Pendarahan Hebat di Malam Pertama Sampai Harus Ditransfusi, Apa Penyebabnya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Media sosial belum lama ini dihebohkan dengan kisah perempuan asal Bogor yang mengalami pendarahan hebat di malam pertama. Saking luar biasa pendarahan itu, perempuan tersebut sampai harus mendapatkan transfusi darah.
Kejadian ini membuat publik bertanya-tanya, bagaimana bisa malam pertama yang seharusnya menyenangkan malah jadi pengalaman traumatis yang menakutkan? Apakah ini ada kaitannya dengan ketidaksiapan Miss V untuk penetrasi?
Dijelaskan Seksolog Zoya Amirin, pendarahan yang terjadi saat malam pertama bisa karena berbagai faktor. Faktor yang paling sering adalah tidak siapnya Miss V dipenetrasi.
"Kalau sampai terjadi pendarahan, berarti pasangan prianya nggak jago mainnya di ranjang. Sebab, tidak bisa bikin Miss V rileks, lalu dipaksa seks, dan akhirnya terjadi pendarahan," papar Zoya Amirin dalam Live Instagram Okezone dengan tema Malam Pertama: Happy atau Cemas?, Selasa (4/10/2022).
Pendarahan yang sampai membuat si perempuan mendapatkan transfusi darah itu pun ada beberapa faktor penyebabnya.
"Menurut saya, itu bisa karena si perempuan memang punya kondisi darah rendah, kecapean, maupun tegang di malam pertama," terangnya.
Zoya menekankan bahwa pendarahan yang terjadi saat malam pertama kebanyakan akibat robekan pada selaput dara. Kondisi ini bukan hanya dialami perempuan yang belum pernah seks, tetapi bisa terjadi pada siapa pun.
"Bahkan, perlu tahu juga bahwa keluar darah saat seks bisa terjadi pada perempuan yang melahirkan secara normal atau pada perempuan yang sudah lama tidak melakukan seks," papar Zoya.
Dalam kesempatan itu, Zoya menyarankan untuk membicarakan soal hubungan seks sebelum seks pertama terjadi di malam pertama bagi pengantin baru. Dengan begitu, ujarnya, kejadian pendarahan bisa diminimalisir.
"Penting banget yang namanya komunikasi. Tanya, pasangan sukanya diapain, terangsangnya ketika disentuh di bagian apa. Ini malah harus diobrolin sebelum malam pertama terjadi agar meminimalisir pendarahan," ungkapnya.
Kejadian ini membuat publik bertanya-tanya, bagaimana bisa malam pertama yang seharusnya menyenangkan malah jadi pengalaman traumatis yang menakutkan? Apakah ini ada kaitannya dengan ketidaksiapan Miss V untuk penetrasi?
Dijelaskan Seksolog Zoya Amirin, pendarahan yang terjadi saat malam pertama bisa karena berbagai faktor. Faktor yang paling sering adalah tidak siapnya Miss V dipenetrasi.
"Kalau sampai terjadi pendarahan, berarti pasangan prianya nggak jago mainnya di ranjang. Sebab, tidak bisa bikin Miss V rileks, lalu dipaksa seks, dan akhirnya terjadi pendarahan," papar Zoya Amirin dalam Live Instagram Okezone dengan tema Malam Pertama: Happy atau Cemas?, Selasa (4/10/2022).
Pendarahan yang sampai membuat si perempuan mendapatkan transfusi darah itu pun ada beberapa faktor penyebabnya.
"Menurut saya, itu bisa karena si perempuan memang punya kondisi darah rendah, kecapean, maupun tegang di malam pertama," terangnya.
Zoya menekankan bahwa pendarahan yang terjadi saat malam pertama kebanyakan akibat robekan pada selaput dara. Kondisi ini bukan hanya dialami perempuan yang belum pernah seks, tetapi bisa terjadi pada siapa pun.
"Bahkan, perlu tahu juga bahwa keluar darah saat seks bisa terjadi pada perempuan yang melahirkan secara normal atau pada perempuan yang sudah lama tidak melakukan seks," papar Zoya.
Dalam kesempatan itu, Zoya menyarankan untuk membicarakan soal hubungan seks sebelum seks pertama terjadi di malam pertama bagi pengantin baru. Dengan begitu, ujarnya, kejadian pendarahan bisa diminimalisir.
"Penting banget yang namanya komunikasi. Tanya, pasangan sukanya diapain, terangsangnya ketika disentuh di bagian apa. Ini malah harus diobrolin sebelum malam pertama terjadi agar meminimalisir pendarahan," ungkapnya.
(tsa)