Cegah Kanker Payudara, Menkes Budi Pastikan 514 Kota/Kabupaten Sudah Punya Mammogram pada 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah akan menargetkan pada 2024, alat pendeteksi kanker payudara yakni mammogram sudah ada di 514 Kabupaten/Kota.
Pemenuhan kebutuhan mammogram untuk skrining, yang merupakan implementasi dari transformasi kesehatan bidang Layanan Primer. Namun ketersediaan saat ini, menunjukkan alat masih dibawah 100 di kabupaten/Kota.
"Saya pastikan 2024 sudah punya mammogram di 514 kabupaten/kota. Yang paling penting adalah hidup sehat jangan terkena kanker,” tegas Menkes Budi dalam Sehat Negeriku laman resmi Kemenkes, dikutip Selasa (11/10/2022).
Disampaikan sekitar 80% wanita di Indonesia tidak terdeteksi kanker payudara. Dengan begitu, ia mengupayakan alat mammogram sebagai pendeteksi dini yang lebih akurat.
"Dari 514 kabupaten/kota kita, yang punya mammogram di bawah 100 kabupaten/kota. 80% wanita Indonesia tidak bisa dideteksi kanker payudara,” ucap Menkes Budi.
Kondisi Indonesia sekarang terbilang sedikit, dibandingkan dengan Australia dan Thailand. Dari 3 ribu rumah sakit di Indonesia, yang memiliki mammogram hanya 200 rumah sakit.
Menurut Budi pencegahan dini kanker payudara bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara klinis dengan diperiksa ke Rumah Sakit. Kemudian, diperiksa sendiri, dengan menyadari gejala dari kanker payudara.
"Kanker lebih baik dideteksi sedari dini jangan dideteksi setelah stadium 3 atau 4. Deteksinya yang paling gampang adalah dengan Sadanis (periksa payudara secara klinis) dan Sadari (periksa payudara sendiri). Tapi kalau yang standar WHO itu harus menggunakan mammogram,” kata Menkes Budi.
Sekadar informasi, kanker paling banyak menyebabkan kematian pada wanita adalah kanker payudara. Maka dibutuhkan pencegahan sejak dini, jika ada perubahan baru, benjolan atau tanda tidak biasa pada payudara segera bicarakan dengan dokter.
Pemenuhan kebutuhan mammogram untuk skrining, yang merupakan implementasi dari transformasi kesehatan bidang Layanan Primer. Namun ketersediaan saat ini, menunjukkan alat masih dibawah 100 di kabupaten/Kota.
"Saya pastikan 2024 sudah punya mammogram di 514 kabupaten/kota. Yang paling penting adalah hidup sehat jangan terkena kanker,” tegas Menkes Budi dalam Sehat Negeriku laman resmi Kemenkes, dikutip Selasa (11/10/2022).
Disampaikan sekitar 80% wanita di Indonesia tidak terdeteksi kanker payudara. Dengan begitu, ia mengupayakan alat mammogram sebagai pendeteksi dini yang lebih akurat.
Baca Juga
"Dari 514 kabupaten/kota kita, yang punya mammogram di bawah 100 kabupaten/kota. 80% wanita Indonesia tidak bisa dideteksi kanker payudara,” ucap Menkes Budi.
Kondisi Indonesia sekarang terbilang sedikit, dibandingkan dengan Australia dan Thailand. Dari 3 ribu rumah sakit di Indonesia, yang memiliki mammogram hanya 200 rumah sakit.
Menurut Budi pencegahan dini kanker payudara bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara klinis dengan diperiksa ke Rumah Sakit. Kemudian, diperiksa sendiri, dengan menyadari gejala dari kanker payudara.
"Kanker lebih baik dideteksi sedari dini jangan dideteksi setelah stadium 3 atau 4. Deteksinya yang paling gampang adalah dengan Sadanis (periksa payudara secara klinis) dan Sadari (periksa payudara sendiri). Tapi kalau yang standar WHO itu harus menggunakan mammogram,” kata Menkes Budi.
Sekadar informasi, kanker paling banyak menyebabkan kematian pada wanita adalah kanker payudara. Maka dibutuhkan pencegahan sejak dini, jika ada perubahan baru, benjolan atau tanda tidak biasa pada payudara segera bicarakan dengan dokter.
(hri)