Ketahui Bahaya Mengkonsumsi Ibuprofen Jika Bersamaan dengan Obat Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ibuprofen merupakan salah satu obat yang tergolong dalam kelompok obat anti-inflamasi nonsteroid dan digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat artritis. Obat ini dijual dengan berbagai merk dagang Advil, Motrin, Nuprin, dan Brufen.
Ibuprofen dibuat sebagai analgesik atau obat untuk mengurangi rasa nyeri dan antipiretik atau penurun panas. Umumnya, obat ini digunakan untuk mengurangi sakit otot, nyeri haid, flu dan sakit selepas pembedahan.
Aktivitas analgesik atau penahan rasa sakit pada ibuprofen bekerja dengan cara menghentikan enzim siklooksigenase yang berimbas pada terhambatnya pula sintesis prostaglandin yaitu suatu zat yang bekerja pada ujung-ujung saraf yang sakit.
Aktivitas antipiretik atau penurun panas pada ibuprofen bekerja di hipotalamus dengan meningkatkan vasodilatasi, yaitu pelebaran pembuluh darah dan aliran darah piretik.
Ibuprofen memiliki efek antiinflamasi sedangkan paracetamol tidak. Karena lebih efektif dalam meredakan inflamasi, ibuprofen termasuk ke dalam golongan obat anti-inflamasi non steroid (NSAID).
Obat Ibuprofen tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat-obat berikut diantaranya:
1. Ibuprofen dan Naproxen
Mengkonsumsi ibuprofen bersama dengan naproxen umumnya sangat tidak dianjurkan. Menggabungkan obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping pada saluran pencernaan seperti peradangan, perdarahan, ulserasi, dan jarang, perforasi. Perforasi gastrointestinal adalah kondisi yang berpotensi fatal dan darurat medis di mana lubang terbentuk di sepanjang perut atau usus. Saat ingin mengosumsi obat ini harus setelah makanan, bertujuan untuk mengurangi risiko.
2. Ibuprofen dengan Obat Herbal dan Suplemen
Dianjurkan untuk tidak mengonsumsi gingko biloba dengan ibuprofen karena dapat meningkatkan kemungkinan pendarahan. Tidak ada informasi yang cukup untuk mengatakan bahwa obat dan suplemen herbal lain aman dikonsumsi dengan ibuprofen. Mereka tidak diuji dengan cara yang sama seperti apotek dan obat resep.
Selain harus dihindari untuk dikonsumsi dengan obat-obatan di atas tersebut. Ibuprofen juga harus diwaspadai oleh beberapa kondisi yang juga perlu diberitahukan kepada dokter sebelum mengkonsumsi ibuprofen. Misalnya, jika memiliki perdarahan atau tukak lambung, memiliki masalah kesehatan yang meningkatkan risiko perdarahan, serta memiliki masalah hati, penyakit jantung, gagal jantung berat, atau gagal ginjal.
Seorang penderita penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan cacar air juga perlu memberi tahu kondisi mereka sebelum mengkonsumsi ibuprofen. Konsumsi ibuprofen bisa meningkatkan kemungkinan infeksi tertentu dan reaksi kulit.
Selain itu ada pula kelompok yang juga perlu mewaspadai penggunaan ibuprofen yaitu lansia yang berusia di atas 65 tahun. Mereka akan lebih berisiko mengalami tukak lambung bila mengkonsumsi ibuprofen.
Obat ibuprofen sebaiknya dikonsumsi dengan dosis serendah mungkin dan dalam waktu sesingkat mungkin. Untuk nyeri jangka pendek, seperti sakit gigi atau sakit menstruasi, penggunaan obat pereda nyeri cukup digunakan sekitar satu atau dua hari saja.
Ibuprofen juga ada yang perlu dikonsumsi dalam jangka panjang, oleh pasien rheumatoid arthritis. Pasien yang harus mengonsumsi ibuprofen lebih dari enam bulan akan diberikan obat tambahan untuk melindungi lambung dari efek samping.
(MG/Andini Deffa Sudjatmiko)
Ibuprofen dibuat sebagai analgesik atau obat untuk mengurangi rasa nyeri dan antipiretik atau penurun panas. Umumnya, obat ini digunakan untuk mengurangi sakit otot, nyeri haid, flu dan sakit selepas pembedahan.
Aktivitas analgesik atau penahan rasa sakit pada ibuprofen bekerja dengan cara menghentikan enzim siklooksigenase yang berimbas pada terhambatnya pula sintesis prostaglandin yaitu suatu zat yang bekerja pada ujung-ujung saraf yang sakit.
Aktivitas antipiretik atau penurun panas pada ibuprofen bekerja di hipotalamus dengan meningkatkan vasodilatasi, yaitu pelebaran pembuluh darah dan aliran darah piretik.
Baca Juga
Ibuprofen memiliki efek antiinflamasi sedangkan paracetamol tidak. Karena lebih efektif dalam meredakan inflamasi, ibuprofen termasuk ke dalam golongan obat anti-inflamasi non steroid (NSAID).
Obat Ibuprofen tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat-obat berikut diantaranya:
1. Ibuprofen dan Naproxen
Mengkonsumsi ibuprofen bersama dengan naproxen umumnya sangat tidak dianjurkan. Menggabungkan obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping pada saluran pencernaan seperti peradangan, perdarahan, ulserasi, dan jarang, perforasi. Perforasi gastrointestinal adalah kondisi yang berpotensi fatal dan darurat medis di mana lubang terbentuk di sepanjang perut atau usus. Saat ingin mengosumsi obat ini harus setelah makanan, bertujuan untuk mengurangi risiko.
2. Ibuprofen dengan Obat Herbal dan Suplemen
Dianjurkan untuk tidak mengonsumsi gingko biloba dengan ibuprofen karena dapat meningkatkan kemungkinan pendarahan. Tidak ada informasi yang cukup untuk mengatakan bahwa obat dan suplemen herbal lain aman dikonsumsi dengan ibuprofen. Mereka tidak diuji dengan cara yang sama seperti apotek dan obat resep.
Selain harus dihindari untuk dikonsumsi dengan obat-obatan di atas tersebut. Ibuprofen juga harus diwaspadai oleh beberapa kondisi yang juga perlu diberitahukan kepada dokter sebelum mengkonsumsi ibuprofen. Misalnya, jika memiliki perdarahan atau tukak lambung, memiliki masalah kesehatan yang meningkatkan risiko perdarahan, serta memiliki masalah hati, penyakit jantung, gagal jantung berat, atau gagal ginjal.
Seorang penderita penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan cacar air juga perlu memberi tahu kondisi mereka sebelum mengkonsumsi ibuprofen. Konsumsi ibuprofen bisa meningkatkan kemungkinan infeksi tertentu dan reaksi kulit.
Selain itu ada pula kelompok yang juga perlu mewaspadai penggunaan ibuprofen yaitu lansia yang berusia di atas 65 tahun. Mereka akan lebih berisiko mengalami tukak lambung bila mengkonsumsi ibuprofen.
Obat ibuprofen sebaiknya dikonsumsi dengan dosis serendah mungkin dan dalam waktu sesingkat mungkin. Untuk nyeri jangka pendek, seperti sakit gigi atau sakit menstruasi, penggunaan obat pereda nyeri cukup digunakan sekitar satu atau dua hari saja.
Ibuprofen juga ada yang perlu dikonsumsi dalam jangka panjang, oleh pasien rheumatoid arthritis. Pasien yang harus mengonsumsi ibuprofen lebih dari enam bulan akan diberikan obat tambahan untuk melindungi lambung dari efek samping.
(MG/Andini Deffa Sudjatmiko)
(hri)