Beberkan Awal Mula Sakit Hati Terhadap Kotak, Posan Tobing: Nggak Ngehargain Pencipta Lagu
loading...
Posan Tobing eks personel Kotak membeberkan awal mula sakit hati terhadap bandnya. Foto/YouTube Akesn Entertainment
A
A
A
JAKARTA - Permasalahan Band Kotak dengan salah satu eks personelnya, Posan Tobing, tak kunjung usai. Sebelumnya, ketiga personil band Kotak, Tantri Syalindri Ichlasari, Swasti Sabdastantri (Chua), dan Marion Marcella (Cella) sudah memberikan klarifikasi dalam kanal YouTube KOTAKbandOFFICIAL, Jumat (7/10/2022).
Menanggapi klarifikasi tersebut, Posan juga muncul dalam sebuah video yang di unggah dalam kanal Youtube Aksen Entertainment. Mulanya, Posan memutar video klarifikasi Kotak dan langsung bereaksi di setiap penjelasan yang diucapkan oleh ketiga personel itu.
Posan menyinggung pernyataan Chua mengenai lembaga yang berhak mengatur berkaitan dengan royalti, yakni Lembaga Manajemen Kolektif (LMK). Dalam hal ini diatur oleh Wahana Musik Indonesia (WAMI) sesuai peraturan pemerintah No.56 jo UU Hak Cipta.
Sebelum menanggapi lebih lanjut soal itu, Posan menjelaskan terlebih dahulu alasannya muncul dengan marah dan meledak-ledak belakangan ini. Hal tersebut berkaitan dengan video ketiga personel yang sempat menyinggung tentang keputusan untuk menlanjutkan karier hanya dengan tiga personel saja, tidak ingin menambah personel lagi.
"Masalah gue meledak-ledak ini kan (karena) lu bilang enak banget duitnya bagi 3. Lah sementara semua lagu-lagu yang ada gue di dalam untuk menciptakan itu bawain konser kemana-mana, ribuan konser gue nggak ada di situ, ngomong aja ngga. itu gue tahan loh 11 tahun, gue diem aja," ujar Posan dikutip dari video yang diunggah Aksen Entertainment, Sabtu (8/10/2022).
Dari video itulah, Posan merasa sakit hati sampai merasa harga dirinya hancur dan tidak dihargai. Terkait dengan penjelasan Kotak tentang aturan hak royalti yang diatur WAMI sebagai LMK, Posan mengaku tidak pernah terdaftar di lembaga tersebut sejak dulu.
"Video itu yang bikin gue meledak. Gue merasa harga diri gue hancur, Tantri, Cella, dan Chua. Lu nggak ngehargain pencipta lagu. Tadi lu singgung soal LMK, gue tidak pernah terdaftar di LMK, yang namanya WAMI juga gue ngga pernah terdaftar disitu,"sambungnya.
Berkali-kali Posan menegaskan bahwa apa yang dituntutnya kepada Kotak selama ini hanya urusan antara dirinya dengan band yang pernah digawanginya itu, tidak perlu ada pihak lain yang terlibat.
"Urusan gua adalah urusan gua ke elu," ujarnya.
Menanggapi klarifikasi tersebut, Posan juga muncul dalam sebuah video yang di unggah dalam kanal Youtube Aksen Entertainment. Mulanya, Posan memutar video klarifikasi Kotak dan langsung bereaksi di setiap penjelasan yang diucapkan oleh ketiga personel itu.
Posan menyinggung pernyataan Chua mengenai lembaga yang berhak mengatur berkaitan dengan royalti, yakni Lembaga Manajemen Kolektif (LMK). Dalam hal ini diatur oleh Wahana Musik Indonesia (WAMI) sesuai peraturan pemerintah No.56 jo UU Hak Cipta.
Sebelum menanggapi lebih lanjut soal itu, Posan menjelaskan terlebih dahulu alasannya muncul dengan marah dan meledak-ledak belakangan ini. Hal tersebut berkaitan dengan video ketiga personel yang sempat menyinggung tentang keputusan untuk menlanjutkan karier hanya dengan tiga personel saja, tidak ingin menambah personel lagi.
"Masalah gue meledak-ledak ini kan (karena) lu bilang enak banget duitnya bagi 3. Lah sementara semua lagu-lagu yang ada gue di dalam untuk menciptakan itu bawain konser kemana-mana, ribuan konser gue nggak ada di situ, ngomong aja ngga. itu gue tahan loh 11 tahun, gue diem aja," ujar Posan dikutip dari video yang diunggah Aksen Entertainment, Sabtu (8/10/2022).
Dari video itulah, Posan merasa sakit hati sampai merasa harga dirinya hancur dan tidak dihargai. Terkait dengan penjelasan Kotak tentang aturan hak royalti yang diatur WAMI sebagai LMK, Posan mengaku tidak pernah terdaftar di lembaga tersebut sejak dulu.
"Video itu yang bikin gue meledak. Gue merasa harga diri gue hancur, Tantri, Cella, dan Chua. Lu nggak ngehargain pencipta lagu. Tadi lu singgung soal LMK, gue tidak pernah terdaftar di LMK, yang namanya WAMI juga gue ngga pernah terdaftar disitu,"sambungnya.
Berkali-kali Posan menegaskan bahwa apa yang dituntutnya kepada Kotak selama ini hanya urusan antara dirinya dengan band yang pernah digawanginya itu, tidak perlu ada pihak lain yang terlibat.
"Urusan gua adalah urusan gua ke elu," ujarnya.
(hri)
Lihat Juga :
