Studi Terbaru: Vegan dan Vegetarian Dua Kali Lipat Lebih Sering Depresi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Vegan dan vegetarian diketahui dua kali lipat lebih sering depresi dibandingkan pemakan daging. Fakta tersebut ditemukan oleh para peneliti di Brasil.
Studi para peneliti tersebut telah diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders. "Ada hubungan yang jelas antara prevalensi kasus depresi dengan mereka yang tidak makan daging," ungkap penelitian tersebut, seperti dikutip NY Post, pada Selasa (27/9/2022).
Studi ini menyurvei 14.216 orang dewasa berusia 35-74 tahun selama 6 bulan. Kelompok ini dievaluasi menggunakan instrumen Clinical Interview Schedule-Revised, alat penelitian yang biasa digunakan untuk mendiagnosis gangguan kesehatan mental secara umum.
Baca juga: 4 Artis Indonesia yang Pernah Kena Demam Berdarah, Nomor 3 Enggan ke RS
Dari survei tersebut diketahui bahwa mereka yang tidak mengonsumsi daging, kelompok vegan dan vegetarian , mengalami episode depresi dua kali lebih sering dibandingkan kelompok pemakan daging dalam periode survei yang sama. Bahkan, ketika variabel merokok, asupan alkohol, aktivitas fisik, dan asupan mikronutrien diperhitungkan.
"Kami melihat bahwa episode depresi lebih umum terjadi pada individu yang tidak makan daging, terlepas dari faktor sosial ekonomi dan gaya hidup," ungkap studi tersebut. Namun, kekurangan gizi tidak menjelaskan hubungan ini.
"Sifat asosiasi masih belum jelas dan data longitudinal diperlukan untuk mengklarifikasi hubungan kasualnya," tambah keterangan studi.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan pada 2017 menunjukkan data studi berbeda. Ini dilihat dari diet penderita depresi yang mana mereka mengonsumsi tinggi biji-bijian, protein tanpa lemak, susu rendah lemak, dan makanan nabati, dan mengalami 4 kali lebih sehat secara mental dibanding mereka yang mengonsumsi makanan olahan ultra.
Di sisi lain, mereka yang tinggi asupan nabati lebih sehat jantungnya, dibandingkan pemakan daging. "Untuk perlindungan kesehatan jantung, Anda perlu memperbanyak asupan makanan nabati," ungkap Ambika Satija dari Departemen Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Baca juga: Ini 7 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat dengan Cepat
"Meski begitu, Anda tidak perlu sampai meninggalkan daging merah atau sayap ayam," tambahnya.
Lihat Juga: Kenali Ciri-ciri Depresi Pasca Melahirkan, Mendengar Bisikan Gejala yang Harus Diwaspadai
Studi para peneliti tersebut telah diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders. "Ada hubungan yang jelas antara prevalensi kasus depresi dengan mereka yang tidak makan daging," ungkap penelitian tersebut, seperti dikutip NY Post, pada Selasa (27/9/2022).
Studi ini menyurvei 14.216 orang dewasa berusia 35-74 tahun selama 6 bulan. Kelompok ini dievaluasi menggunakan instrumen Clinical Interview Schedule-Revised, alat penelitian yang biasa digunakan untuk mendiagnosis gangguan kesehatan mental secara umum.
Baca juga: 4 Artis Indonesia yang Pernah Kena Demam Berdarah, Nomor 3 Enggan ke RS
Dari survei tersebut diketahui bahwa mereka yang tidak mengonsumsi daging, kelompok vegan dan vegetarian , mengalami episode depresi dua kali lebih sering dibandingkan kelompok pemakan daging dalam periode survei yang sama. Bahkan, ketika variabel merokok, asupan alkohol, aktivitas fisik, dan asupan mikronutrien diperhitungkan.
"Kami melihat bahwa episode depresi lebih umum terjadi pada individu yang tidak makan daging, terlepas dari faktor sosial ekonomi dan gaya hidup," ungkap studi tersebut. Namun, kekurangan gizi tidak menjelaskan hubungan ini.
"Sifat asosiasi masih belum jelas dan data longitudinal diperlukan untuk mengklarifikasi hubungan kasualnya," tambah keterangan studi.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan pada 2017 menunjukkan data studi berbeda. Ini dilihat dari diet penderita depresi yang mana mereka mengonsumsi tinggi biji-bijian, protein tanpa lemak, susu rendah lemak, dan makanan nabati, dan mengalami 4 kali lebih sehat secara mental dibanding mereka yang mengonsumsi makanan olahan ultra.
Di sisi lain, mereka yang tinggi asupan nabati lebih sehat jantungnya, dibandingkan pemakan daging. "Untuk perlindungan kesehatan jantung, Anda perlu memperbanyak asupan makanan nabati," ungkap Ambika Satija dari Departemen Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Baca juga: Ini 7 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat dengan Cepat
"Meski begitu, Anda tidak perlu sampai meninggalkan daging merah atau sayap ayam," tambahnya.
Lihat Juga: Kenali Ciri-ciri Depresi Pasca Melahirkan, Mendengar Bisikan Gejala yang Harus Diwaspadai
(nug)