Cara Klinik Kecantikan Bersaing usai Perubahan Akibat Pandemi

Rabu, 05 Oktober 2022 - 22:50 WIB
loading...
Cara Klinik Kecantikan Bersaing usai Perubahan Akibat Pandemi
Kondisi persaingan antara klinik kecantikan di Indonesia setelah pandemi mengalami perubahan yang tak terduga sejalan dengan berubahnya gaya hidup masyarakat. Foto/7 Dimensions Medical Centre
A A A
JAKARTA - Kondisi persaingan antara klinik kecantikan di Indonesia setelah pandemi mengalami perubahan yang tak terduga sejalan dengan berubahnya gaya hidup masyarakat selama pandemi berlangsung. Ritme persaingan yang dilakukanpun terlihat sangat aktif hampir di seluruh daerah di Indonesia termasuk di daerah perifer.

Ir Emmy Noviawati selaku Sales and Marketing Director mengatakan bahwa semua klinik melakukan strategi terbaiknya untuk menguasai pasar. Kondisi ini tentunya sangat disadari oleh PT Regenesis Indonesia selaku distributor besar untuk alat dan product aesthetic di Indonesia.

Ir. Emmy mengatakan setelah 2 bulan yang lalu Regenesis Indonesia meluncurkan product terbarunya dengan MORPHEUS 8 yang memiliki beragam award berkelas Internasional seperti “Minimal Invasive Device of The Year” tahun 2020, “Product Innovation of The Year” tahun 2021 dan “Best Skin-Tightening Microneedling Treatment Award Winner 2022” serta FDA Approved ini, PT Regenesis juga menghadirkan seorang Expert Dr Stephen Mulholland, MD seorang Plastic Surgeon – Educator dan Author dari “The Boomerang Book”.

Hal ini sebagai komitment Regenesis selalu berkontribusi dan berusaha mensupport kesuksesan dari Mitranya. Harapannya dengan kedatangan Dr Mulholland, MD, para mitra Regenesis mendapatkan masukan baru dan lebih paham untuk menghadapi persaingan yang bergerak sangat cepat dan membutuhkan strategi yang tentunya tidak biasa.

Fransiska Simamora selaku Marketing Manager INMODE menjelaskan sharing session dilakukan di Sheraton Hotel selama dua hari ditanggal 4 dan 5 Oktober dengan peserta > 100 dokter dan owner klinik dari Jakarta. Acara ini berlangsung sangat antusias karena kepesertaan sangat aktif dan banyak pertanyaan yang muncul dan secara detail dijawab oleh dr Muholland, MD dengan sistematis dan juga detail. 10 peserta yang berungtung juga akan mendapatkan "The Boomerang Book”.



Dr Mulholland, MD menjawab pertanyaan dari peserta mana yang lebih penting antara skill dan product menjadi sangat menarik. Beliau mengatakan bahwa kita mengetahui skill menjadi potensi yang penting dalam sebuah usaha pelayanan, akan tetapi menjadi penting juga ketika kita memiliki produk yang dapat memberikan pelayanan yang maksimal yang akan menghasilkan pengalaman pasien yang positif, terpercaya dan memenuhi ekspektasi dari pasien.

Sebagai contoh INMODE dengan teknologi terbarunya yang menghadirkan teknologi multiplatform ini dapat menjawab segala indikasi pada kasus kesehatan kulit. Bahkan ketika penanganan anti aging dapat dijawab dengan MORPHEUS 8 The Best Skin-Tightening Microneedling Treatment Award Winner 2022, yang menggabungkan antara teknologi RF dan juga microneedling, dan INMODE menjadi favorit treatment dari Kim Kardhasian.

Dr Mulholland, MD memaparkan bahwa kunci sukses dari pengimplentasian strategi boomerang ini dengan alat yang sama adalah tentu di customer experience yang kita bangun atau value dari klinik yang telah kita bangun karena yang menjadi penting di sini adalah bagaimana kita piawai membangun demand dengan sebagai contoh dengan melakukan free charge consultation disaat awal hingga pasien mendapatkan kenyamanan ataupun dalam melakukan adanya terapi kombinasi bisa dengan filler atau botulliom atau skincare treatment yang disinkronkan dengan ekspektasi kebutuhan dari pasien, memberikan edukasi dengan pandangan yang lebih luas.

Dan yang terpenting juga adalah bagaimana kita dapat mengidentifikasi karakter pasien dan potensi pasien terlebih di era digital ini serta dapat memprediksi bagaimana pasien kita ini nantinya juga akan dapat membantu meningkatkan demand dari pelayanan yang ada. Jadi jika hal ini tercapai, persaingan tidak akan mempermasalahkan harga treatment lagi ataupun ketakutan akan komplain yang dapat muncul dari pasien.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2209 seconds (0.1#10.140)