Bahaya Lidah Tertelan dan Cara Penanganannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bahaya lidah tertelan sangat penting diketahui meski kejadian ini relatif jarang. Pasalnya, masalah yang kerap menyerang lidah bukan hanya sariawan atau lidah tergigit saja.
Ternyata, ada juga masalah lidah lain ya mungkin terjadi, yakni lidah tertelan. Loh, kok bisa? Ya, lidah tertelan yang dimaksud disini bukan lidah yang masuk ke dalam tenggorokan.
Kondisi lidah tertelan digunakan untuk kondisi bergesernya bagian belakang lidah hingga menutup saluran pernapasan yang terletak tepat di bawah lidah.
Meskipun masih terdengar awam, kondisi lidah tertelan sebenarnya sangat mungkin terjadi dalam dunia olahraga. Salah contoh kasus ini menimpa pemain sepak bola Martin Berkovec yang mengalami cedera mulut saat pertandingan.
Wajah Martin mendapat pukulan dari bola yang ditendang oleh pemain lain. Hal ini membuatnya pingsan karena kesulitan bernapas akibat kasus lidah tertelan yang terjadi. Oleh karena itu, kondisi ini tidak terlalu asing di kalangan pemain bola maupun orang yang menyukai pertandingan bola.
Bahaya lidah tertelan
Gejala utama dari kondisi lidah tertelan adalah bergesernya posisi lidah bagian belakang ke arah saluran napas di bawah lidah.
Kondisi tersebut membuat jalan napas menjadi tertutup. Orang dengan kondisi ini akan terlihat kesulitan bernapas dan dalam beberapa saat juga bisa mengalami pingsan.
Bahkan, kondisi yang dapat membuat pasokan oksigen ke paru-paru dan jantung berkurang ini dapat menyebabkan kematian.
Penanganan lidah tertelan
Lidah tertelan merupakan kondisi darurat dan berbahaya, sehingga korban harus mendapat penanganan yang cepat dan tepat. Jika Anda menjumpai situasi seperti ini, jangan panik dan tetap tenang.
Terdapat beberapa pertolongan pertama untuk orang yang mengalami lidah tertelan, yakni sebagai berikut :
* Baringkan korban di atas permukaan yang datar.
* Longgarkan pakaian korban dengan membuka kancing kerah baju atau ikat pinggangnya.
* Hindari memasukkan apa pun ke dalam mulut korban.
* Lakukan pertolongan pada korban dengan menggunakan metode head tilt-chin lift atau jaw thrust maneuvers.
Head tilt-chin lift adalah metode untuk membuka jalan napas. Metode ini dilakukan pada korban lidah tertelan yang tidak mengalami patah leher. Cara melakukan metode ini adalah:
* Letakkan satu telapak tangan Anda di dahi korban dan dorong kepalanya ke belakang.
* Jepit tulang dagu korban dengan jari tengah dan telunjuk Anda.
* Angkat atau tarik tulang dagu korban ke atas.
Sementara itu, metode jaw thrust dilakukan pada korban lidah tertelan yang disertai trauma pada kepala, leher, atau tulang belakang. Cara ini dilakukan dengan mengangkat mandibula (tulang rahang bawah) korban ke atas sampai gigi seri bawahnya berada lebih tinggi dari gigi seri atas.
Kedua manuver di atas dinilai dapat membantu membuka jalan napas pada korban lidah tertelan. Meski demikian, cara ini memang harus dilakukan oleh orang yang terlatih.
Agar korban lidah tertelan terhindar dari risiko yang lebih serius, Anda disarankan untuk menghubungi bantuan medis darurat. Hal ini dilakukan agar korban bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat dari tenaga medis dan dokter di rumah sakit.
Ternyata, ada juga masalah lidah lain ya mungkin terjadi, yakni lidah tertelan. Loh, kok bisa? Ya, lidah tertelan yang dimaksud disini bukan lidah yang masuk ke dalam tenggorokan.
Kondisi lidah tertelan digunakan untuk kondisi bergesernya bagian belakang lidah hingga menutup saluran pernapasan yang terletak tepat di bawah lidah.
Meskipun masih terdengar awam, kondisi lidah tertelan sebenarnya sangat mungkin terjadi dalam dunia olahraga. Salah contoh kasus ini menimpa pemain sepak bola Martin Berkovec yang mengalami cedera mulut saat pertandingan.
Baca Juga
Wajah Martin mendapat pukulan dari bola yang ditendang oleh pemain lain. Hal ini membuatnya pingsan karena kesulitan bernapas akibat kasus lidah tertelan yang terjadi. Oleh karena itu, kondisi ini tidak terlalu asing di kalangan pemain bola maupun orang yang menyukai pertandingan bola.
Bahaya lidah tertelan
Gejala utama dari kondisi lidah tertelan adalah bergesernya posisi lidah bagian belakang ke arah saluran napas di bawah lidah.
Kondisi tersebut membuat jalan napas menjadi tertutup. Orang dengan kondisi ini akan terlihat kesulitan bernapas dan dalam beberapa saat juga bisa mengalami pingsan.
Bahkan, kondisi yang dapat membuat pasokan oksigen ke paru-paru dan jantung berkurang ini dapat menyebabkan kematian.
Penanganan lidah tertelan
Lidah tertelan merupakan kondisi darurat dan berbahaya, sehingga korban harus mendapat penanganan yang cepat dan tepat. Jika Anda menjumpai situasi seperti ini, jangan panik dan tetap tenang.
Terdapat beberapa pertolongan pertama untuk orang yang mengalami lidah tertelan, yakni sebagai berikut :
* Baringkan korban di atas permukaan yang datar.
* Longgarkan pakaian korban dengan membuka kancing kerah baju atau ikat pinggangnya.
* Hindari memasukkan apa pun ke dalam mulut korban.
* Lakukan pertolongan pada korban dengan menggunakan metode head tilt-chin lift atau jaw thrust maneuvers.
Head tilt-chin lift adalah metode untuk membuka jalan napas. Metode ini dilakukan pada korban lidah tertelan yang tidak mengalami patah leher. Cara melakukan metode ini adalah:
* Letakkan satu telapak tangan Anda di dahi korban dan dorong kepalanya ke belakang.
* Jepit tulang dagu korban dengan jari tengah dan telunjuk Anda.
* Angkat atau tarik tulang dagu korban ke atas.
Sementara itu, metode jaw thrust dilakukan pada korban lidah tertelan yang disertai trauma pada kepala, leher, atau tulang belakang. Cara ini dilakukan dengan mengangkat mandibula (tulang rahang bawah) korban ke atas sampai gigi seri bawahnya berada lebih tinggi dari gigi seri atas.
Kedua manuver di atas dinilai dapat membantu membuka jalan napas pada korban lidah tertelan. Meski demikian, cara ini memang harus dilakukan oleh orang yang terlatih.
Agar korban lidah tertelan terhindar dari risiko yang lebih serius, Anda disarankan untuk menghubungi bantuan medis darurat. Hal ini dilakukan agar korban bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat dari tenaga medis dan dokter di rumah sakit.
(hri)