Gejala Kolesterol Tinggi pada Jantung dan Pembuluh Darah, Waspadai!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang bisa berakibat fatal apabila terus dibiarkan. Sekadar informasi, kolesterol adalah zat sejenis lemak yang diproduksi organ hati.
Dengan bentuknya yang menyerupai lemak , kolesterol tidak bisa larut dalam air. Sehingga zat tersebut tidak bisa bergerak dengan sendirinya. Dalam hal ini, dia dibantu partikel bernama lipoprotein untuk menjalankan tugasnya.
Baca juga : Kolesterol Tinggi, Begini Cara Mudah Mengendalikannya
Secara umum, terdapat dua jenis lipoprotein, yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). Singkatnya, LDL adalah kolesterol jahat, sedangkan HDL merupakan kolesterol baik.
Lebih lanjut, kadar kolesterol yang tinggi biasanya disebabkan berbagai faktor. Dari pola makan tidak sehat, kegemukan, kurang olahraga, merokok, dan sebagainya.
Satu hal perlu diwaspadai adalah kadar LDL yang terlalu tinggi pada tubuh. Pada dampaknya, hal tersebut bisa menyebabkan timbunan lemak dan menumpuk di pembuluh darah.
Akibatnya, tumpukan lemak tersebut mempersulit aliran darah untuk mengalir melalui arteri. Sebagai hasilnya, kondisi ini berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius yang bisa berakibat fatal, termasuk pada organ jantung.
Lantas, apa saja gejala kolesterol tinggi pada jantung dan pembuluh darah?
Dikutip dari WebMd, Selasa (9/08/2022), sayangnya kadar kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas. Setidaknya sampai muncul jenis penyakit berbahaya seperti serangan jantung dan stroke yang diakibatkannya.
Biasanya, keadaan tersebut terjadi karena kolesterol telah membentuk plak di arteri. Sehingga aliran darah menjadi tersumbat untuk melewatinya. Satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan tes darah.
Akan tetapi, terdapat beberapa kemungkinan gejala yang mengindikasikan kadar kolesterol tinggi pada tubuh. Contohnya adalah Angina atau nyeri di dada yang disebabkan penyakit jantung, stroke, hingga penyakit peredaran darah lainnya.
Sebagai contoh, penyakit arteri koroner (jenis penyakit jantung) terjadi karena penumpukan plak yang membuat arteri kesulitan memasok darah ke jantung. Gejalanya bisa berupa angina atau nyeri dada, mual, sesak nafas, hingga nyeri di leher, rahang, hingga perut bagian atas.
Baca juga : Cokelat Mengandung Kolesterol Tinggi? Ini Faktanya
Kemudian, ada juga Penyakit Arteri Perifer yang terjadi ketika plak menumpuk di dinding arteri. Hal ini bisa berakibat terblokirnya aliran darah yang memasok darah ke ginjal, dan seluruh tubuh. Gejalanya bisa berupa kram, rasa sakit di bagian kaki, hingga kelelahan.
Dalam hal ini, Anda bisa mencegah terjadinya hal-hal buruk seperti di atas. Cara pertama, harus melakukan tes. Jika ditemukan masalah seputar kadar kolesterol tinggi, Anda bisa mencoba mengatasinya dengan melakukan diet sehat, merubah pola hidup, bahwa mengkonsumsi obat jika diperlukan.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk rutin berolahraga, hentikan kebiasaan merokok (jika merokok), mempertahankan berat badan sehat, hingga membatasi konsumsi makanan dengan lemak jenuh tinggi.
Dengan bentuknya yang menyerupai lemak , kolesterol tidak bisa larut dalam air. Sehingga zat tersebut tidak bisa bergerak dengan sendirinya. Dalam hal ini, dia dibantu partikel bernama lipoprotein untuk menjalankan tugasnya.
Baca juga : Kolesterol Tinggi, Begini Cara Mudah Mengendalikannya
Secara umum, terdapat dua jenis lipoprotein, yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). Singkatnya, LDL adalah kolesterol jahat, sedangkan HDL merupakan kolesterol baik.
Lebih lanjut, kadar kolesterol yang tinggi biasanya disebabkan berbagai faktor. Dari pola makan tidak sehat, kegemukan, kurang olahraga, merokok, dan sebagainya.
Satu hal perlu diwaspadai adalah kadar LDL yang terlalu tinggi pada tubuh. Pada dampaknya, hal tersebut bisa menyebabkan timbunan lemak dan menumpuk di pembuluh darah.
Akibatnya, tumpukan lemak tersebut mempersulit aliran darah untuk mengalir melalui arteri. Sebagai hasilnya, kondisi ini berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius yang bisa berakibat fatal, termasuk pada organ jantung.
Lantas, apa saja gejala kolesterol tinggi pada jantung dan pembuluh darah?
Dikutip dari WebMd, Selasa (9/08/2022), sayangnya kadar kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas. Setidaknya sampai muncul jenis penyakit berbahaya seperti serangan jantung dan stroke yang diakibatkannya.
Biasanya, keadaan tersebut terjadi karena kolesterol telah membentuk plak di arteri. Sehingga aliran darah menjadi tersumbat untuk melewatinya. Satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan tes darah.
Akan tetapi, terdapat beberapa kemungkinan gejala yang mengindikasikan kadar kolesterol tinggi pada tubuh. Contohnya adalah Angina atau nyeri di dada yang disebabkan penyakit jantung, stroke, hingga penyakit peredaran darah lainnya.
Sebagai contoh, penyakit arteri koroner (jenis penyakit jantung) terjadi karena penumpukan plak yang membuat arteri kesulitan memasok darah ke jantung. Gejalanya bisa berupa angina atau nyeri dada, mual, sesak nafas, hingga nyeri di leher, rahang, hingga perut bagian atas.
Baca juga : Cokelat Mengandung Kolesterol Tinggi? Ini Faktanya
Kemudian, ada juga Penyakit Arteri Perifer yang terjadi ketika plak menumpuk di dinding arteri. Hal ini bisa berakibat terblokirnya aliran darah yang memasok darah ke ginjal, dan seluruh tubuh. Gejalanya bisa berupa kram, rasa sakit di bagian kaki, hingga kelelahan.
Dalam hal ini, Anda bisa mencegah terjadinya hal-hal buruk seperti di atas. Cara pertama, harus melakukan tes. Jika ditemukan masalah seputar kadar kolesterol tinggi, Anda bisa mencoba mengatasinya dengan melakukan diet sehat, merubah pola hidup, bahwa mengkonsumsi obat jika diperlukan.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk rutin berolahraga, hentikan kebiasaan merokok (jika merokok), mempertahankan berat badan sehat, hingga membatasi konsumsi makanan dengan lemak jenuh tinggi.
(bim)