Jajal Kereta Cepat dari Madinah ke Makkah, Haikal Fateer Terkesan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Haikal Fateer merasa terkesan saat menjajal kereta cepat dari Madinah ke Makkah. Haramain High Speed Railway atau kereta cepat mulai dibangun 2009 dan diresmikan 2018. Kereta dengan kecepatan 300 km per jam ini mulai dioperasikan pertama kali pada 31 Maret tahun 2021.
Hadirnya kereta cepat ini membuat jamaah umroh dan haji yang biasanya perlu 5-6 jam menggunakan bus, kali ini cukup 2 jam sudah tiba di Makkah. Pengalaman tersebut dirasakan oleh Haikal Fateer.
"Kemarin itu biayanya sekitar Rp600 ribu kalo dirupiahin, aku ambil yang ekonomi ya. Dapet jadwal 15.30, tapi 30 menit sebelumnya kita udah berpidah dari ruang tunggu statsiun, turun menuju area rel di mana kereta itu berada," kata sang konten kreator melalui siaran resminya, Selasa (27/9/2022).
Pemilik nama asli Muhammad Haikal mengaku dirinya dan keluarga mendapat kesempatan mencoba kereta cepat ini karena sudah masuk agenda travel langganan mereka.
"Dari awal udah diinfo sih bakalan pake kereta cepat sama travelnya, nama travelnya @dtravelind. Cuma enggak tau bakal secepat itu. Kurang dari 2 jam udah sampai Makkah. Untuk teknisnya sama aja kaya kita mau naik pesawat, saat print tiket, di ujung kanannya ada barcode, yang pas kita masuk gate di scan," ujar Haikal.
"Begitu aja sih, mirip kalo mau naik pesawat atau kereta lainnya. Stasiunnya kekinian banget, bersih tertata. Keretanya juga bersih, yang kerennya lagi di setiap seat ada tempat sampah tertutup kecil," lanjutnya.
Bisa menjajal kereta cepat, Haikal pun merasa beruntung. Terlebih dia berkesempatan menjelajah kereta tersebut dengan berjalan ke gerbong belakang untuk sekadar membeli teh hangat.
"Aku kemarin sempet beli teh, lokasi kantinnya di belakang gerbong. Sebenernya itu sih modus aja, supaya bisa tau banyak dari isi kereta ini. Di kantin, kita bisa beli teh, kopi, snack, dan roti. Untuk sandwich atau roti mereka bisa hangatkan," jelas Haikal.
"Pembayaran bisa pake debit juga loh, sempet kagum juga aku wah semakin mudah kalo orang Indo enggak bawa cash, kan tinggal pake debit mereka dengan logo Visa. Untuk harga makanan dan minuman di kereta standar ya menurut aku, sama dengan kita beli di sekitaran Madinah, ya ada selisih 10-15% mungkin dari harganya," tandasnya.
Hadirnya kereta cepat ini diharapkan Haikal dapat menjadi alternatif, khususnya jika beribadah bersama orang tua. Pasalnya akan lebih menghemat waktu, menghindari kemacetan, juga lelah di perjalanan.
Hadirnya kereta cepat ini membuat jamaah umroh dan haji yang biasanya perlu 5-6 jam menggunakan bus, kali ini cukup 2 jam sudah tiba di Makkah. Pengalaman tersebut dirasakan oleh Haikal Fateer.
"Kemarin itu biayanya sekitar Rp600 ribu kalo dirupiahin, aku ambil yang ekonomi ya. Dapet jadwal 15.30, tapi 30 menit sebelumnya kita udah berpidah dari ruang tunggu statsiun, turun menuju area rel di mana kereta itu berada," kata sang konten kreator melalui siaran resminya, Selasa (27/9/2022).
Pemilik nama asli Muhammad Haikal mengaku dirinya dan keluarga mendapat kesempatan mencoba kereta cepat ini karena sudah masuk agenda travel langganan mereka.
"Dari awal udah diinfo sih bakalan pake kereta cepat sama travelnya, nama travelnya @dtravelind. Cuma enggak tau bakal secepat itu. Kurang dari 2 jam udah sampai Makkah. Untuk teknisnya sama aja kaya kita mau naik pesawat, saat print tiket, di ujung kanannya ada barcode, yang pas kita masuk gate di scan," ujar Haikal.
Baca Juga
"Begitu aja sih, mirip kalo mau naik pesawat atau kereta lainnya. Stasiunnya kekinian banget, bersih tertata. Keretanya juga bersih, yang kerennya lagi di setiap seat ada tempat sampah tertutup kecil," lanjutnya.
Bisa menjajal kereta cepat, Haikal pun merasa beruntung. Terlebih dia berkesempatan menjelajah kereta tersebut dengan berjalan ke gerbong belakang untuk sekadar membeli teh hangat.
"Aku kemarin sempet beli teh, lokasi kantinnya di belakang gerbong. Sebenernya itu sih modus aja, supaya bisa tau banyak dari isi kereta ini. Di kantin, kita bisa beli teh, kopi, snack, dan roti. Untuk sandwich atau roti mereka bisa hangatkan," jelas Haikal.
"Pembayaran bisa pake debit juga loh, sempet kagum juga aku wah semakin mudah kalo orang Indo enggak bawa cash, kan tinggal pake debit mereka dengan logo Visa. Untuk harga makanan dan minuman di kereta standar ya menurut aku, sama dengan kita beli di sekitaran Madinah, ya ada selisih 10-15% mungkin dari harganya," tandasnya.
Hadirnya kereta cepat ini diharapkan Haikal dapat menjadi alternatif, khususnya jika beribadah bersama orang tua. Pasalnya akan lebih menghemat waktu, menghindari kemacetan, juga lelah di perjalanan.
Baca Juga
(dra)