Bebas Berkarya, Ifnur Hikmah Mampu Jaga Eksistensi sebagai Penulis Mandiri

Rabu, 14 September 2022 - 10:46 WIB
loading...
Bebas Berkarya, Ifnur Hikmah Mampu Jaga Eksistensi sebagai Penulis Mandiri
Keinginan Ifnur Hikmah atau yang dikenal sebagai RevelRebel menjadi seorang penulis tumbuh setelah banyak membaca buku dari karya-karya penulis terkenal. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Penulis tidak hanya produktif berkarya untuk menjaga eksistensinya. Namun, mereka juga harus mampu mendistribusikan karyanya dengan layak tanpa kekangan, baik dari materi maupun nonmateri.

Dalam mendukung upaya penulis atau kreator dalam bebas berkarya sekaligus menjaga eksistensi, platform KaryaKarsa pun memberikan wadah dan fasilitas tersebut.

Ekosistem berkarya di KaryaKarsa mendorong kesuksesan penulis dengan berbagai programnya, sehingga eksistensinya terus terjaga dan penulis dapat terus meningkatkan jenjang kesuksesannya.

Baca juga: Kemenkes Targetkan 4,6 Juta Imunisasi PCV untuk Lindungi Anak Indonesia dari Pneumonia

Dari sekian banyak penulis yang mampu menjaga eksistensinya terdapat nama Ifnur Hikmah alias Iif. Perempuan yang populer dengan nama pena RevelRebel ini memilih genre romansa dewasa atau adult romance.

Dia aktif menulis dan menerbitkan karya melalui situs self publishing sejak 2012. Keinginannya menjadi seorang penulis tumbuh setelah banyak membaca buku dari karya-karya penulis terkenal, seperti NH Dini, R.L. Stine, dan J.R.R. Tolkien, yang menjadi inspirasinya hingga saat ini.

Dari karya para idolanya tersebut, Iif semakin tergugah dan berandai-andai namanya bisa terpampang pada sampul novel yang dipajang pada rak toko buku.

Profesi Iif sebagai penulis fiksi dimulai saat Iif berusaha untuk menerbitkan karya tulisannya. Beberapa kali mencoba mengajukan tulisannya ke beberapa penerbit, tetapi Iif tahu jika naskahnya terbit melalui penerbit konvensional akan mengalami penyuntingan besar-besaran di meja editor.

Selain itu, tawaran yang diberikan penerbit konvensional sering bertentangan dengan pendiriannya. Akhirnya, dia tertarik dan mencoba peruntungan menerbitkan tulisan pertamanya yang merupakan kolaborasi kumpulan cerpen bersama teman-teman penulis pemula melalui sebuah platform self publishing.

"Dulu mikirnya self-publishing adalah pekerjaan yang mahal dan butuh modal banyak. Ditambah, ada stigma soal kualitasnya enggak dipandang rendah karena enggak lolos meja editor. Buat gue pribadi, terbit enggaknya tergantung naskah," tutur Iif seperti dikutip dari siaran pers KaryaKarsa, Rabu (14/9/2022).

"Meski self-publishing, bukan berarti asal. Secara teknis memang menerbitkan secara independen, tapi proses pengerjaannya sama kayak penerbit konvensional. Tapi, penulis punya peran lebih besar, termasuk dalam menentukan timeline produksi," jelas dia.

Selang tiga bulan dari terbitan self publishing-nya yang pertama, Iif dan teman-teman mendapatkan tawaran untuk menerbitkan tulisannya melalui penerbit. Bahkan dia telah mengadakan peluncuran di toko buku. Setelah itu, Iif terus konsisten berkarya dan menerbitkan tulisannya secara mandiri.

Seiring dengan peningkatan produktivitas berkarya, Iif mulai kewalahan karena harus mengurus banyak hal seorang diri. Oleh karenanya, setelah merilis buku berjudul "Never Been Kissed", di mana Iif melibatkan banyak freelancer, akhirnya Iif bersama seorang temannya membentuk tim hybrid publishing independent.

Setelah 9 tahun mengembangkan profesi melalui berbagai platform self publishing, pada 2021, Iif tertarik bergabung dengan KaryaKarsa. Di sini, tidak hanya disediakan ruang untuk berkarya secara legal dan berinteraksi dengan publik, tetapi juga hadir sebagai rumah para storyteller yang mendukung pemberdayaan secara menyeluruh.

Di KaryaKarsa Iif menemukan cara agar kreator betul-betul berkembang baik dari sisi kreatif maupun bisnis secara mandiri, sehingga karyanya dapat diapresiasi dengan layak.

"KaryaKarsa memberi kesempatan kepada kreator untuk mandiri. Sebagai penyedia platform, KaryaKarsa menyediakan tempat dari segi teknis dan support dari sisi promosional, tapi sisi kreatif berada di tangan setiap kreator," ujar Iif.

"Di sini, kreator juga harus berperan sebagai marketer. Produk yang dijual adalah karya yang dihasilkan. Di sini, kreator punya kebebasan 100% dalam menghargai karyanya. Kita yang tahu effort yang dikeluarkan, sehingga bisa mengira-ngira berapa harga yang pantas untuk sebuah karya," sambungnya.

Tempaan untuk terus berkembang di KaryaKarsa inilah yang menjadi salah satu alasan Iif sebagai penulis pertama di KaryaKarsa dengan penjualan dan traffic tertinggi. Bahkan, antusiasme penggemar Iif melampaui batas akses kemampuan server, hingga harus selalu meningkatkan kapasitas platform lantaran pada saat yang sama pengakses chapter terbaru karya Iif, Never Been Kissed, begitu tinggi.

Selama berkarya di KaryaKarsa, Iif telah menelurkan 5 karya bergenre romansa dewasa atau adult romance yang perjudulnya bisa dibaca sampai ratusan kali dan mendapatkan apresiasi tinggi. Selain itu, Iif berhasil membuktikan bahwa profesi penulis pun bisa bebas berkarya sekaligus menjaga eksistensi tanpa harus mengorbankan pendiriannya.

Baca juga: 10 Film Korea Paling Romantis Sepanjang Masa, Nomor 4 Tampilkan Adegan Panas Khusus Dewasa

KaryaKarsa tidak hanya menyediakan ruang lingkup yang menghidupkan interaksi antara storyteller dengan pembaca, tetapi juga memberikan kebebasan bagi storyteller berkolaborasi melalui aneka tantangan seru agar mengasah kemampuan bercerita para storyteller lainnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2706 seconds (0.1#10.140)