang yang dimasak istri sebagai bekal perjalanan, kami pun tancap gas menuju Thunder Bay. Sepanjang jalan anak-anak tak henti berdecak kagum melihat pemandangan. Di kiri kanan jalan yang berkelak-kelok serta menanjak dan menurun terdapat danau berukuran kecil maupun besar. Provinsi Ontario memang memang dikenal memiliki danau yang indah. Terdapat 250.000 danau di provinsi yang beribukota di Toronto ini.
Delapan jam kemudian kami pun sampai di Thunder Bay. Matahari masih bersinar terang karena kami berangkat lebih awal. Musim panas di sini menjadikan siang lebih panjang. Sang Surya baru tenggelam di ufuk barat sekitar pukul 09.30 malam. Kami pun punya banyak waktu untuk beristirahat. Keesokan harinya kami menyempatkan diri menyusuri sudut-sudut kota ini dan berhenti di Marina Park. Namun, tak berlama-lama menikmati sejuknya udara di taman yang berada di Lake Superior, danau terbesar di Kanada, kami melanjutkan perjalanan keluar dari Provinsi Ontario menuju Winnipeg, Provinsi Manitoba.
Kami memutuskan berhenti di Tugu Selamat Datang di Provinsi Ontario yang berada di perbatasan antara Ontario dan Manitoba. Pemerintah Provinsi Ontario membangun rest area yang dilengkapi dengan toilet, toko sovenir, dan taman yang terdapat meja dan tempat duduk untuk bersantai. Sepertinya hanya Ontario yang memiliki tempat seperti ini di daerah perbatasannya. Di provinsi lain terdapat tugu selamat datang saja.
Nah, benar kata seorang teman warga Kanada, Robinson. Dia bilang kepada saya untuk bersiap membuang rasa bosan ketika masuk di wilayah Manitoba hingga menuju wilayah Saskatchewan karena pemandangan di kiri kanan jalan hanya padang rumput yang terhampar luas.
Tidak banyak kendaraan yang lalu-lalang serta jalanan yang lurus sesekali menanjak dan turunan, juga kecepatan maksimum 110 kilometer per jam benar-benar sedikit menjemukan. beruntung, sinyal radio setempat yang kuat ditangkap antena radio di mobil sehingga untaian lagu cukup menghibur. Kami pun tertawa sambil menimpali lagu If I Had A Million Dollars yang dilantunkan Barenaked Ladies diputar stasiun radio tersebut. “Menghayal,” celetukku tertawa.